Love In Silent-25

158 9 2
                                    

Author POV

Seorang dokter muda sedang tertidur pulas di atas ranjang apartemen nya yang nyaman setelah semalaman bersama seorang gadis cantik.

Matanya mulai mengerjakan berkali kali menatap pemandangan yang sangat sunyi. Bahkan matanya tak menangkap adanya wajah yang ingin dia temui.

Saat menyadari bahwa gadis itu telah pergi meninggalkan dirinya, dokter muda itu mulai mwnggila.

Bertahun lamanya dia mencari gadis itu dan dalam semalam dia kembali kehilangan gadis itu. Dia bergegas memakai pakaiannya kembali dan segera menyambar kunci mobilnya yang tergeletak di atas nakas.

Lelaki 26 tahun itu melajukan mobilnya sangat kencang sembari menatap jalanan kosong nan dingin di depannya. Matanya membulat saat menangkap potret gadis lemah yang terkulai di jalanan sepi.

Gadis itu hanya terpejam dengan separuh wajahnya tertutup oleh rambut panjangnya. Dinginnya malam bagai mengiris kulit putihnya. Wajah pucat pasi terukir jelas di wajah cantiknya.

"Luna, Luna bangun."

"Buka mata mu Luna. Maafkan aku. Aku janji akan merawat mu. Ku mohon sekali saja. Buka mata mu."

"Nando..."

*******

Ray tersenyum simpul meredam ke gugupan nya lalu memasuki ruang meetingnya. Ini bukan pertama kalinya dia memimpin rapat dengan direksi, namun yang membuat nya gugup adalah saat ini bukan klien biasa yang di hadapi nya.

Mereka adalah rentetan pengusaha muda yang akan ditawari bisnis oleh perusahaan cabang milik Ray. Entah ini berhasil atau tidak, gadis itu terlihat pesimis.

Jika tak mendapat kontrak kali ini, dia akan mengalami kerugian fatal yang mungkin dapat menyebabkan bangkrut nya perusahaan cabang yang baru saja dirintis olehnya.

"Selamat siang." Ray masuk dan berusaha menetralkan degupan jantungnya.

Tanpa ia sadari, seseorang terlihat memperhatikan nya dan tersenyum bahagia penuh kemenangan.

"Tuan muda aku menemukan nya. Dia sedang menawarkan kontrak kerja dengan beberapa relasi mu."

"Terima kontraknya dan bawa dia padaku. Segera."

"Baik."

Ray menatap kontrak kerja yang kini berada di tangannya. Dia amat senang saat penawarannya diterima oleh salah satu perusahaan ternama di dunia.

"Terima kasih Atas kerja sama nya tuan."

"Sama-sama nona. Tapi kau harus berkunjung ke kantor pusat kami di London untuk memperpanjang kontrak selanjutnya. Tuan ku menunggu mu."

"Tentu. Pasti aku akan pergi ke london secepatnya."

Ray mengakhiri pembicaraan lalu bergegas menuju rumah sakit untuk menemui Rexy. Tak lupa dia membawa beberapa tangkai mawar putih yang dibelinya pagi ini. Setiap hari, gadis itu mengganti mawar putih di ruangan Rexy.

Harum mawar putih menyeruak keluar saat Ray membuka pintu mobilnya lalu keluar memasuki rumah sakit. Tak lupa dia menggenggam sebuah kotak berwarna biru gelap, warna kesukaan Rexy.

Langkah pelannya terhenti saat terdengar tangisan keras meraung-raung dari dalam ruangan Rexy. Pikiran Ray mulai kacau saat mendengar suara kak Anita yang menjerit memanggil nama Rexy.

Gadis yang masih tertegun itu kini mulai berlari ke arah ruangan. Hatinya was-was sekali jika terjadi sesuatu yang buruk pada Rexy.

Ceklekk...

Love In Silent(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang