#4 Baekhyun Side ● Precious Moment

3.4K 766 35
                                    

Instagram : heenaprk

Line@ : @fbo0434t [with @]


.

.

.

Jangan lupa tinggalkan komentar ya:)

.

.

.


Mia sibuk mengeringkan rambut yang basah terkena hujan menggunakan handuk kecil di sofa, tubuhnya dibalut sempurna dengan kausku yang terlihat kebesaran. Sementara aku duduk bersila di depannya, kedua tanganku membawa roti tart yang memang telah kusiapkan sejak tadi. Well, aku tidak menyangka dia akan datang ke sini, untunglah rotinya belum kubuang.

"Bon anniversaire, Miss. Savannah," gumamku yang kemudian mengangkat roti tersebut tepat di depan wajah Mia.

Kedua mata Mia berkaca-kaca, pipinya memerah, ia menyatukan kedua telapak tangan dan memejamkan mata, seolah tengah berdoa, lalu meniup semua lilinnya.

Detik berikutnya, kutaruh roti tersebut di meja dan mengacak pelan rambut Mia. "Apa yang kau minta barusan?"

Mia tersenyum misterius dan menaikkan kedua pundak bersamaan. "Kalau kuberitahu, keinginanku tidak akan terkabul," katanya, "omong-omong, apa aku tidak medapatkan hadiah?"

Aku hampir terbahak melihat ekspresi polos Mia saat menanyakan hadiah. Matanya membulat penuh tanya. Aku tidak tahu bagaimana caranya dia bisa bersikap sepolos itu setelah tadi menciumku tanpa permisi.

Astaga, aku tidak boleh terlalu mengingatnya kalau tidak mau menampakkan pipi merona dan kehilangan kata-kata.

"Apakah aku belum cukup untuk menjadi hadiahmu?"

Aku penasaran dengan reaksi Mia. Ia tidak langsung menjawab, namun perlahan wajahnya berubah memberengut dan mulai memukul pundakku kencang.

"Apa kau adalah barang sehingga bisa dihadiahkan?" Ia mendecak sambil memutar kedua bola mata. Tidak lama kemudian, Mia membuang napas dan menggeleng. "Tidak, kau bukanlah hadiah, melainkan keajaiban untukku."

Sialan!

Kenapa ucapan Mia barusan berhasil membuat jantungku kembali berdebar dua kali lebih cepat?

Demi apapun, aku bisa membeku kalau Mia terus memandangku seperti itu! Ia bahkan tidak mengalihkan sedikitpun pandangannya dariku.

Tunggu dulu, apakah ini termasuk kode mengenai perasaannya padaku? Apakah ciuman tadi juga terhitung? Kalau iya... haruskah aku mengungkapkan apa yang selama ini kurasakan?

Tapi bagaimana kalau aku gagal?

Bagaimana kalau Mia menolak?

Bagaimana kalau Mia berdalih bahwa ciuman tadi hanya ketidaksengajaan atau apalah itu?

Bagaimana kalau ucapannya barusan juga sekadar basa-basi?

Tidak!

Byun Baekhyun, be a real man!

You should do that before someone else take her!

Kudekatkan wajahku pada Mia dan berbisik, "Kau menginginkan hadiahmu?"

Tentu saja Mia langsung mengangguk antusias. Ia bahkan menggigit bibir bawahnya gemas.

"Well, you got it."

OBLIVIATE - BaekhyunWhere stories live. Discover now