kau juga pasti tahu - Haechan.

3K 381 13
                                    

H A E C H A N sengaja membawa Mark ke cafe nya untuk mengajari pelajaran matematika. Mark terkejut saat memasuki cafe nya itu, sebenarnya pura pura. Mark tentunya sudah tau keberadaan Cafe ini.

Menyapu sekitar isi Cafe, dan menemukan figura berukuran A0. Masih dipajang ternyata. batin Mark.

"Kenapa?" Haechan menyadari bahwa Mark tengah memperhatikan figura tersebut.

"Itu siapa?"

Pandangan Haechan juga ikut memandang figura Renjun.  "Itu, itu yang bernama Renjun."

"Hyung-mu?" tangan Mark menyilang di dada, "Manis."

Sedikit mengukir senyum dari wajah Haechan, menarik nafasnya, lalu memiringkan kepalanya, masih menatap figura itu. "Ya."

Bohong, Batin Mark.

"Kenapa dipajang?" Tanya Mark lagi.

"Aku akan menjawab pertanyaan mu ketika belajarnya sudah selesai."

Haechan meninggalkan Mark menuju dapur, dan Mark duduk di meja dekat jendela. Mengeluarkan buku, lalu pandangan nya berbalik ke luar jendela.

Hujan, batin Mark.

Tak lama Haechan kembali dengan mapan minuman panas. Mokethai Panas. Haechan sengaja membuatkan Mokethai panas untuk Mark. Karena itu minuman kesukaannya.

Haechan merasa bahwa dia adalah Mark nya yang dulu. Ia tak peduli, apa Mark masih mengingat nya, apa tidak, yang penting adalah sosok Mark yang berharga bagi Haechan ada di depan nya saat ini.

Wajah yang sama,

Suara yang sama,

Bekas luka yang sama.

Mark beruntung jika Haechan masih mengingat minuman kesukaannya sampai saat ini. Ia juga masih ingat jika Haechan menyukai Ice Americano, meski udara hari ini sedikit dingin.


Sekarang Haechan sudah siap untuk mengajari Mark tentang bab tadi.

"Apa yang belum kau mengerti?"

"Perkalian."

Demi apapun Haechan tersedak es batu. Sampai sekarang ia masih belum hafal perkalian. Bahkan dari kelas 1 menengah pertama.

"Ya.. aku memang bodoh." Mark menggaruk kepalanya.

"Jika begitu kenapa kau masuk kelas IPA?"

"Apa aku harus pindah kelas?"

"Tidak, kau bisa. Apapun yang tidak bisa akan jadi bisa jika kita berusaha."

"Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Aku mahir Matematika, kau mahir dalam Bahasa. Dan kita sebaliknya." Sambung Haechan.

"Ayo kita sama sama belajar."






























Belajar untuk mengingat ku kembali. - Mark.

Belajar untuk kembali bersama lagi. - Haechan

Markhyuck - Sebangku [END]Where stories live. Discover now