Love In Silent-15

291 12 0
                                    

*****

Jika kau tidak mencintai ku,setidaknya biarkan aku hidup bahagia tanpa bayangan-mu.

******

Author POV

Ray berjalan tergesa-gesa memasuki kantor cabang milik kakaknya yang sudah diserahkan olehnya. Gadis itu berusaha tidak terlambat untuk memulai meeting hari ini yang dipimpin oleh dia sendiri.

Banyak kolega bisnis kakaknya yang mengambil kontrak kerja sama dengan kantor cabang miliknya karena mereka percaya kepada keluarga pebisnis muda itu.

Ray mulai membuka suara dan menyambut undangannya dengan sangat sopan dan penuh wibawa. Gadis yang baru meraih gelarnya sebagai Magister administrasi bisnis itu menyampaikan ide kretifnya untuk menambah kolega yang bergabung dalam perusahaan cabangnya.

Gadis 24 tahun itu menghela nafas lega setelah menyelesaikan meeting pentingnya dengan klien. Dia sangat bahagia karena dia bisa membuat kakaknya bangga dengan prestasi yang dicapainya itu.

Ray berjalan menuruni tangga. Dia melihat keributan di depan kantor cabangnya. Gadis itu melangkah pelan ke arah itu, namun langkahnya terhenti saat melihat siapa yang membuat onar itu.

Jantungnya berdegup kencang dan darahnya mendingin seketika saat melihat raut sedih dan menyesal terpatri jelas di wajah polos lelaki itu. Lelaki itu berlari menghampiri Ray dan memeluknya yang masih mematung di tempat.

"Lepaskan!! "

"Ray aku, aku sangat merindukan mu Ray. Kau tau aku-,"

"SAYA BILANG LEPAS!! "

Dengan berat hati Ryan melepas pelukan rindunya kepada Ray. Dia paham betul jika Ray pasti sakit hati karena perasaannya yang dipermainkan.

"Ray maafkan aku ku mohon."

"Satpam,tolong keluarkan dia dari kantor ku."

"Ray wait. Ini aku Ryan-mu tolong jangan lakukan ini. Aku merindukan mu."

"Satpam."

"Ray. Aku ga akan berhenti minta maaf sama kamu,Ray-,"

Ray berjalan ke dalam ruangan nya. Gadis itu berusaha kuat menahan air matanya yang akan segera terjun. Dia menghela nafas panjang saat mengingat Ryan. Dari kecil mereka bersahabat. Memulai semua cerita dari nol.

Sampai hari itu tiba. Hari dimana kasih sayang Ray kepada Ryan sahabatnya berubah menjadi sebuah perasaan cinta. Perasaan yang mungkin hanya dirasakan sepihak oleh Ray.

Saat itu juga Ray harus merasa sakit karena harus berjuang untuk melupakan Ryan dan perasaannya. Tapi dalam hatinya timbul seribu pertanyaan.

Kenapa Ryan kembali disaat Ray telah melupakannya? Bukankah seharusnya Ryan tidak di Indonesia? Seharusnya dia di Singapura bersama Natalie dan pertunangan mereka?

Kenapa? Hanya itu yang dia pikirkan dalam benaknya.

Rasa takut akan jatuh kembali menyelimuti hatinya. Lukanya yang belum sembuh sempurna,seakan tergores kembali oleh luka yang baru dan menimbulkan rasa sakit yang berlebih.

Love In Silent(END)Where stories live. Discover now