21 . RENCANA

355 28 0
                                    

Aku terbangun dari mimpi sialan. Ya mimpi buruk sialan. Apa maksud dari mimpi itu?

Kulirik jam,  baru pukul 4 pagi. Aku mencoba memejamkan mataku kembali. Berharap bisa tidur dengan nyaman. Nyatannya nihil.

Aku bermimpi di hari pernikahanku awan hitam pekat datang. Lalu semua orang pergi berhamburan. Lalu draco menarik tanganku untuk mengikutinya,  tapi dia terlalu cepat.

Aku berhenti ditengah tengah pusaran angin. Entah kakiku tak bisa bergerak,  draco meneriakan namaku.  Memanggil namaku tapi aku tak bisa membalas nya. Aku mencoba berlari tapi tidak bisa.

Aku ditarik oleh sosok aneh. Entah apa itu,  seperti dementor tapi bukan. Aku berteriak meminta tolong. Dan sampai aku tersadar dan terbangun.

Aku melirik ke samping,  draco masih tidur dengan nyenyak. Melihatnya membuatku nyaman kembali. Dia tertidur bagaikan bayi yang tak berdosa.

Aku mencoba membenarkan posisi ku. Mendekatkan diriku kepadanya,  mengusap kepalanya dengan lembut. Membelainya dan merasakan halusnya seluruh rambutnya.

Lalu aku memeluknya dari belakang. Posisi ini yang selalu membuatku nyaman berada disisinya.

" kau sudah bangun dear? ".

Aku terkejut.  Ku kira dia masih tidur.

" maaf aku mengganggumu. Tidurlah kembali. "

Aku melepaskan pelukanku,  dan menggeser posisiku dari posisi sebelumnya.

"  mengapa harus minta maaf?  Mengapa kau harus melepaskannya? Maaf membuatmu terkejut. Apa yang terjadi denganmu? Apa kau mimpi buruk? "

Dia membalikan badannya dan sekarang posisinya duduk dan mengelus kepalaku. Entahlah aku hanya menganggukan kepalaku tak mengeluarkan suara sedikitpun.

" apa mimpi burukmu? Apa kau mau menceritakannya? "

Aku menatapnya,  sangat lama. Mata iris kelabunya,  rambut platinanya membuatku sedih. Aku memegang kepalanya mengelusnya kembali.  Lalu memeluknya, membenamkan mukaku kedadanya. Entahlah aku merasakan sesak didadaku. Dan persetan, aku tak mampu membendung air mataku.

Ya,  aku menangis. Entah alasan apa yang membuatku menangis. Aku hanya ingin menangis di posisi ini.

" hei hei,  mengapa kau menangis? Sebenarnya ada apa? Apa ada hal yang mengganggumu? Ceritalah dear."

Aku benar-benar tak bisa mengeluarkan sepatah katapun. Aku hanya bisa memeluknya semakin erat. Entah mengapa bisa seperti ini. Tapi aku menginginkan seperti ini.

Lalu dia mencoba melepaskan pelukanku.  Lalu memegang daguku dan mengangkat mukaku sehingga posisinya melihat ke arahnya.

Lagi lagi aku melihat mata iris kelabu itu,  hatiku makin sesak. Dan jadilah aku menangis lebih kencang lagi.

" hei apa yang membuatmu menangis seperti ini? Apa aku membuat kesalahan? Kumohon dear bicaralah. Apa yang sebenarnya terjadi padamu? Apa ada masalah besar yang membuatmu seperti ini? Atau ingin aku buatkan minuman hangat?  Sebentar aku akan buatkan. "

Aku menahannya. Menyuruhnya untuk duduk kembali disampingku.

" aku hanya mimpi buruk. "

" ceritakan padaku mimpi apa yang kau alami dear? "

" aku bermimpi sangat buruk. Dan aku tak bisa melakukan apapun. Aku menjadi seperti orang bodoh bahkan suarapun tak bisa aku keluarkan. Aku bagai orang tak berguna. Aku tak ingin itu terjadi. Dan kau!  Kau datang untuk menolongku tapi aku tak bisa meraihmu. Aku takut draco!  Aku takut! Aku takut mimpi itu pertanda bahwa aku dan kau akan benar benar dijauhkan! Aku tak sanggup. Aku tak ingin. "

PLEASE GIVE ME A CHOISEWhere stories live. Discover now