Love In Silent-16

287 15 0
                                    

"Selamat pagi readers, jangan lupa sarapan. Karena pura-pura tegar itu butuh tenaga ekstra."

-Natasha Ray

Author POV

"ARRGHH REXY"

"Ada apa Ray? Kau baik-baik saja kan?"

"Ya, aku baik. Hanya saja ini sangat indah Rex. Coba lihat itu!! Bintangnya sangat indah. Dan ya itu, itu meja makan untuk apa ya? Keadaan yang tadinya gelap sekarang bersinar terang. Aku tidak takut lagi Rex."

"Ya,ini memang sangat indah. Kau tau Ray? Aku menyiapkan ini semua untuk mu. Ayo."

Ray belum bangkit dari kesadarannya saat Rexy mengatakan bahwa ini semua untuknya. Makan malam berdua di atas bukit yang bertabur bintang diatas nya. Dengan lampu lampu yang berbinar di sekitarnya.

Indah. Sampai bibir Ray terasa sangat lemas menatap indahnya malam ini.

"Ray... "

"Eh.. Umm iya? "

"Kau suka kejutan ku?"

"Ya, tentu Rex. Ini sangat sangat indah. Hmm.. Tapi jujur aku lapar." balas Ray dengan cengiran kudanya.

"Hmm.. Sudah ku duga. Ayo duduk. Makan malam akan segera siap."

Gadis 24 tahun itu duduk manis dan tersenyum menatap Rexy yang sibuk memilih makanan untuk Ray. Bahkan Rexy rela mengajak semua pelayan dan koki di mansion nya untuk menyiapkan makan malam spesial mereka.

"Ray kau mau salad?"

"Sayur? Hmm.. Aku tidak mau. Tidak enak."

"Eh kau ini? Ayo makan sedikit. Aku yang menyuapimu."

"Ahh aku tidak suka Rex. Tidak mau."

"Jangan manja sayang. Apa harus ku ajak bunda-mu untuk menyuapi mu heh?"

"Tidak tidak jangan bunda. Baiklah. Se-di-kit." Ray mengeja katanya.

Rexy mulai menyuapkan salad ke dalam mulut Ray. Ray yang memakan salad nya dengan terpaksa mulai meremas gaun nya kuat-kuat. Dia tidak tahan melihat wajah tampan Rexy yang sedari tadi sibuk menatap setiap inci wajahnya.

"Umm.. Rex, jangan menatapku seperti itu, aku takut."

"Hah? Apa? Kau takut dengan wajah tampanku? Iya begitu?"

"Ti-tidak. Eh bukan begitu maksudku. Aku hmm-,"

"Kau gugup ya? Gugup menatap wajahku yang tampan ini ya? Hmm.. Kau beruntung bisa bersamaku dan selalu bisa menatap wajah tampanku Ray. So... Nikmati saja."

"Jangan Kepedean Rex. Bagiku T-rex tetaplah T-rex." balas Ray dengan juluran lidahnya.

Rexy bangkit dari tempat duduknya dan berdiri menghampiri Ray yang ada di depannya. Dia duduk di samping Ray dan menatap gadis itu tanpa ekspresi.

Ray memalingkan tubuhnya lalu memegang dadanya yang terasa bergetar. Jantungnya berdegup kencang. Bahkan tubuhnya mengeluarkan keringat dingin.

"Ada apa nona? Kau gugup ya? Santai saja, aku tidak akan mengigitmu."

"Hahaha.. Syukurlah Rex." balas Ray yang berusaha menetralisir rasa gugup nya.

"Tapi mungkin aku akan menelan mu hidup-hidup."

Rexy dengan cekatan menggendong tubuh mungil sahabatnya itu ala bridal style. Lalu membawa Ray ke arah mobilnya.

"Heyy dasar gila kau!! Rexy turunkan aku?!? Aku bilang turunkan aku Rex. Aku bahkan belum sempat melihat bintang."

Love In Silent(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang