WellyLove

Sad Matthew

Sore ini aku memutuskan untuk jogging di Botanic Garden. Menikmati keindahan alam yang kelola secara sangat baik oleh pemerintah sehingga dapat dinikmati secara gratis oleh semua orang. Ya, memang kadang ada sih kegiatan yang harus bayar, tapi itu jika kamu terlibat dalam event-nya. Sementara jika hanya mau lihat-lihat , photoshoot, ya bebas biaya.

Saat jogging, benar-benar moment di mana bisa melepaskan stress bagiku.   Memandang jalan yang asri di kiri dan kananku membuatku sadar kalau hidup itu gak seburuk yang aku pikir, kadang ada juga semak-semak yang kurang cantik menurutku, tapi ternyata berguna untuk keseimbangan ekosistemnya. Sama seperti masalah, kadang menyebalkan, tapi itu cara Tuhan mengajarkan kita untuk memaknai setiap masalah yang datang. Masalah tidak selamanya buruk, itu seringkali menjadi "sekolah" kita agar jadi lebih baik. Cieee... sok bijak.. Ya inilah efek dari jogging sambil merenung, badan sehat pikiran tenang.

Tapi baguslah, setidaknya aku memiliki pelampiasan yang positif. Ada beberapa temanku yang memilih nge-gym kayak Matt untuk tetap bugar, tapi aku gak berminat sama sekali. Rasanya lebih menyenangkan kalau berlari sambil menikmati ciptaanNya. Sore ini rasanya cukup lima kilo saja kelilingnya, aku memutuskan untuk duduk sambil melihat tulip yang mulai mekar. Enaknya saat musim semi dan panas ya begini, jam enam sore tapi masih terang.

Aku sedang meneguk air mineral saat telepon selularku bergetar.

Matthew Stuart calling...

"Hai, Matt.."

"Lagi di mana?"

"Abis jogging di Botanic Garden. Kamu udah pulang kerja?"

"Aku kan lagi cuti, lupa?"

"Oh iya.. hahaha.."

"Udah selesai joggingnya?"

"Udah"

"Terus kenapa belum pulang?"

"I'm about to.."

"Okay"

Tuut..  lalu telepon ditutup begitu saja. Gak sopan ih!

"Berapa kali aku bilang kalau jogging itu bawa jaket!!"