15. NATAL HAMPIR TIBA

379 29 1
                                    

" Hermione please tolong aku.  Hermione tolong.  Please."

Draco,  ya ada apa dengannya. Aku mempercepat langkahku Hingga menuju depan.  Sangat aku menengokan kepalaku ke ruang tamu.  Aku melihat draco tergeletak di karpet.

"draco bangunlah,  kau kenapa? Sadarlah.  Kau kenapa? "

Aku melihat sekeliling ruangan. Tak berantakan,  tidak ada barang jatuh. Lalu mengapa dia tergeletak di lantai. Aku mengguncang dengan keras badan draco tapi dia tidak sadarkan diri.

"  ayolah, aku tidak ingin bercanda. Kumohon bangunlah. "

Aku mengecek nadi,  mengecek pernapasannya, semuanya normal. Tidak ada bekas kekerasan ataupun sihir pengikat.

Aku merapalkan mantra pemanggil orang baru keseluruh ruangan.  Tapi nihil tak ada orang lain selain diriku dan draco.

" aku benar benar tidak suka dengan caramu bercanda. Ayolah bangun. Aku tidak suka seperti ini. "

Tiba tiba dia membuka matanya,  melihat sekeliling dan menatap mataku dengan sayu.

"  apa tadi kau melihat hewan masuk ke arah dapur? Aku tadi mencoba untuk menghalangnya masuk,  entah hewan apa itu. Aku mengejarnya lalu tak sengaja aku menginjak ujung karpet lalu aku terjatuh. Dan kepalaku sangat sakit. "

" ku kira kau kenapa. Ayo cepat bangun, jangan berbaring di lantai. Apa kepalamu terluka?"

**********************************

Tak terasa sudah 2 hari sudah aku disini. Aku memang tidak terlalu kesulitan untuk tinggal disini. Karena suasananya mengingatkan aku akan rumah grandma dan grandpa di Australia. Mereka tinggal di pedesaan dengan suasana yang asri dan indah.

Tapi aku merasa kasihan melihat draco selama 2 hari ini. Mungkin dia belum benar benar terbiasa dengan sihir.  Ya memang baru 2 hari,  tapi ku lihat dia sangat tersiksa.

Ya selama 2 hari dia bersikeras untuk berkebun.  Kebetulan di belakang rumah ini terdapat halaman yang sangat luas,  dan dia sangat bersemangat untuk berkebun.

" dear,  aku sudah menanam semua kebutuhan kita,  seperti sayuran dan juga beberapa bumbu dapur. Semoga bisa tumbuh.  Aku tidak yakin apa bisa tumbuh tanpa bantuan sihir.  Oh,  dear bagaimana bisa kau bertahan di dunia ini.  Ini sungguh melelahkan.  Semua harus dikerjakan dengan kedua tangan.  Aku benar benar lelah. Oh yah,  aku tau dari tetangga kita bahwa besok ada pekan pasar,  pasar diadakan seminggu sekali.  Dan dia bilang belilah kebutuhan untuk natal. Tak terasa sebentar lagi natal. Aku yakin hogwarts sedang merencanakan pesta yang super mewah.  Dan juga pasti akan banyak sekali hadiah yang mom berikan untuku. Ah aku pasti akan merindukannya. "

Aku hanya bisa tersenyum. Aku tau bagaimana perasaannya. Aku sudah melarangnya untuk ikut campur dengan masalahku.  Tapi dia terlalu keras kepala. Dia bersikeras untuk bertanggung jawab akan hal ini.

Aku berjalan menuju dirinya. Lalu aku memeluk tubuhnya.  Ya tubuh kekarnya. Meskipun dia terlihat kucal dan kotor selepas dari kebun tapi aku menyukainya. Aku membenamkan mukaku ke dadanya,  mendekapnya lebih erat lagi.

" hei,  kau kenapa dear? Bukan maksudku untuk tidak senang dengan semua ini. Aku sangat bahagia,  hanya mungkin aku masih membutuhkan sihir. Maafkan aku dear. "

" aku tidak apa apa.  Aku hanya terharu bagaimana harimu selama 2 hari ini.  Maafkan aku harus menyeretmu dalam masalah ini. Aku benar benar minta maaf. Tak seharusnya kau ikut dalam masalah ini. Kembalilah jika kau mau,  kau bebas menentukan pilihan mu. "

" tidak dear. Tidak!  Berhenti menyalahkan dirimu. Aku benar benar minta maaf. Aku hany belum terbiasa dengan ini. Sudahlah mari kita lupakan.  Ini baru 2 hari,  tak apa.  Aku masih butuh penyesuaian.  Oh iya,  aku menemukan ini untukmu. "

PLEASE GIVE ME A CHOISEWhere stories live. Discover now