27 ● Change

4.1K 969 119
                                    

Aku sudah menanti-nantikan saat ini. Off day, sehingga aku bisa mengatur rencana untuk nanti malam. Dari jadwal yang kulihat kemarin, seharusnya hari ini Suho tidak akan pulang ke rumah, melainkan menginap di daerah Busan bersama Katrina dan Jisoo untuk menghadiri sebuah acara. Mingyu hanya bermalas-malasan di rumah, sedangkan Yejin harus ke Incheon untuk menghadiri acara reuni sekolahnya dan kembali besok pagi.

Baekhyun? Ah, dia masih sakit. Aku bahkan tidak melihatnya keluar dari kamar sama sekali, padahal sekarang sudah pukul 12:00. Tunggu, apakah sebaiknya aku membawakan Baekhyun makan siang? Sebenarnya tadi Suho sempat berpesan agar aku merawat Baekhyun, dia berjanji akan memberiku bonus jika melakukannya.

Agar tidak membuat Baekhyun curiga, sebelum mengunjungi kamarnya, kubuatkan semangkuk bubur kesukaan Baekhyun sewaktu kita masih bersama dulu; bubur Abalone.

"Tuan Byun?"

Kuketuk perlahan kamarnya, takut mengganggu kalau-kalau Baekhyun ternyata masih tidur. Namun, sepertinya perkiraanku salah, Baekhyun menyadari kedatanganku.

"Masuklah, pintunya tidak dikunci," jawab Baekhyun dari dalam.

Mendengar suara Baekhyun sudah kembali seperti biasa, kelegaan serta merta merasuki jiwaku. Syukurlah, Baekhyun sudah sembuh. Aku benar-benar khawatir dengan keadaannya kemarin.

Segera kuputar pintu kamar Baekhyun dan mendorongnya pelan dengan bahuku. Bukannya mendapati sosok pria sakit berbaju tidur yang sedang berbaring di kasur, aku malah melihat pria berpunggung indah dengan percaya diri yang tinggi sedang melakukan pull up di depanku. Ya ampun, aku bahkan baru tahu kalau ia memiliki alat seperti itu di dalam kamar.

Astaga, aku bahkan hanya bisa membulatkan mulut tanpa mampu mengedipkan mata. Tubuhku mematung memandang punggungnya naik-turun. Itu... Baekhyun?


Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


Baekhyun berhenti, ia berbalik dan mengambil handuk kecil di meja. Perlahan Baekhyun mengusap leher dan dadanya yang berkeringat, sedangkan aku masih memandangnya dengan tatapan super bodoh yang pasti sangat memalukan!

"Kenapa diam saja? Kau mau membawa bubur itu terus?" ucap Baekhyun untuk menyadarkanku. Dia terkikik pelan—pasti karena ekspresiku ketika melihatnya tadi—dan mengambil nampan berisi bubur dari tanganku. "Terima kasih, apa Suho yang memintamu untuk mengurusku?"

Kupaksa kepalaku untuk mengangguk beberapa kali meskipun kaku layaknya robot. Baekhyun sepertinya tidak berniat memakai kaus, ia duduk di sofa dan menaruh nampan itu di meja, kemudian mengambil sebotol air putih dan meminumnya. Astaga, kenapa aku merasa sedang digoda sekarang?

"Ada yang ingin kau katakan, Hailey?"

Katakan?

Apa maksudnya?

OBLIVIATE - BaekhyunTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon