saling jujur, namun saling diam.

2.1K 219 1
                                    

K U R S I Haechan terasa dingin. Dia tidak pernah masuk sekolah semenjak ibu nya di diagnosa hidupnya tinggal menghitung bulan, bahkan hari. Semenjak pertemuan terakhir kedua insan ini di makam Renjun, semenjak keduanya saling jujur siapa diri mereka.

Mark yang menyesal karena membuat Haechan menunggu.

Haechan yang menyesal karena terlalu membenci Mark yang tidak pernah menunjukkan dirinya sebelum mereka bertemu di sekolah yang sama.








































Haechan menarik nafasnya berat, ia tidak menyangka jika Johnny dengan sukarela mendonorkan darahnya untuk ibu.

Ya.. meski hanya darah, bagaimana pun itu masih ibunya Johnny.

"Melihat mu rasanya ingin tertawa." Kata Haechan. Matanya memperhatikan Johnny yang sedang duduk. memakai pakaian serba hijau dari bawah sampai atas.

"Dengan senang hati."

"Jangan sampai kau punya darah kotor, ya. Johnny Seo." Haechan duduk disebelah nya. Membuka botol air mineral, lalu meneguknya.

"siap untuk untuk operasi?"

















































Jaemin menepuk pundak seseorang, "Ibu?"

Orang yang Jaemin panggil itu mendongak, melemparkan tatapan penuh tanya.

"Ayo kedalam."

Ibu menggeleng, "untuk apa?"

"Ibu harus istirahat." Jaemin meraih tangan ibu. Namun ibu menahan nya.

"Ibu mau kamu kembali sekolah."

"Tidak usah pergi ke rumah sakit lagi. Ibu akan pulang." Lanjut ibu.

Jaemin tersenyum lebar, "baik ibu."

"Jaemin?" Haechan membangunkan Jaemin yang terlelap di kursi tunggu depan ruang operasi. "Bangun."








.

Markhyuck - Sebangku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang