Bagian 21 - Kencan yang tak biasa

1.1K 84 7
                                    

Avery

Ia menyuruhku untuk ke kamar mandi. Aku tak tahu mengapa tapi itu membuatku sangat penasaran akan apa yang ia lihat.

"Mengapa?" tanyaku penasaran selagi aku mendengarnya menghela keras.

"Kau harus mencuci tanganmu sebelum makanan penutup dan tetaplah disana selama beberapa saat oke?!" ucapnya jelas jengkel akan diriku yang keras-kepala dan tak-ingin ke kamar mandi. Aku berdiri dan melakukan apa yang ia suruh, aku juga ingin ke kamar mandi sih tapi itu aneh.

Harry

Aku melihat teman-temanku keluar dari mobil Louis. Mengapa mereka disini? Mereka berjalan memasuki restoran dan aku mencoba untuk bersembunyi, tak menginginkan perhatian mereka, apa yang akan ku katakan jika mereka melihatku? Aku bukanlah orang yang suka pergi ke restoran dan jelas tidak mungkin 'sendiri'. Aku mengambil intipan singkat ke pintu kamar-mandi seraya ia menutupnya.

"Oh lihat itu Harry, hei bung!" Zayn berteriak. Aku mengeluarkan helaan jengkel. Mereka berjalan ke meja dan aku melihat singkat ke pintu kamar mandi, ia belum selesai.

"Mengapa kau disini sendiri?" Liam bertanya dan memberiku kernyitan selagi aku tersenyum.

"Aku lapar jadi kuputuskan untuk makan. Apakah itu aneh?" aku membentaknya dan ia mengangkat kedua tangannya.

"Tidak, aku hanya berangan bung, tak perlu membentak"

"Mengapa kau tak menelpon kami? Kami dapat membawa pulang makanan dari tempat ini, lalu kau tidak akan sendirian" aku mengangkat bahu. Mungkin aku ingin 'sendiri'.

"Sudahkah kau melihat pelayan itu, sial ia seksi. Payudaranya besar" Niall hampir mengilerinya dan mereka terkekeh. Mereka melihat dia dan itu adalah pelayan Avery dan aku. Ia mendongak dan melihat kami menatap jadi ia dengan kasual menaikkan kedua payudaranya dan memberiku seringai.

"Ia melihatmu Harry, makanan penutupmu huh?" Louis terkekeh.

"Tidak, ia pelayanku"

"Terserah apa katamu bung, Niall sudah mengambil makanan kamk dan kami ingin pergi. Kau butuh tumpangan Harry?"

"Tidak aku ada mobil"

"Baiklah apakah kau ingin ikut dengan kami, kau terlihat sudah selesai atau kau dan Nona lezat disana memiliki rencana?" ucap Niall selagi mereka terkekeh dan aku mengikuti. Tak percaya aku melakukan ini. Aku merasakan perasaan gelisah di perutku selagi aku meloncat masuk ke dalam mobil.

Avery

Aku mencuci tanganku dan membuka pintu kamar mandi yang segera kembali kututup hanya ingin membukanya sedikit. Teman Harry telah tiba, mengapa mereka disini? Mereka berbicara pada Harry dan saling tertawa. Niall memegang kantung dengan logo restoran di depannya. Aku tak ingin masuk saat aku menyadari bahwa itu mereka yang ia lihat di jendela. Ia tak ingin mereka melihat kami. Aku menghela. Ia malu berada disini bersamaku.

Tiba-tiba Harry berdiri dan yang lainnya berjalan menuju pintu selagi Harry mengikuti mereka. Mataku terbelalak terkejut selagi ia meloncat memasuki mobilnya dan yang lain masuk ke dalam mobil di belakang Harry, lalu kedua mobil itu pergi. Harry meninggalkanku, di makan malam kami. Bajingan!

~~~~~~~~~~


The Senior (Indonesian Translation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang