sequel.

2.4K 193 9
                                    

[sequel> sebangku-
seprinsip.<]

.

Renjun menggendong tas biru nya sebari bersenandung kecil dan menghampiri Haechan dan Mark di dapur.

Mereka mengadopsi Renjun.

Tidak ada yang tidak terkekeh ketika melihat anak kecil lucu ini hendak berangkat sekolah.

Mereka juga tinggal seatap sekarang. Kata Jaemin ini baru keluarga bahagia.

"njun, ayok berangkat." ajak Johnny. Ya, Johnny memang selalu mengantar jemput Renjun dan menemaninya ketika mereka sekolah.

Dan tumben hari ini sekolah di pulangkan karena ada sesuatu kejadian.

"Mark, kamu pulang saja duluan, aku masih ada piket." kata Haechan sambil memegang gagang sapu.

Sayangnya mereka tidak sekelas lagi.

"oke, aku jemput kamu sepulang dari sekolah Renjun. Jangan kemana-mana."

Haechan menggeleng, "aku akan ke cafe dulu sama Jaemin."

"Baiklah, aku duluan."

Haechan tersenyum, dan melambaikan tangannya ke Mark. Dan saat nya dia menyelesaikan tugas piket dan piket tambahan karena minggu kemarin Haechan sempat kabur.

°moueggroll


"Mark!" Dia menoleh dan mendapati Mina yang berlari kearah nya.

"Boleh ikut sampai halte?"

"Gue ada urusan." singkat Mark.

"Ayolah, mau hujan. Kamu tega ke teman sekelas?"

Mark yang awalnya langsung pergi ke sekolah Renjun, malah mengantar Mina dulu sampai ke halte yang arah kedua tempat nya berlawanan.

"Kayaknya bakal hujan." gumam Mina yang mereka tiba di parkiran.

"Gue cuman bisa nganterin lo sampai halte, gue ada urusan."

Dan benar saja, hujan sudah diujung awan, Mark menurunkan Mina di halte terdekat.

"Buat jaga jaga. Gue nggak mau lo sakit karena gue." Mark memberi payung. Wajah Mina berbinar.

"Tapi jangan ngira gue perhatian sama lo."

Bibir Mina mendecih, segitu kah dinginnya Mark. Tanpa ba-bi-bu, Mark memutar arah motornya menuju sekolah Renjun.

"hujan" gumamnya dalam hati. Mark takut kalau Renjun belum pulang dan kedinginan. sendirian.

Dan sampai lah di sekolah Renjun. Matanya mengedar ke sudut sekolah. Sepi, lampu sekolah juga sudah padam. Petir bergerumuh, dan Mark semakin takut.

Dia menepi ke koridor. Seragam nya basah, sepatu nya juga. Mark melepas helm dan mengibas-ngibaskan rambutnya itu.

Feeling nya Renjun masih ada di sekolah. Mark memeriksa kelasnya satu persatu. Dan dia bernapas lega ketika melihat Renjun masih ada di dalam kelas.

"Renjun, maaf, Hyung telat jemput nya." Mark berlari menuju Renjun. Dia mengeluarkan jaket yang sengaja dia simpan untuk Renjun karena Mark tidak membawa jas hujan.

"Kamu pake ini ya."

"Hyung nanti pakai apa?" Tanya nya yang setia menggunakan bahasa isyarat nya.

"Hujan hujanan." Mark tersenyum meyakinkan.

"Kamu juga pake helm, ya."

"Hyung jangan nanti ditilang."

"ayok, nggak apa-apa."

Mark akan mengorbankan apapun demi Renjun ini. Bahkan dia rela hujan hujanan dengan mengendarai motor sport hitamnya dengan lambat. Meski udara super dingin itu menembus tulang. Catat itu



kaget gak luh

aku mau sequel nya disini aja huhuhuhu

Markhyuck - Sebangku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang