10

280K 11.8K 460
                                    

"Halo?" Tanya seseorang dari seberang sana. Fino pun kembali gugup gatau kenapa mungkin karena ia pertama kali menyukai seseorang.

"Halo?" tanyanya lagi. Lalu Fino pun menjawab.

"Hai" ucapnya sedikit gugup.

"Em maaf ini siapa ya?" Tanya Bianca dari seberang sana.

"Gue Fino"

"Oh iya kak ada apa ya telepon?"

"Gue pengen mastiin aja ini nomor lo"

"Oh"

Lalu suasana pun berubah canggung. Setelah lama hanyut dalam keheningan Fino pun memecahkan keheningan itu.

"Gue boleh nanya ga?"

"Em boleh kak"

"Lo udah punya pacar belom?"

"E-Eh belom kak"

Yes! Gumam gue dalam hati

"Oke yauda tidur gih udah malem. Goodnight Ca" lalu gue pun memutuskan sambungan telepon. Gue seneng banget karena ternyata Caca belom punya pacar. Peluang gue besar dong kalo gitu hehe.

***
Sonya POV

Di lain tempat dalam waktu yang sama. Sonya sedang menatap ponselnya yang menunjukkan sebuah chat yang baru saja dikirim dari seseorang.

Ngapain Si Dava chat gue?

From : Dava

Hai Nya!

To : Dava

Hai Dav! Ada apa?

Beberapa menit kemudian ponsel Sonya kembali berdering.

From : Dava

Emang gaboleh kalo gue chat lo?

To : Dava

Gapapa kok hehe

From: Dava

Yaudah hehe. Yauda tidur Nya. Good night jangan lupa mimpiin gue ya.

Astaga! Dav lo kenapa bikin gue sport jantung gini dah!

To : Dava

Goodnight juga:)

Setelah membalas pesan dari Dava gue pun tidur.

***
"Morning everyone Sonya is here" teriak gue yang sudah siap berangkat ke sekolah.

"Duh dek lo berisik amat dah" ucap abang gue.

Huh abang macam apa itu

"Sonya berangkat dulu ya ma!" Ucap gue ke mama.

"Ga sarapan dulu?" Tanya mama.

"Ga deh di sekolah aja baii" ucap gue lalu gue pun ke sekolah bersama dengan supir gue.

"Non sudah nyampe" ucapnya.

"Oh iya pak" ucap gue lalu turun dari mobil. Karena hari ini upacara gue ngga boleh telat.

Saat gue sedang berjalan menuju lapangan tempat upacara akan dilaksanakan, gue menabrak seseorang.

Dug!

Gue pun memegang kepala gue yang sakit dan menatap orang itu.

"Dav kalo jalan tuh jangan melamun gue sakit nih jadinya" ucap gue sedikit ngebentak.

"Ya maaf tadi gue buru-buru. Bangun" ucapnya sambil menjulurkan tangannya untukku. Tapi gue menepisnya lalu jalan melewatinya.

Gue suka sama sifat lo Nya.

Ia menjadi semakin bingung. Karena beberapa hari yang lalu ia merasa bahwa ia telah menyukai Sonya dan Lea sekaligus.

Tentu ia tidak boleh egois bukan? Tetapi ada satu hal lagi yang ia bingungkan kenapa sifat Lea dan Sonya bisa begitu mirip? Sudahlah ia tidak ingin memikirkannya lebih jauh.

***
Selesai upacara, Sonya dan teman sekelasnya pun kembali melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelasnya. Dan sekarang adalah pelajaran Bu Shinta.

"Selamat pagi semuanya" ucapnya seraya memasuki kelas.

"Pagi bu" ucap sekelas dengan kompak.

"Ehm sebelum kita memulai, ibu akan memperkenalkan seseorang" setelah berkata seperti itu, kelas pun mulai berisik karena mereka sedang menebak apakah murid barunya laki-laki atau perempuan.

Tadinya gue tidak begitu peduli tetapi sekarang saat gue lihat murid baru itu memasuki kelas, gue pun menatapnya tanpa kedip.

Dava yang sedang menatap ponselnya sedari tadi pun menatap Sonya dengan bingung.

Kenapa dia menatap cowok itu dengan ekspresi seperti itu? Lalu ia kembali mengingat ingat. Bukannya dia yang waktu itu ngobrol sama Lea? Kok dia bisa disini?

"Hai semua kenalin gue Angga salam kenal" ucapnya.

Ya! Dia adalah Angga yang bertemu dengan Sonya di bus waktu itu. Dan juga yang bertemu dengan Sonya di bioskop. Sonya tidak nyangka ia akan bertemu dengannya disini. Di sekolah barunya.

"Baik Angga kamu boleh duduk di tempat yang kosong" ucap Bu Shinta.

Saat Angga melewati Sonya ia berbisik.

"Hai Nya" lalu ia pun duduk di belakang Sonya.

Wait, kok Angga bisa tau ini gue? Kan gue lagi nyamar jadi nerd?

[SUDAH DIREVISI]

A Fake Nerd [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang