Rumit

728 75 16
                                    

Aku memarkir mobilku di depan  Yan's Supermarket, ini adalah toko yang menjual produk-produk Asia pada umumnya. Mamah saja kadang heran kenapa aku hampir tiap hari makan-makanan Indonesia, yaaa karena hampir semua ada bahan-bahannya di sini. Hampir yaaa.. Hampiiir... Kadang kalau tidak ada bahannya ya harus dicari penggantinya yang mirip-mirip.. Ingat prinsip ini hanya berlaku untuk bahan makanan, bukan tentang pasangan! Bukan!! Tokonya itu ada di Hopper street dan buka setiap hari.

 Ingat prinsip ini hanya berlaku untuk bahan makanan, bukan tentang pasangan! Bukan!! Tokonya itu ada di Hopper street dan buka setiap hari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Selain menjual bahan makanan mentah dan sayuran Asia (toge, labu siam, kangkung, d.l.l), toko ini juga menjual makanan yang sudah matang.. Ada cakwe, ada bebek peking, babi kecap, babi pedas, babat bumbu pedas (iya.. babat yang kayak handuk itu lho), mantau dan lainnya. Tapi aku sih gak pernah beli karena aku belum pernah nanya mereka masaknya pakai minyak babi atau enggak. Ya memang hidup sebagai muslim di negeri orang begini kadanh penuh tantangan, tapi ambil serunya ajaaa hehehe. 

Biasanya kalau ke sini, aku pasti beli banyak makanan. Beli Indomie, Qtela, kecap Bango, sambal ABC, dan kalau perginya bareng bule gila macam Matt kayak sekarang ini, pasti dia akan masukkin banyak bahan makanan yang "gak bule banget" dalam troley dan siapa yang masakin??? Ya akulah!! Hadeeh..

Hari ini, dia masukkin jantung pisang kalengan, nangka kalengan, rebung kalengan dan jangan aneh ya.. Jengkol dan pete!!! Emangnya ada? Ada, tapi beku.

"Pokoknya nanti masakin aku tumis jantung pisang, nangkanya nanti kamu bikin apa itu sayur yang pakai santan?"

"Yang mana??"

"Itu lho.. yang kamu bilang namanya mirip nama hewan.."

Aku berpikir sejenak..

"Ohh.. gulai cubadak"

"Ah, that's it!!"

"Ya nangkanya jangan yang ini dooong...Masa pakai nangka kuning, ini mau buat gulai apa es buah?"

"Tapi kan yang ini kata kamu sudah matang, yang mentah aja enak, apalagi matang, kan?" Matt menggoyang-goyangkan kaleng nangka ke arahku.

"Beda.. kalau yang ini untuk dessert.. Kamu mau dimasakkin gak sih?"

Sepasang suami istri yang sudah berumur lewat di samping kami,

"Kami juga dulu waktu awal menikah seperti kalian... sering adu pendapat... tapi nanti juga biasa hahaha" kata si nenek berwajah oriental ini. Belum sempat aku membantah dia sudah berjalan menjauh.

Aku dan Matt?? Menikah??? Haduuuh..

Drrrttt...drrttt...

Ponselku berbunyi.. "Ajisaka Sableng"

"Ya, Ji??"

"Kak Lan.. kita di pasar nih.. buat masakkan Rabu beli apaan aja? WhatsApp yaaa"

"Menunya yang kemaren lo mau kan?"

WellyLoveWhere stories live. Discover now