9; orang lain

996 200 171
                                    

Aku megap-megap.

Dan megap-megap.

Dan megap-megap.

Jika cewek lain akan menangis bombay, aku akan memukul-mukul dada walaupun sebenarnya aku tidak perlu melakukannya. Aku menarik napas, lalu membuangnya. Tapi aku megap-megap lagi. Jadi aku melakukannya berulang-ulang; tarik napas, buang napas megap-megap. Tarik napas, buang napas, megap-megap.

"Saya juga sakit. Kamu juga sakit. Sama-sama sakit."

Kata-kata itu masih terngiang. Terputar layaknya lagu kesukaanku yang aku putar tiap malam. Aku tidak tahu perkataan itu harus diaktifkan dalam mode apa, mode Taylor Swift ataukah Beyoncé. Aku bingung. Semua ini abu-abu. Seabu-abu masa putih abu-abu. Kalau kalian ingin tahu, abu-abu itu tidak hitam, tidak putih.

Jadi sebenarnya siapa yang menggantungkan? Siapa yang digantungkan? Siapa yang cemburu? Siapa yang merasa menyukai? Aku ataukah Calum?

Apakah ini terlalu cepat? Ya.

Apakah ini terlalu absurd? Ya.

Apakah waria nyasar berambut pirang itu butuh dimusnahkan? Ya.

Apakah Luke perlu menjauh? Ya.

Semua pertanyaan di atas adalah jawaban dari mengapa Athena dan Calum belum bisa bersatu. Mungkin kalian akan menganggap kisah cinta kami klise, yang dimulai atas kenal, pendekatan, chat, perhatian, tembak, pacaran. Tapi aku berbeda. Kisahku dimulai dari aku yang duduk berdua dengan Ashton di kelas, saat hujan, lalu menemukan Calum di depan gudang, membawanya pulang, digodain walaupun dia sakit, menjadi orang yang diberi kata-kata manis mengenal kakaknya, menangis gara-gara dia bercerita mantan, lalu dia memeluk waria pirang, lalu Luke mencium puncak kepalaku, lalu booom! Tidak ada ditembak, tidak ada jadian.

Segala kejadian yang aku alami bersama Calum aku rangkaian menjadi satu paragraf menyakitkan bin greget ala Athena.

Sekarang, Athena Cole harus bersikap apa? Oh, mungkin, bersikap seperti siapa? Gadis yang lemah, dengan tangisan yang akan membuat orang-orang iba? Atau harus tersenyum tapi menahan sakit layaknya cewek-cewek di quotes tumblr?

Yang terjadi adalah Athena Cole menjadi Athena yang megap-megap.

Bahkan aku masih bisa merasakan tangan Calum yang tanpa sengaja menyentuh pahaku. Dan disaat yang bersamaan, aku bisa merasakan bibir Luke dan lip-ringnya yang mencium kepalaku.

Bahkan selimut yang aku pakai tadi disentuh oleh Calum.

Tiba-tiba, aku merasakan sesuatu yang bergetar di kakiku. Aku menyingkapkan selimut agar aku bisa melihat apa yang telah membuat aku terlonjak. Ponselku berbunyi. Aku segera mengambilnya, lalu aku melihat ke arah layarnya. Oh ya ampun, ada yang menelepon. Aku melihat ke caller id-nya.

Lukey pooh:3

"Um, halo?" tanyaku.

"Athena! Gimana udah baikan? Ya ampun gue bener-bener khawatir. Sumpah ya gue nggak bisa fokus ke Kimia gara-gara mikirin lo..."

"Luke..."

"Gue bener-bener minta maaf ya Ath gara-gara ninggalin lo tadi. Yang penting sekarang lo baikan kan? Syukur deh. Yang ada di pikiran gue tadi cuman lo aja..."

"Luke," kataku.

"Oh ya tadi Lia..."

"Luke," Aku mempertegas perkataanku kali ini, "Makasih."

Luke terdiam. Aku bisa mendengar dia bernapas. "Ath..."

"Makasih jadi temen yang pengertian sama gue," kataku, suaraku mulai bergetar, "Dan maaf...cuman ngganggap lo temen."

ethereal • cth ✔Where stories live. Discover now