[B2] Chapter 12 ● Escape #2

2.1K 304 51
                                    


Follow me on Instagram : heenaprk

Line@ : @fbo0434t

.

.

.

Don't forget to leave a comment.

.

.

.

Mia bergegas mengemasi barang-barangnya, sebelum pergi, ia membawa pakaian, peralatan mandi, sprei, dan benda lain yang sering digunakan ataupun disentuh, kemudian membakarnya di dalam tong besar untuk menghilangkan sidik jari. Beberapa bodyguard serta ART Suho sempat bertanya kenapa Mia membakar barang-barangnya, untung saja gadis itu tidak kehabisan akal, dengan tegas Mia menjawab bahwa ia membakar benda yang sudah rusak serta tak bisa diperbaiki lagi.

Setelah dirasa aman, Mia menyusul Baekhyun yang telah menunggu di depan mansion utama. Tidak ada satupun bodyguard yang curiga akan kepergian Mia dan Baekhyun, mereka pasti mengira keduanya pergi karena alasan bisnis.

Baekhyun menoleh ke arah Mia, kedua tangannya sudah bersiap di atas setir. "Ke mana kita akan pergi?"

Mia berucap tegas, "Jurang. Kita harus membuang mobil ini dan rekanku akan memberikan kendaraan yang baru. Kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk menghilangkan jejak karena setelah ini Suho dan Mingyu pasti berusaha mencari kita."

"Yes, mam," balas Baekhyun lalu menginjak gas dan berkendara secepat mungkin.

Di satu sisi, keadaan mereka sangat tidak menguntungkan karena harus menghadapi kemarahan Keluarga Kim, namun di sisi lain Mia tak bisa menampik kebahagiaannya. Ia tak pernah menyangka bahwa Baekhyun akan kembali dan bahkan memiliki kesempatan berkendara berdua seperti ini.

Mia tersenyum samar, kedua matanya seolah tak bisa terlepas dari sosok Baekhyun yang tengah fokus mengemudi di sampingnya. Sesekali pria itu melihat maps dan kembali fokus ke depan. Kalau diingat-ingat, beberapa bulan lalu bahkan Baekhyun tidak mengingat Mia sama sekali. Sifatnya dingin, perhatiannya hanya untuk Yejin, siapalah Mia pada saat itu? Hanya seorang asisten pribadi Suho yang berharap bisa membawa sang suami kembali dalam pelukannya.

"Sampai kapan kau akan menatapku seperti itu?" tanya Baekhyun tiba-tiba. Ia melirik sebentar sembari menarik ujung bibir kanannya. Detik berikutnya, Baekhyun mengulurkan tangan kanan dan meraih telapak tangan kiri Mia, kemudian menggenggamnya erat. "Daripada hanya melihatku, bukankah lebih menyenangkan jika menggenggam tanganku?" godanya lalu tertawa.

Mia tak kuasa menahan tawanya yang disusul oleh tetesan air mata. Digenggamnya balik tangan Baekhyun dan mengangguk. "Byun Baekhyun, apa yang harus kulakukan? Aku sangat mencintaimu. Aku tidak berpikir akan sanggup untuk kehilanganmu lagi." Mia terisak pelan, tangannya bergetar namun berhasil ditenangkan oleh genggaman hangat Baekhyun.

Ada rasa sakit melihat Mia terisak, seolah Baekhyun bisa merasakan betapa beratnya perjuangan sang istri untuk mencapai momen ini. Andai saja dulu Baekhyun tidak terancam oleh Suho, andai saja mereka bertemu dalam keadaan yang normal, andai saja orang tua Baekhyun tidak bekerja di perusahaan Suho, andai... selalu saja andai. Tapi mau bagaimana lagi? Baekhyun memang menginginkan perandaian itu. Suatu keadaan di mana ia dan Mia tidak perlu berusaha sekeras ini, keadaa di mana Mia tidak perlu menjadi agen rahasia dan keduanya bisa hidup bahagia... mungkin bersama anak-anak mereka.

OBLIVIATE - BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang