Love In Silent(END)

Love In Silent-20

Author POV

"Ayo angkat,gue mohon. Untuk terakhir kalinya gue telpon lo. Gue mohon."

Seorang lelaki bergumam sendiri dalam mobil dan terus saja menatap layar ponsel nya yang mati. Dia menghela nafas gusar lalu kembali menatap lincinnya jalanan beraspal di depannya.

Lelaki itu tidak fokus pada jalanan tol yang lenggang. Dia memejamkan mata nya sesaat lalu kembali memegang kemudinya. Mobil sport mewah itu melaju dengan kecepatan di atas rata-rata.

Hujan deras yang mengguyur tempat itu bahkan tak dihiraukan oleh pengemudinya. Lelaki itu hanya menatap lurus ke depan tanpa tujuan.

Dering ponsel memecahkan keheningan dalam mobil itu. Rexy mencoba meraih ponselnya yang terjatuh dari dashboard. Tanpa dia sadari terdengar klakson truk yang terdengar sangat keras.

Brakkkk...

Tabrakan maut terjadi. Jalanan tol yang sunyi menjadi saksi bisu tragedi tersebut.

Sebuah ledakan sangat kencang terdengar jelas bahkan dari arah berlawanan. Seorang pengemudi truk diamankan oleh polisi penjaga TOL. Sedangkan sebagian polisi lainnya mulai berdatangan dengan upaya mengamankan TKP.

Ambulans dan mobil damkar memadati area terjadinya tabrakan maut tersebut. Malam itu polisi berupaya mencari tubuh pengemudi mobil sport yang telah penyok tersebut.

Rexy.

Siapapun tidak tau menau bagaimana nasib lelaki itu. Executive muda itu hilang tanpa jejak setelah kejadian itu. Bahkan yang bisa dilihat hanyalah mobil sport mewah nya yang kini rusak parah dan sebagian lagi terbakar.

Tangisan demi tangisan seolah menaungi malam itu.

Anita,kakak kandung dari lelaki tampan itu menangis sejadi-jadinya saat menatap mobil adik kandung nya yang lenyap dimakan si jago merah. Bahkan kerusakan parah dan sedikit bercak darah di kemudinya membuat wanita 30 tahun itu sesak.

Kakinya sangat lemas menatap semua itu. Pikiran nya melayang kemana-mana. Jantungnya seakan ditusuk oleh ribuan duri tajam yang terus saja membunuhnya dari dalam.

Wanita cantik itu ambruk di TKP karena tak kuat menahan rasa sakit nya yang berlebih. James,suaminya, memeluk erat tubuhnya dan berusaha membopong nya menuju mobil.

James mengerti duka yang dialami istrinya itu. Rexy adalah satu-satunya keluarga kandung yang dimilikinya. Dia dan adiknya sudah kehilangan orang tuannya sejak kecil. Perusahaan nya diurus oleh pamannya. Bahkan dari kecil mereka hanya ikut bersama Paman dan bibi nya.

Paman dan bibi nya mengurus mereka dengan sangat baik karena mereka tidak dikaruniai seorang anak.

Di lain tempat,seorang gadis muda terbangun tepat pukul 2 dini hari. Dia mengusap keringat dingin yang membasahi wajah cantiknya. Tubuhnya bergetar hebat setelah mengalami rangkaian mimpi buruk yang menghantui nya.

Dia meraih ponselnya untuk menghubungi seseorang. Dia sangat terkejut saat melihat beberapa pesan dan panggilan tak terjawab tertera di ponselnya.

Rexy? Oh ya Tuhan,celaka? Aku lupa jika memiliki janji dengan nya untuk pergi ke taman. -gumamnya.

Ray mengetikkan sesuatu lalu mengirimnya. Tapi tidak ada balasan. Dia semakin ketakutan. Dia mencoba menelpon Rexy nya berharap Rexy bangun sesaat dan menenangkan jantungnya yang berdebar kencang.

Gadis itu tidak bisa kembali tidur karena perasaannya tak tenang. Dia sangat takut mimpi buruknya benar-benar terjadi dan menimpa Rexy.

Bulir bening berjatuhan membasahi pipinya. Gadis itu tak kunjung mendapat jawaban atas pertanyaan nya yang melanda hatinya. Dia sangat gelisah. Dia tidak tau harus berbuat apa.