Bagian 25 - Loker

1.1K 87 3
                                    

Avery

Aku duduk di kamar mengerjakan pr. Orang-tuaku berada di dapur menyiapkan makan malam karena Hanna akan datang malam ini. Ia sudah kesini beberapa kali dan setiap saat ia histeris. Orang-tuaku ingin memberi yang terbaik saat ia disini. Hanna perempuan baik dan ia dan Jake sudah berpacaran selama dua-setengah tahun. Ia menakjubkan, rambut-pirang, mata-biru, kurus dan sangat pintar. Hanna dan aku adalah teman baik dan karena ia satu tahun lebih tua biasanya ia membantuku belajar saat ia berada disini bersana Jake walaupun Jake tak menyukai itu. Jake sangat menginginkannya. Selalu menyentuhnya entah bagaimana, seperti menggenggam tangannya atau menaruh tangan di pinggangnya. Ia juga sangat protektif terhadapnya. Aku mendengar mobil berhenti beberapa detik setelahnya aku dapat mendengar ibuku menyambut seseorang. Aku turun dan melihat Hanna dan Jake bersama dengan orang-tuaku.

"Hei Avery" Hanna menyambutku dengan senyum hangat dan aku membalas gestur itu.

"Apa kabarmu hari ini?" tanyanya selagi kami berjalan memasuki dapur.

"Baik-baik saja" aku berbohong

"Bagaimana denganmu?" aku tersenyum dan kami semua duduk di meja. Jake menarik kursi untuk diduduki Hanna dan ia memberinya senyum selagi duduk.

"Aku juga sama dan Jake bilang kalau kau menyukai sekolah barumu"

"Ya sekolahnha bagus!" Ibuku menaruh makanan di meja dan kami semua mulai mengambil. Kami semua berbicara dan sedikit tertawa. Jake dan Hanna bilang mereka mencari tempat untuk tinggal bersama dan ibuku sangat senang dan sangat tak sabar. Setelah makan malam mereka pergi ke ruang-tamu selagi aku berjalan ke kamar untuk tidur. Aku memutar tak dapat menemukan posisi nyaman. Aku tak tahu apakah karena masalah itu atau kalimat Harry yang selalu membuatku tetap terjaga namun aku yakin penyebabnya adalah yang kedua.

"Avery, bangun kalau tidak kau akan terlambat" aku mendengar suara ibuku dan seseorang, mungkin ia menggoyangkanku.

"Jam berapa sekarang?" gumamku dengan suara ngantuk.

"Kau hanya tidur selama 15 menit lebih jadi cepatlah bersiap dan turun untuk sarapan!" aku melakukan apa yang dikatakan ibuku. Aku memakai jeans biru ketat dengan blouse putih. Aku merasakan perutku berbunyi dan kegugupan menguasai tubuhku. Aku melakukan bisnis pagiku dan membereskan wajahku lalu memakai kalung dan gelang yang cocok. Aku tak tahu mengapa semua aksesoris ini tapi aku memiliki perasaan buruk dan kuharap sedikit kilauan akan membantu. Aku makan sarapan dengan cepat lalu berjalan ke sekolah. Semakin dekat kegugupanku semakin menguasai tubuhku, aku menelan ludah.

Aku berjalan masuk dan tampaknya tenang. Aku berjalan ke arah loker, senang tak melihat Harry atau temannya atau bahkan Cara. Otakku mengulangi hal yang sama terus-menerus, semoga hari ini tenang dan Sophia cepat sampai. Seraya aku baru saja ingin menutup loker pintunya terbanting membuatku meloncat. Aku memutar ke samping dan melihat Harry dan temannya dengan senyum jahat.

"Avery, kami sedang mencarimu" aku menelan ludah.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


The Senior (Indonesian Translation)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang