Te Papa

479 68 11
                                    

Aku masih saja teringat kata-kata Fira  , Rajeev , boss-ku yang masih single dan kata Jamie dia naksir aku tiba-tiba memanggilku saat shift kerjaku selesai.

"Kayaknya aku perhatikan kamu kok kayak lagi ada masalah ya?"

"Not really, Mr. Boss. Cuma kangen sama keluarga aja."

Aku mencoba menutupi masalahku, gak mungkin kan aku cerita sama dia kalau aku lagi pusing karena dideketin calon duda beranak?.

"Sudah berapa lama kamu gak pulang ke Indonesia?"

"Hmm.. more than a year.. Well, almost two years.."

"Kamu mau pulang ketemu mereka?"

"Ya mau. Tapi kan kerja. Kalau gak kerja nanti makan apa? Terus nanti kalau gak rajin, gak bisa perpanjang kontrak, nanti saya di usir dari Welly." Ocehku.

Padahal jujur saja mau aku gak kerja setahun juga aku tetap bisa makan enak di sini, tapi pakai uang orangtua lagi.

"Ahahaha.. Work visa kamu yang dua tahun sudah selesai tuh! Next, apply jadi resident aja. Kamu jadi finance staff di sini biar gajinya naik, jam kerjanya juga jelas, weekend libur."

"Tapi saya suka bikin kopi, ketemu customers, ngobrol. Lebih happy dibanding stay di ruangan sama komputer."

"Hmm.. Ya udah, kamu boleh tetap jadi barista dua jam sehari, sisanya kamu ngurusin kerjaan kantornya. Tenang, gaji saya tambah."

Kok Si Boss jadi baik banget sih ya? Jangan-jangan emang beneran dia naksir aku. Oh nooo.. Kasihan Miss Padma yang hampir tiap hari nyamperin dia buat lunch bareng sama Si Boss.

"Emang boleh begitu?"

"Why not? This cafe is mine, remember? So, basically I can do almost everything that I want to do."

Ah iya, aku lupa kalau cafe ini emang punya dia, ya bebas lah mau ngapain aja.

"Why? You're not glad hearing that?" Tanyanya lagi.

"Hmm.. Kalau bisa sih boss, I just want to be a fulltime barista. That will make me so much happier."

"Okay. Kamu bisa jadi fulltimer kalau begitu. Berarti weekend kamu libur."

"Serius Boss?"

Jelas lah aku gak percaya, aku kan belum ada setahun di sini sudah langsung ditawari jadi fulltimer. Si Jamie sama Louise aja baru ditawari setelah kontrak pertama habis, ini sih aku beruntung banget kalau sampai beneran.

"Asal kamu gak panggil saya Boss lagi, saya serius."

"Deal!"

"Okay kalo gitu. Saya dengar sebentar lagi Ied untuk muslim kan?"

"Ah, iya seminggu lagi."

"Okay. Kalau begitu, I'm gonna give you a gift. Well, I know that Ied is so much different from Christmas which everyone celebrate it exchange presents but I still want to give you a gift."

"Don't bother, Rajeev."

"It's my pleasure giving you this, Alana. It's not a thing.. I mean material thing..but I guess you'll like it."

Apaan? Mau ngasih apaan nih si Boss. Bukan benda? Apaan sih?

"Can you just please straight to the point?"

"Saya mau kasih kamu liburan sebulan, tapi saya akan tetap bayar gaji kamu full."

"Hah? Serius? Itu berlebihan banget, i mean, bukannya gak suka. Tapi satu bulan gaji full itu banyak lho! Saya aja gak ngasih apa-apa."

WellyLoveWhere stories live. Discover now