bagaimana?

3.5K 412 11
                                    

R E N J U N! Aku butuh kau sekarang ini.

"Haechan!" Jaemin berlari dari pintu UKS ke ranjang yang Haechan tempati. Mereka berpelukan.

Aish, kebanyakan drama. Apa ku bilang. Batin Mark.

Sesuatu yang senang bagi Mark, ia terlepas dari borgol nya. Dan duduk di kursi jauh dari hadapan Haechan.

"Haechan itu manis." Ucapan Jaehyun membuat Mark kaget karena mungkin Hyung nya ini sudah lama di samping nya.

"Kau, mengagetkan ku saja."

Jaehyun menarik kursi ke sebelah Mark, lalu Taeyong duduk di kursi sebelah Jaehyun.

"Apa benar Johnny itu Hyung nya Haechan?" Tanya Taeyong.

"Marga nya sama, Seo."

"Tiga tahun dia bilang?" Taeyong membuka bungkus rokok. Dan mengeluarkan satu Batang.

"Apanya?"

"Kabur dari rumah."

"Jangan merokok." Jaehyun mengambil rokok yang berada di mulut Taeyong, dan memasukkan lagi rokok itu ke bungkus nya kembali.

















Johnny melempar badan nya ke ranjang kesayangan nya itu. Memegang kepala nya yang pening sedari tadi.

Kejadian 3 tahun yang lalu itu..,

Ibu dan Ayahnya itu cerai. Ibunya selingkuh. Johnny sangat benci kepadanya. 1 minggu kemudian, dia pergi meninggalkan rumah, dan pergi ke apartemen Ayahnya.

Dimulai dari situlah kehidupan Johnny berjalan dengan sangat normal.

Mulai melupakan ibunya yang ia benci.

Hatinya seperti tertusuk panah saat mendengar bahwa Ibu sedang sakit. Dan hanya Haechan yang merawat nya.

Haechan,

Orang yang selalu menghiburnya. Suara tawanya sempat hilang 3 tahun. Dan ia mendengar nya lagi saat bersama Mark saat hendak ke toilet kemarin malam.

Sikap yang bermalas-malasan nya itu Johnny lihat lagi saat Haechan menyapu di depan halaman kelas. Dengan malas.

Apa aku harus bilang saja?

Apa aku harus diam saja?

Diam, dalam artian bahwa Johnny tidak mengenali Haechan. Dan bilang pada sekolah jika ia bukan Hyung nya.

Bukan diam. Itu pura-pura namanya.
















"Haechan!" Jaemin mengetuk meja yang tengah melamun di meja kasir.

"Kenapa?" Jaemin menaruh Kopi kesukaannya, Americano.

"Kau ambil alih kasir ya, aku ingin pulang." Kata Haechan. Lalu ia dari Cafe menuju rumahnya yang lumayan jauh dari Cafe.

"Baiklah."

Jaemin menghela nafasnya saat punggung Haechan tak terlihat lagi di pandangan nya. Lalu mengelap foto mereka bertiga yang di bingkai kecil di meja kasir. Sadar akan saksi kedua orang yang melihat perihnya kehidupan Haechan yang dulu.

Yang pertama, Renjun.

Yang tahu detail nya hanya Renjun. Telah menjadi saksi bisu sekarang ini.

Mengamati senyum yang lebar yang keluar dari wajah masing-masing di foto itu. Raut wajah yang sedang bahagia. Diambil saat Renjun dinyatakan sembuh.

Namun nyatanya,

Mungkin ini yang terbaik. Sekarang waktunya Jaemin untuk membantu Haechan. Berbalas budi.
















Votement for next





nyatanya, disukai oleh orang yang kita suka itu susah.

Markhyuck - Sebangku [END]Where stories live. Discover now