12

263K 10.6K 359
                                    

"Sonya tungguin gue" kata Dava yang sedang mengejar Sonya. Karena itu semua murid yang berada di koridor pun menonton adegan itu. Dava pun berhasil menarik tangan Sonya dan ia pun menariknya pergi ke taman belakang sekolah.

"Apaan sih Dav, lepasin" ucap gue sedikit membentak. Setelah itu Dava pun segera melepaskan cekalannya dari tangan gue.

"Sorry" lalu gue pun ingin pergi dari sana tetapi Dava menarik tangan gue dan ia berkata

"Gue bener gaada apa apa sama Calista terserah mau percaya atau ga" lalu ia pergi.

Lo egois Nya! Emang lo siapanya Dava sih?

Lalu setelah itupun gue menangis karena keegoisan gue. Seharusnya gue ngga gitu. Buat apa? Dava bukan siapa siapa gue. Setelah lama berada di taman belakang sekolah, gue pun balik ke kelas.

"Weh lo kemana Nya? Gue sama Caca nyariin lo daritadi" kata Retta saat gue baru saja masuk ke kelas.

"Gue ke taman belakang hehe" ucap gue berusaha bersikap biasa aja lalu menuju tempat duduk gue.

"Eh lo beneran gapapa muka lo kayak abis nangis tuh" ucap Bianca.

"Gapapa" ucap gue lalu Bu Rena pun masuk ke kelas.

"Baik anak anak hari ini kita akan belajar..."

***
Angga POV

Saat Sonya udah mau pulang gue pun menghampirinya. "Eh Nya mau pulang bareng gue ga?" Tanya gue lalu Sonya pun menoleh dan tersenyum.

"Boleh tapi ga ngerepotin kan hehe soalnya tadi abang Fino bilang dia gabisa anter pulang" ucap Sonya lalu tertawa kecil.

Cantik ya kalo lagi senyum

"Oi Ga! Hello? Ish kacang" ucapnya cemberut.

"Hehe maaf yaudah yuk" ucap gue mengajaknya.

Tetapi mereka tidak menyadari bahwa seseorang telah menatap mereka dari jauh. Sedang menahan rasa sesak di dadanya.
***
Sonya POV

"Makasih ya Ga! Mau masuk dulu ga?" Tanya Sonya kepada Angga yang telah mengantarnya pulang.

"Gausah deh lain kali aja" ucapnya.

"Yaudah gue duluan ya" lanjut Angga.

"Yaudah deh bai hati-hati di jalan" ucap Sonya. Namun Angga hanya mengedipkan sebelah matanya.

Sonya pun membuka pintu dan kaget saat melihat mamanya sedang menatap ke luar jendela.

"Ma ngapain?" Tanya gue dengan curiga.

"Hehe itu cowok ganteng siapanya kamu nak? Pacar bukan?" Tanyanya.

"Ih mama apaan sih Sonya itu belom punya pacar tau udah ah Sonya ke kamar dulu" ucap gue lalu pergi meninggalkan mama gue.
***
Sehabis mandi gue pun nge-chat temen temen gue.

Grup para cecan

Sonya
Eh gue bosen nihhh

Bianca
Sama Nyaaaaa

Sonya
Eh si Retta bawel mana?

Retta
Ih kamu jahat!

Bianca
Nah itu anaknya

Retta
Kalian kejam sama akuuuu

Sonya
Kumat deh gilanya

Retta
Eh guys! Gue ada berita lohh

Bianca
Berita paan?

Sonya
Ada apa emang?

Retta
Gue ditembak sama Damian gais!

Sonya
HAH SUMPAH LO?! PJ WOI PJ!

Bianca
WAH PARAH! LO TERIMA? PJ !

Retta
Iya lah gue terima. Gue udah lama juga suka sama dia wkwk. Ish PJ mulu kalian mahhh yauda besok de. Retta yang baik ini mah nga pelit HOHOHO.

Sonya
Najis!

Bianca
Najis! (2)

Kemudian beberapa saat kemudian ada yang mengetuk pintu gue.

"Siapa?" Tanya gue dari dalam kamar.

"Abang ganteng yang gantengnya melebihi Manu Rios!" Ucapnya.

"Manu Rios palelu masuk!" Ucap gue.

"Hehe emang ganteng si" ucapnya. "Apalagi bang?" Ucap gue kepada bang Fino.

"Ih udah bagus gue bawain  macaroonnya yaudah kalo gamau" ucapnya.

"Eh jangan bang hehe mau kok mau" ucap gue sambil memandangnya dengan wajah memelas.

"Nih!" Ucapnya sambil menyodorkan sekantong macaroon.

"Oiya dek tadi kata mama yang nganter lo pulang cowok. Siapa emang?" Ucap Fino.

"Em itu-"

[SUDAH DIREVISI]
***
Another update! Author habis belajar hehe doain ya hasil ulangannya bakal bagus. Amin:)

A Fake Nerd [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang