[B2] Chapter 10 ● Plan #2

1.9K 389 35
                                    


Follow me on Instagram : heenaprk

Line@ : @fbo0434t

.

.

.

Don't forget to leave a comment.

.

.

.

Keadaan Mia yang belum stabil membuat Suho memutuskan untuk memberikan libur selama satu atau dua hari untuk wanita itu. Otomatis Jisoo yang menggantikannya—tentu saja gadis itu mendapat bonus dari kerja ekstranya.

Sementara itu Baekhyun sibuk menjauhi Yejin, berbagai cara ia lakukan agar gadis itu tidak menempel padanya seperti perangko. Sampai akhirnya ia berhasil membuat alasan bagus, Baekhyun mengingatkan Yejin tentang janji untuk mencoba catering pernikahan mereka.

Yejin langsung mengangguk senang, namun dengan cepat Baekhyun mengubah air mukanya, ia meringis sembari menggerak-gerakkan pundaknya. "Entahlah, sepertinya kau harus berangkat bersama Katrina kali ini, aku benar-benar tidak enak badan. Mungkin karena kejadian beberapa hari lalu," tukasnya.

Diusapnya lengan kiri Baekhyun penuh kasih sayang. "Bukankah lebih baik kita ke dokter? Apa aku harus memanggil Dr. Green?"

Baekhyun menggeleng lemas. "Tidak perlu, aku akan merasa lebih baik setelah tidur." Ia berhenti sebentar dan mengusap pipi kanan Yejin. "Kau tidak apa-apakan pergi bersama Katrina?"

"Tentu saja aku tidak apa-apa, kesehatamu adalah yang terpenting saat ini." Yejin mengambil telapak tangan Baekhyun di pipinya dan mencium telapak pria itu. "Hubungi aku kalau rasa sakitmu tidak kunjung berkurang, oke?"

Tak ingin menahan Yejin lebih lama, Baekhyun segera mengagguk. "Aku tahu, pergilah. Aku ingin pernikahan kita sempurna."

Untunglah Yejin tidak curiga sama sekali, ia segera memanggil Katrina dan mengajaknya pergi, sementara Mingyu belum keluar dari kamarnya sejak kemarin malam. Baekhyun tidak perlu mengkhawatirkan hal ini, Mingyu memang sering tidur hingga sore.

Setelah memastikan Yejin dan Katrina benar-benar pergi, Baekhyun mengeluarkan ponselnya, kemudian mengirimkan pesan pada Mia.


"To : Hailey

Datanglah ke mansion utama, ada yang ingin kutunjukkan padamu."


Tidak lama kemudian, sosok wanita berkemeja putih muncul dari balik pintu. Matanya redup, namun senyum di bibir gadis itu seolah lebih cerah dari segalanya. Ia berjalan sedikit lebih lambat dari biasanya, sehingga Baekhyun memutuskan untuk menghampiri dan membantunya.

"Bagaimana keadaanmu?"

Mia melenguh, "Aku baru merasakan pegal-pegalnya sekarang, tapi punggungku semakin membaik."

"Syukurlah." Dituntunnya Mia untuk duduk pada bangku di depan piano, kemudian Baekhyun menyusul duduk di sampingnya. "Ada yang ingin kutunjukkan padamu."

Mia mengerutkan keningnya penasaran. "Hm?"

Detik berikutnya, kesepuluh jari Baekhyun sudah berjajar di atas tuts piano. "Kuharap kau mengingat lagu ini," katanya sebelum akhirnya mulai memainkan jari-jarinya hingga terdengar nada yang tak asing di telinga Mia.

OBLIVIATE - BaekhyunWhere stories live. Discover now