3. PERTEMUAN SEBELUM KEBERANGKATAN

2.2K 129 5
                                    

Pagi pagi buta sekali,  aku sudah bangun.  Entah mengapa sepagi ini bisa bisanya aku bangun.

Hahaha tentu saja alasan utama aku bangun adalah pergi ke Hogwarts,  tapi selain itu ada satu hal yang membuatku tak sabar untuk segera bangun dari tidur.  Ya isi surat yang kemarin di kirim oleh burung hantu cantik,  masih terngiang di pikiran ku.

Entah mengapa,  aku juga bingung.  Tak disengaja, tapi sungguh aku memang sudah memperhatikan dia dari tahun pertama.  Tapi karna status yang dia agungkan aku mengurungkan niatku untuk lebih mengenal dia.

**********************************

Pukul 08:25 aku mengecek sekali lagi barang barangku,  dan syukurlah pena itu ku temukan.  Ternya kucing sialan itu yang membawa penaku.  "Awas saja kau crooschank kalau saja penaku hilang,  tak akan ku anggap kau jadi peliharaanku lagi." gumamku dalam hati seraya memelototi kucing sialan itu

Ya,  sudah dipastikan semuanya siap.  Sambil melirik jam tangan baruku baru pukul 9:00 mungkin 5 menit lagi aku akan pergi menemuinya.

Ah!!  Hampir saja lupa, hadiah yang indah.  Hampir saja aku lupa untuk memakainya. Ku buka perlahan kotak cantik itu,  seraya melihat kembali isi yang sangat mewah tersebut.

"kau sungguh sungguh membuatku menjadi seseorang yang berharga.  Entah apa maksud semua ini,  semoga tak ada niatan jahat seperti dahulu. Semoga kau tulus dengan semua ini.  Sangat indah kalung ini,  ah kau. Andai saja dari dulu kau seperti ini.  Mungkin tak akan menjadi sesakit ini menahan rasa. " sambil memakai kalung, aku melihat pantulan bayanganku di dalam cermin.

Indah, sempurna.  Terimakasih untuk hadiah ini. Ah tak sabar aku bertemu.

*******   **   *       ******  ***********

Pukul 9:10 aku berangkat menuju coffe tersebut,  berapprate dari samping rumahku.  Lumayan juga efeknya,  sudah lama tidak melakukan sihir.  Membuatku sedikit menjadi kaku.  Ya bayangkan saja hampir setelah rezim botak jatuh aku mengasingkan diri dari dunia sihir.

Mencari kedua orang tuaku yang ingatannya aku hilangkan.  Susah memang, tapi syukurlah mereka bisa mengingatku tapi tidak seratus persen hanya sekitar 85 persen saja. Sampai surat dari Hogwarts datang,  dan akhirnya membuat kenangan itu muncul kembali.  Seperti saat ini.

Ku telusuri setiap deretan nama toko,  mencari coffe shop yang telah di janjikan tersebut.  Sekitar 15 menit mencari,  akhirnya terlihat jelas didepan sana.

Akupun langsung masuk kedalam coffe shop tersebut,  sambil mencari cari sosok yang mengirim surat manis tersebut.  Dan yash!  Aku menemukan sosok itu,  duduk dideretan meja paling belakang,  sosok yang amat aku rindukan.

Mari kita lihat sejenak,  rambut pirang platina khas sekali,  kemeja hitam tuxedo,  dipadupadankan dengan jas yang disampirkan dibangku duduknya.  Memandang ke arah jendela. Aku membayangkan aroma tubuhnya, dengan parfum khas vanila musk.  Aroma manis yang keluar dari parfumnya.  Aah sungguh indah sekali

Seketika kupu kupu diperutku bertebangan,  jantungku serasa berdegup dengan kencang.  Ah aku benci rasa ini,  tapi aku menikmatinya. Sungguh ini yang benar benar aku tunggu.

Perlahan aku mendekati meja itu,  seketika dia berbalik arah.  Ya pria itu berbalik arah melihatku. Seketika aku diam,  mematung tak tahu harus apa.

"hei kau,  kemarilah.  Untuk apa mematung seperti itu.  Duduk kemari di depanku,  jangan tatap aku dengan tatapan lapar itu.  Aku tau kau singa betina buas yang sedang kelaparan, yang akan memakan mangsanya bulat bulat bukan?  Hahaha cepat kemarilah! " 

Aku masih terdiam mematung, mengabaikan perintah si tuan pirang.  Aku juga bingung mengapa seperti ini.  Terkesima dengan penampilannya yang sekarang?  Ya mungkin.  Tapi sepertinya aku merasa rindu.

PLEASE GIVE ME A CHOISEWhere stories live. Discover now