[48] Jeno

3K 416 7
                                    

Sekembalinya gue dari Busan, gue cuma bisa berdoa kalo semuanya bakal baik-baik aja. Hampir dua hari gue pergi, tapi Jaehyun sepertinya gasadar karena dia sama sekali gaada nanya kenapa gue gaada di rumah. Apa dia juga lagi gaada di rumah?? Entahlah.

Hari Senin, guru Han lagi lagi membuat 'kejutan' untuk gue, dan kali ini juga untuk beberapa murid lainnya. Berkat Mingyu yang kemarin udah mewakili sekolah di acara kemah sosial yang di selenggarakan pemerintah memberi hasil yang cukup baik untuk sekolah, guru Han kembali menunjuk beberapa murid lainnya untuk mengikuti kemah sosial lain yang kali ini diadakan oleh sebuah lembaga swasta. Gue, Mingyu, Luda, Eunbi, Miyeon, Dawon, dan beberapa murid kelas lain dan juga adik tingkat kelas dua dan satu di tunjuk untuk mengikuti kemah itu. Kemahnya bakal diadakan kurang lebih sebulan lagi, dan kami diminta untuk mempersiapkan beberapa hal yang sekiranya dibutuhkan di perkemahan.

"Suyeon!!" Luda terlihat antusias dan langsung memeluk Suyeon yang sedang dalam perjalanan menuju bangku taman tempat kami berkumpul. Suyeon ini anak kelas sebelah yang udah lumayan deket sama anak-anak kelas gue. Dia juga jadi pengganti gue buat datang ke kemah yang bareng Mingyu, jadi ya.. ga terlalu awkward lah kalo ngumpul bareng gini.

Berhubung semuanya udah ngumpul, Mingyu sebagai leader dadakan membuka forum untuk membahas apa aja yang diperluin untuk kemah dan membagi jobdesk untuk masing-masing anak. Selain itu, kita juga ngobrol random sekaligus perkenalan ke adik-adik kelas dua dan satu.

Tapi, satu hal dari hasil rapat ga formal ini yang gue tolak namun sayangnya gadapat dukungan suara.

Gue di tunjuk untuk jadi wakilnya Mingyu.

"Oke, kayanya sekarang udah sore banget, jadi ngumpulnya kita cukupkan sampe disini. Kalo ada pertanyaan lagi, langsung ke grup aja ya." Sahut Mingyu. Semuanya langsung bubar, begitu pun gue yang saat akan pergi menuju halte, ditahan oleh seseorang.

"Kak (y/n), pulangnya aku anter ya."

✨✨✨

Setelah menolak beberapa kali karena segan menumpang, akhirnya gue tetep pulang bareng Jeno, seorang adik kelas yang baru aja gue kenal tiga jam lalu. Jeno ternyata seangkatan dengan Haechan, saling kenal dan berteman dekat, tapi kelakuannya justru sangat berbeda.

Sejauh ini yang gue lihat, Jeno itu anaknya pendiam, kalo ngomong cuma seperlunya, tapi gampang senyum. Kebanyakan obrolan yang kalo rasanya gaperlu di jawab dengan kata-kata, Jeno akan menjawabnya dengan tersenyum. Gemes sih gue ngeliatnya, soalnya mata Jeno bakal ilang kalo udah senyum gitu, kaya anime-anime yang kalo lagi seneng matanya tinggalnya segaris.

"Kak, rumahnya yang mana??" Tanya Jeno setelah kita masuk ke area perumahan

"Kamu tau rumah Haechan ga??"

"Tau."

"Yang di sebelak kiri, itu rumah aku."

'Rumah aku', oke

"Siap!!" Dengan selamat Jeno mengantar gue pulang. Gue sempat berbasa-basi nawarin dia masuk tapi ditolak dengan alasan sudah terlalu malam.

"Makasih ya Kak, mungkin lain kali."

"Makasih juga yaa, hati-hati di jalan."

✨✨✨

Persiapan kemah ini jujur menyita banyak waktu luang gue, bahkan gajarang gue bakal pulang malam jika target persiapan berjalan ngaret atau tidak sesuai dengan perkiraan. Seperti hari ini, udah hampir jam tujuh malem tapi kita semua masih ada di sekolah.

"Jenoo!!" Teriakan Suyeon memenuhi gazebo tempat kami berkumpul kali ini, "temenin aku beli es krim dong!!"

"Eh??!"

"Kerja Suyeon, jangan makan terus." Itu Mingyu yang menjawab. Gue tersenyum melihat perdebatan kecil yang selanjutnya terjadi antara Mingyu dan Suyeon, gatau apa yang telah terjadi diantara keduanya sehingga mereka kerap bertengkar kalo di satuin.

"Ih, ribut banget sih lo, gue kan udah kerja dari tadi. Jeno, ayo!!" Kali ini Suyeon mengajak Jeno dengan sedikit paksaan, menggandeng lengannya dan membawanya menuju kantin. Gue dan lainnya cuma bisa tertawa melihat tingkah Suyeon yang berhasil membuat Jeno bingung, tapi gabisa berbuat banyak untuk menolak. Jeno itu kalem dan penurut banget anaknya, sehingga sering dijadikan bahan candaan oleh Suyeon. Suyeon gajahat kok, cuma suka jahil karena gemes sama reaksi Jeno.







"Kak (y/n), ini buat Kakak."

"Loh Jen, Kakak kan ga nitip."

"Iya, tapi sengaja, dari aku.."

Poetic Beauty [JJH x You] ✔Where stories live. Discover now