17. GRANGER'S HOME

385 29 0
                                    

Tak terasa besok sudah masuk akhir pekan. Rasanya baru kemarin aku menghabiskan dinnerku dengannya. Lalu surat ancaman datang yang mengacaukan pikiranku.

Untunglah harry cepat membalas pesan dari draco. Aku tak bisa bayangkan bagaimana hidupku nanti.

Flashback....

" hermione kau dimana!  Hermione ini aku harry. Kau ada dimana? Buka pintumu. "

Siapa mengetuk tengah malam seperti ini?  Tak. Bisakah dia melihat waktu berkunjung?

" oh kau harry, mengapa malam sekali kau datang? "

" kau bilang aku datang malam sekali?! Hell mione! Mengapa kau tidak bilang kepada kami kalau kau mengalami kesusahan?! Apa kau tidak menganggap kami sahabatmu lagi hah?! Jika draco tidak mengirimku surat tak pernah tau apa yanh terjadi padamu! Kau! Jelaskan apa yang terjadi! Aku mencoba untuk menahan ron agar dia tidak mencoba untuk ikut. Kau tau dia pasti lebih murka dari ini."

Aku hanya bisa terdiam menatung di depan pintu melihat harry yang begitu memuncak amarahnya. Lalu air mataku jatuh menetes. Ya aku menangis,  manahan sakit. Memang benar apa yang dikatakan harry. Tapi aku hanya tidak ingin mereka mengkhawatirkan diriku. Dan aku juga tidak ingin membuat mereka ikut terkena masalah ini.

" dear ada apa? Oh harry silahkan masuk. Ayo dear kita duduk. "

" mione maafkan aku,  aku tidak bermaksud datang dan marah marah kepadamu seperti tadi. Aku benar benar minta maaf. Maafkan aku mione. Aku hanya khawatir padamu. Sebenarnya aku sudah curiga tapi aku mengabaikan kecurigaanku. Maafkan aku. "

" tidak harry kau tidak salah. Kau benar. Aku yang salah. Dan semua ini salahku. Maafkan aku selalu merepotkan kalian. Tak seharusnya kalian ku libatkan. Ini masalahku. Dan tak seharusnya setelah perang aku kembali. Maafkan aku semua jadi seperti ini. "

Aku sudah tidak kuat lagi. Aku menangis sejadi jadinya.  Tak peduli lagi dengan kata kata maaf harry tak peduli. Aku lelah aku benar benar lelah. Aku menangis di pelukan draco. Lemas badanku,  tak kuat menahan beban ini.

" hermione! Dimana dirimu. Keluarlah! Dan kau brengsek draco! Keluarlah kau bangsat keparat! Kau apakan hermione keluar kau bangsat!  Dasar bastard! "

Apalagi ini merlyn! Aku sudah muak. Benar benar muak. Tangisku makin pecah. Aku mencengkram dada draco lebih kencang. Dan draco memelukku lebih erat.

"sudah kalian tunggu disini biar aku yang menahannya. Aku yakin itu pasti ron."

Harry bangkit dari kursinya menuju pintu depan. Terdengar harry dan ron sedang berdebat.

"sudah kubilang harry! Dari awal aku tidak setuju dengan kedekatannya dengan feret bajingan itu! "

" tapi itu bukan salah draco! Seharusnya kita membantunya mengungkap siapa dalang dibalik ini. Kau tak tega melihat keadaan mione? Kau datang dalam keadaan seperti malah memperkeruh suasana. Ingat dia sedang mengandung!? "

" aku tak peduli! Lagipula anak yang dia kandung itu sudah pasti anak bajingan feret! Minggir kau harry biar aku selesaikan sekarang juga! "

" RONALD BILLIUS WEASLY! DENGARKAN AKU! DENGARKAN BODOH! DIA BUKAN MENGANDUNG ANAK DRACO! KITA BELUM TAU SIAPA AYAH DARI ANAK YANG DIKANDUNG HERMIONE! KAU MALAH MEMBUATNYA SEMAKIN KACAU! UNTUK APA KAU DATANG KEMARI HAH?! APA KAU MASIH MENGANGGAPNYA SAHABAT?! KALAU KAU MEMANG MASIH MENGANGGAPNYA HENTIKAN ASUMSIMU YANG SEPERTI ORANG GILA!? "

akhirnya aku sudah tidak mendengar keributan lagi setelah harry benar benar memuncak amarahnya. Mataku sangat sembab dan saling menatap kearah draco. Draco hanya tersenyum lembut berusaha menenangkan diriku. Entahlah aku sudah sangat kacau.

PLEASE GIVE ME A CHOISEWhere stories live. Discover now