Wellington Airport

505 72 6
                                    

Aku masih menduga-duga siapa yang sebenarnya dimaksud Matt. Selama bersahabat dengan dia, aku tau persis dia bukan orang yang mudah jatuh cinta. Mitchy adalah orang yang pertama menyentuh hatinya lagi setelah sekian lama, itu pun dengan segala proses kegalauan yang membuat dia sempat mempertanyakan hatinya sendiri.

Kini, melihatnya kembali mempertanyakan dirinya sendiri membuatku berpikir, apa iya setelah sekian lama seseorang baru bisa mengerti bahwa yang dia rasakan kepada orang yang dia sayang itu bukan cinta, melainkan murni hanya rasa ingin disayangi dan saling membutuhkan, bukan cinta yang sebenarnya cinta?

Tapi apa yang dimaksud dengan cinta yang sebenarnya? Bagaimana dengan perasaanku sendiri ke Rian? Apa itu bisa disebut cinta? Atau jangan-jangan aku hanya penasaran saja karena kisahku yang seolah belum usai dan rasa ini berubah jadi semacam obsesi? Aku bingung.

Aku memasukkan banyak kaus untuk souvenirs dan coklat ke dalam koperku. Ya, coklat yang paling terkenal di sini. Whittaker namanya. Varian rasanya banyak, tapi mungkin gak sebanyak mantannya Andrew yang entah sudah berapa puluh. Susah, jadi anak band, banyak punya groupies dan akhirnya yaaa dipacarin sebentar-sebentar. Tapi herannya semua mantannya masih berhubungan baik sama dia dan masih jadi groupies-nya, dia berhasil ngeyakinin mereka kalau yaa hubungan mereka itu gak cocok kalau pakai hati. Hmm..tapi sudah tiga bulan ini gak ada satu pun cewek yang dikenalin apa dia beneran jomblo kayak si Fira bilang ya?

Aku menyelipkan coklat-coklat ke dalam sela-sela pakaian dan berbagai oleh-oleh lainnya. Terutama yang special collection karena emang lebih tipis, aku gak mau sampai Jakarta nanti coklatnya retak-retak.

Ah, sebenarnya banyak banget varian rasanya, mungkin lebih dari 50, atau lebih banyak lagi ya? aku lupa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ah, sebenarnya banyak banget varian rasanya, mungkin lebih dari 50, atau lebih banyak lagi ya? aku lupa.. Pokoknya aku bawa semua yang aku lihat di toko. Kayaknya sih ini dua koper ini bakalan overweight banget sama oleh-oleh. Aku gak bawa banyak baju padahal, ngapain? Kan di rumah Jakarta juga banyak baju, gampanglah!

Aku melihat Rian berhenti di depan pintu kamarku yang terbuka. Dia menatap heran tumpukan kaus dan berbagai hal di atas tempat tidurku dan dua buah koper ukuran besar di karpet.

"Lana? Mau ke mana?"

"Pindah." Jawabku asal.

Rian langsung duduk di depanku dan menahan tanganku saat ingin memasukkan barang ke koper.

"Are you serious? Lana, tell me what happened?" Mukanya terlihat begitu panik. Aku gak tau kenapa dia harus panik begitu.

"Hehehe"

"Lanaaa!!! Beneran aku nanya serius ini. Kamu mau pindah?"

"Enggak. Mau ke Jakarta. Aku kan anak sholehah, jadi lebaran aku mudik."

"Kamu nih. Jadi tingkat kesholehan seorang anak tergantung mudik apa enggak?"

"Hehehe yaa kan berarti berbakti pada orang tua."

WellyLoveWhere stories live. Discover now