[46] Kabar dari Busan

2.9K 410 3
                                    

Jihyo sepertinya menepati janji untuk meminta Jaehyun tidak lagi duduk disampingnya, tapi ternyata masih di inner circle mereka alias Jaehyun pindah ke sebelah Bambam. Gue sama Jaehyun gaada bahas tentang Jihyo kalo lagi bareng, mungkin dia juga paham kalo Jihyo itu bahan sensitif buat gue jadi sebisa mungkin kita hindari.

Sepulang sekolah, gue di kejutan dengan kedatangan Nana yang mendadak. Nana tidak pernah bilang sebelumnya kalo dia bakal datang ke Seoul sehingga gue ga mampir kemana-mana setelah membaca pesan dari Nana dua puluh menit yang lalu, langsung menjemputnya ke stasiun kereta yang letaknya cukup jauh dari sekolah.

"Nana!!" Panggil gue begitu melihatnya sedang terduduk di kursi tunggu dengan keadaan kacau. Nana terlihat hanya membawa ransel dan bahkan masih mengenakan seragam sekolah. Nana yang melihat saat gue panggil lantas berlari menuju gue dan memeluk gue erat. Gue bisa ngerasain kalo sekarang Nana lagi nangis di pundak gue. Sebenernya, ada apa??

"Na, maaf ya Kakak baru jemput. Kamu udah nunggu lama ya??" Tanya gue sambil mengelus rambut Nana pelan.

"Gapapa Kak.."

Gue masih biarin Nana nangis tanpa bertanya apa yang membawanya jauh dari Busan menemui gue secara mendadak gini. Gue biarin Nana agak tenang dulu, biar Nana cerita kalo rasanya dia udah siap.

"Kamu udah makan??" Tanya gue begitu tangis Nana mulai mereda, yang hanya dijawab gelengan oleh Nana.

"Ayo makan dulu, kamu mau makan apa??"

"Nggak Kak, aku mau pulang."

"Yaudah, tapi nanti Kakak masakin ya."

"Iya."

Gue merangkul Nana menuju halte. Sambil menunggu bis menuju rumah datang, gue mengabari Jaehyun kalo Nana datang hari ini.

✨✨✨

Setibanya di rumah, Nana gue tinggalkan di kamar untuk istirahat dan menenangkan diri, sedangkan gue menuju dapur untuk membuatkan Nana makan, sore?? Sudah terlambat untuk meyebutnya makan siang tapi juga terlalu awal untuk makan malam.

Pesan gue ke Jaehyun cuma di balas singkat dengan Jaehyun mengizinkan Nana untuk menginap di rumah, tapi Jaehyun belum pulang sampai sekarang. Jadi gue sengaja ga langsung masak makan malam, mencegah mubazir kalo aja Jaehyun pulang malam lagi.

"Na, ayo makan." Ajak gue dari depan pintu kamar. Nana sudah mengganti seragamnya dengan kaos milik gue yang seukuran dengannya. Nana cuma tersenyum singkat dan menyusul gue ke meja makan.

"Makasih Kak. Oya, Kakak ga makan??"

"Nanti aja, Kakak belum lapar."

"Kamu kenapa tiba-tiba datang??" Nana berhenti menyuap nasi ketika mendengar pertanyaan gue barusan. Sorot matanya terlihat sedih dan juga kesal.

"Nanti aku cerita."

✨✨✨

Setelah Nana selesai makan, gue mengajak Nana ke taman belakang rumah untuk mendengar ceritanya. Sudah lebih dari tiga puluh menit gue rasa, kita cuma duduk diam melihat tanaman sekitar dan juga langit sore yang sebentar lagi mataharinya akan terbenam.

"Kak, kalo aku cerita, Kakak jangan marah ya." Sahut Nana tanpa menoleh, pandangannya lurus menatap rumput di bawah kakinya.

"Nggak."

"Kemarin Ibu pulang Kak.."

"Oh ya??!"

"Tapi, Ayah sama Ibu berantem." Gue terdiam, berusaha mencerna kalimat Nana barusan. Ayah sama Ibu berantem?? Seumur hidup gue gapernah liat mereka ribut.

"Dan Ibu minta cerai."




Yang bisa gue lakuin sekarang cuma meluk Nana biar dia ga nangis lagi seperti tadi. Nana udah cerita semua yang dia tau, kalo Ayah sama Ibu bertengkar hebat sehingga ia tidak tahan berada di rumah. Nana gatau alasan kenapa orang tua kita bisa ribut segitu besar sampai mereka memutuskan untuk bercerai. Bukan cuma Nana, gue pun juga terguncang mendengar kabar ini.

Tapi apa yang bisa gue lakuin?? Gue gaboleh lemah disini karena Nana butuh gue. Meski gue gabisa pungkiri, kalo gue juga berada di titik terendah dimana gue juga butuh dukungan moral

Poetic Beauty [JJH x You] ✔Where stories live. Discover now