13

252K 11.2K 160
                                    

"Itu apa?" Tanya Fino penasaran.

"Eh itu Angga" ucap gue lalu Fino pun hanya mengangguk.

"Yodah gue ke kamar gue dulu ya dek" lalu Fino pun balik ke kamarnya sendiri.

Keesokan harinya--

"Ma, Pa, Sonya berangkat dulu ya" pamit gue ke orangtua gue.

"Iya hati-hati ya" ucap mama.

Di sekolah--

Saat sampai di kelas pun sudah terlihat Dava yang sedang bersama Calista.

Calista sedang bergelayut manja di lengannya.

Gatau kenapa hati gue berasa teriris. Calista melihat gue pun tersenyum mengejek.

"Dava nanti pulang sekolah anter aku ya" ucap Calista namun ditolak sama Dava.

"Ga!" Ucap Dava membentak.

"Ih Dava kok gitu sih sama pacar sendiri" ucapnya dengan nada menjijikan.

"Pacar palelu udah lo balik ke kelas gih! Ganggu banget sumpah!"

Lalu Calista pun cemberut dan meninggalkan kelas.

Setelah adegan itu selesai, gue pun duduk di sebelah Dava karena itu tempat dudukku.

"Nya lo ga marah kan kemaren?" tanya Dava khawatir.

"Eh ga ngapain gue marah hehe" ucap gue berbohong.

"Oh bagus deh oiya nanti gue mau ngajak lo jalan bisa ga?" Tanyanya.

"Mau ga?" Tanya Dava lagi.

"Yodah" ucap gue. Lalu Dava tersenyum dan berkata

"Okei nanti pulang sekolah berarti bareng ya" ucapnya dibalas dengan anggukan gue.

Skip ke pulang sekolah--

"Eh Nya, Ret nanti ke rumah gue kuy! Bosen bonyok ke luar kota" ucap Bianca.

"Eh gue gabisa ada acara hehe, maap Ca laen kali deh" ucap gue menolak.

"Yah yaudah Retta bisa ga?" Tanya Caca penuh harap.

"Gabisa gue ada janji sama Damian hehe maap" ucp Retta dengan senyum termanisnya.

"Yaelah jomblo mah bisa apa" ucap Caca lalu kita bertiga tertawa bersama sampai seseorang menepuk pundak gue.

"Nya kuy!" Ucap Dava.

"Ehem ehem" ucap Bianca dan Retta.

"Paansih" ucap gue lalu pergi bersama Dava menuju parkiran.

"Dav, kita mau jalan kemana?" Tanya gue.

"Ehm rahasia" ucapnya yang membuatku ketakutan.

"Eh ga niat ngapa-ngapain kan?" Ucap gue penuh selidik.

"Ya nga lah Nya wkwk lo lucu" ucapnya sambil mengacak acak rambut gue.

"Ih rambut gueee" teriak gue. Ya mau gimana lagi gue pun melepas kepangan gue lalu menguncirnya jadi ponytail.

"Lo cantik kalo ngga pake kacamata" katanya sambil membuka kacamata tebel yang gue pake.

"Eh" ucap gue salting lalu langsung mengambil kacamata gue dari Dava dan memakainya kembali, takut ketauan

Kok Sonya makin mirip Lea?
***
"Jangan buka mata dulu" ucap Dava yang sedang menutup mata Sonya.

"Ih kok lama sih nyampenya" gerutu Sonya.

"Udah sampai!" Teriak Dava.

"Anjir bagus banget Dav makasih" ucap gue dan tanpa sadar gue pun memeluk Dava.

"Eh iya sama-sama" ucap Dava blushing.

"HAHAHA Dava blushing wkwk" tawa gue.

"Ish awas ya lo Nya!" Lalu Dava pun menyipratkan air laut ke muka gue. Dan kita pun berkejar-kejaran di pinggir pantai sambil menyipratkan air ke sesama. Setelah cukup capek lari-lari, kita pun duduk di pasir sambil memandang sunset.

Tanpa Sonya sadari, Dava mengambil fotonya yang sedang duduk memperhatikan sunset.

"Nya lo cantik" gumam Dava pelan namun masih bisa didengar Sonya.

"Apa?" Tanya Sonya.

"Engga" ucap Dava.

Karena sudah cukup malam dan mereka berdua sudah basah bajunya, Dava pun mengantar Sonya pulang.

"Makasih ya Dav buat hari ini" ucap Sonya.

"Sama-sama Nya" ucap Dava tersenyum.

Saat Sonya ingin turun dari mobil, Dava pun menarik Sonya ke dalam pelukannya. Mereka berpelukan sekitar satu menit kemudian Dava melepaskan pelukannya dan berkata

"Good night Nya" dan Sonya, ia sudah merah mukanya akibat ulah Dava.

"E-Eh i-iya Dav good night juga" ucap Sonya yang membuat Dava tertawa. Lalu Sonya pun turun dari mobil.

Setelah mobil Dava pergi dari hadapannya, Sonya pun termenung.

Tadi gue pelukan kan?

Lalu Sonya pun masuk ke dalam rumah dengan hati berbunga-bunga.

[SUDAH DIREVISI]

***
Vote+comment ya gaes! Budayakan Voment gais!!! Semoga suka update kali ini ya...

A Fake Nerd [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang