30 ● Get It #2

3.3K 877 30
                                    

Jangan lupa tinggalkan komentar ya! :)

.

.

.

.

.

.


"Tidak apa-apa. Aku hanya senang bisa kembali melihatmu secara langsung, Mia Alexandra Savannah."

Kutarik kedua ujung bibirku dan menepuk punggung tangan Siwon. "Aku juga senang bisa bertemu denganmu. Tapi kumohon berhentilah bersikap sok manis seperti ini. Aku benar-benar tidak akan tergoda," jawabku disertai tawa.

Siwon menyipitkan mata dan tidak lama kemudian ikut tertawa. Kami tidak ingin membuang lebih banyak waktu lagi, segera aku dan Siwon mengambil identitas baru, kemudian mengunjungi Agen Han dan Agen Sol di salon tempatnya melakukan penyamaran.

Selain hebat, mereka juga sangat pintar mendandani seseorang untuk agar memiliki kesan yang berbeda, sehingga penyamaranku dan Siwon tidak akan terbongkar.

Dibanding Siwon, aku memerlukan cukup banyak waktu untuk menjadi sosok yang berbeda. Kulirik Siwon yang telah selesai dengan penyamarannya. Well, dia tidak begitu berbeda, hanya ada janggut tipis yang membuatnya terlihat... lebih tampan dan dewasa. Karena pesta yang akan kami hadiri mewajibkan undangannya menggunakan topeng, kurasa Siwon sudah cukup seperti itu.

 Karena pesta yang akan kami hadiri mewajibkan undangannya menggunakan topeng, kurasa Siwon sudah cukup seperti itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sementara aku menggunakan gaun dengan bagian dada juga paha lebih terekspos. Lipstick merah gelap membuatku terkesan tegas dan berani. Agen Han bilang, ia ingin menunjukkan sisi liar serta glamour-ku sehingga menciptakan karakter baru yang kuat dan feminin secara bersamaan.

 Agen Han bilang, ia ingin menunjukkan sisi liar serta glamour-ku sehingga menciptakan karakter baru yang kuat dan feminin secara bersamaan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau sudah siap?" tanya Siwon sambil mengulurkan tangan kanan padaku.

Kuanggukkan kepala mantap. "Yes, it's show time."

Dalam satu gerakan, kuraih tangan Siwon dan menautkan lengan kami. Kami berjalan menuju Ferrari merah. Selama dalam perjalanan, kubaca identitas palsu yang telah disiapkan oleh organisasi.

Jane Olivier, 28 tahun, berasal dari Prancis dan tidak begitu menguasai bahasa Korea. Karakter yang sangat mudah untuk kuperankan, mengingat negara asalku adalah Prancis. Selama di pesta, mungkin aku akan menggunakan Bahasa Inggris, namun dengan aksen Prancis, sehingga mereka benar-benar menganggapku sebagai orang asing.

Sedangkan Siwon akan berperan sebagai seorang lelaki Korea bernama Lee Hyunjae, duda berusia 30 tahun dan tidak memiliki anak. Dalam sandiwara ini, aku adalah kekasih Siwon yang baru tinggal di Korea selama beberapa bulan belakangan.

Begitu sampai di lokasi, kami tidak langsung turun, melainkan mengamati keadaan sekitar. Mencoba mencari celah apabila ada hal yang tak diinginkan terjadi, setidaknya kami harus memiliki rencana untuk melarikan diri dan tahu kira-kira jalan mana yang paling tepat untuk dilalui.

"Kita keluar sekarang?" Siwon menatapku.

Tanpa mengalihkan pandangan, kubuka pintu mobil dan tersenyum samar. "Lebih cepat, lebih baik," kataku yang kemudian keluar.

Siwon segera menyusul. Kami berjalan bersama, tentu saja aku menggandeng lengan kekarnya karena kami adalah pasangan kekasih. Topeng yang kami gunakan hanya menutupi dahi sampai hidung, sehingga gerakan bibir akan tetap terlihat jelas.

Semua berjalan lancar, kami bisa masuk dengan mudah, bahkan disambut dengan sangat baik oleh para bodyguard yang berjaga di depan pintu. Nampaknya orang-orang telah datang sejak tadi, kuharap Suho dan Jeffrey masih berada di sini.

"Apakah pesta ini diadakan oleh Jeffrey?" bisikku pada Siwon.

Siwon terkikik pelan, "Tidak, pesta ini milik orang lain."

Well, jadi Suho dan Jeffrey mengadakan pertemuan di pesta orang lain? Sungguh cara yang cerdik. Mereka tidak harus mencari tempat dan membuat keributan karena banyaknya bodyguard Suho, mereka hanya cukup duduk di sini dan membicarakan hal penting tersebut.

Kueratkan tautanku di lengan Siwon, lalu semakin mendekatkan mulut ke telinganya sambil berjalan ke tengah ruangan. "Bagaimana kalau kita berdansa sambil mencari keberadaan mereka?"

Tanpa ragu, Siwon langsung menyetujui ideku. Kami berdiri di antara pasangan lain yang tengah berdansa. Tepat saat kami berada di sana, lagu baru akan diputar. Siwon segera memeluk kedua pinggangku, begitu Earned It milik The Weeknd terdengar, kami langsung bergerak mengikuti alunan.

Layaknya pasangan lain, kami berdansa seadanya, saling pandang ke dalam mata seolah sedang jatuh cinta. Namun, tanpa mereka ketahui, sesekali aku dan Siwon mengedarkan pandangan sejauh mungkin untuk mencari keberadaan Suho dan Jeffrey.

Saat tubuhku membelakangi Siwon, pria itu mendekatkan bibirnya ke telingaku dan berbisik, "Di belakang punggung kita, sedikit miring ke kanan, mereka ada di sana," ucapnya.

Aku berbalik dan memeluk leher Siwon dengan kedua lengan, diam-diam mengamati arah yang ditunjuk Siwon barusan. Dan ya, benar, mereka berada di sana. Bodyguard Suho nampak duduk di sekeliling mereka, sementara Katrina tidak terlihat sama sekali.

Bukankah itu aneh?

Seingatku, Suho pergi bersama Katrina, lalu kenapa dia tidak ada?

"Apa yang akan kita lakukan?"

Siwon terdiam sebentar, kemudian berucap dengan ragu, "Menunggu saat yang tepat, kita tidak bisa bergerak sekarang."

Aku mengerti. Suho dan Jeffrey berada dalam perlindungan. Oleh karena itu, kami tak boleh gegabah. Setidaknya kami pasti bisa mendapatkan satu kesempatan emas untuk menyalin sidik jari Jeffrey. Jika tidak, maka aku akan melakukan rencana kedua. Rencana yang jauh lebih berbahaya karena kami harus menyelinap di mobilnya.

Kuharap kami tak harus melakukan rencana itu.

Tak lama kemudian, Jeffrey bangkit. Segera kuselesaikan dansaku bersama Siwon dan langsung mengikuti Jeffrey dari belakang, sedangkan Siwon akan duduk di dekat Suho, berjaga sekalian berusaha mencari informasi.

Kupikir Jeffrey akan keluar dari tempat ini, rupanya aku salah, ia masuk ke toilet, dan momen ini benar-benar menguntungkan bagiku.

Jeffrey Green Rufallo, aku akan segera melumpuhkanmu dan mendapatkan apa yang kumau. Bersiaplah untuk menerima serangan indah dariku.


TO BE CONTINUED



.

OBLIVIATE - BaekhyunWhere stories live. Discover now