bertemu ibu.

2.1K 258 10
                                    

"Haechan, jaehyun menelepon ku, jadi aku pulang duluan. Di cafe sudah ada Jaemin."

Pesan singkat dari Mark membuat Haechan mendengus nafas nya.

"Besok lain kali aku menjenguk ibu ya, get will soon."

"Teman ku tidak bisa datang, bu."

"Tidak apa apa." Ibu mengusap rambut ku yang lengket. "Kau belum mandi ya?"

"Nanti aku mandi, bu. Sekarang ibu mau apa? Biar aku belikan."

Tangan Haechan bertumpu pada pipinya, menatap ibu nya yang sedang terbaring lemas. Ia mengulas senyum hangat.

"Apa kau sudah punya pacar?" Tanya ibu membuat mata Haechan melihat ke langit atap.

"Belum, kenapa?"

"Masa sih? Kata Jaemin kau sudah punya pacar."

"Ibu, mungkin Jaemin yang sudah punya pacar." Pipi haechan benar benar merah sekarang.

Ibu tertawa kecil. "Sebenarnya ibu ingin melihat kau menikah."

"Siapa ya jodohmu nanti?" Sambung ibu sambil mencubit hidung Haechan.

"Makanya ibu harus sehat terus." Suaranya parau sambil memegang hidungnya. Jujur saja Haechan menahan air mata nya.

"Jika kau hidup tanpa ibu bagaimana?"

Haechan memeluk ibu.

"Aku tidak bisa hidup tanpa dorongan ibu."

"Kan kalau ibu tidak ada, kau tidak perlu repot-repot datang ke rumah, menemani ibu. Ibu tau kau banyak sekali kegiatan." Tangan lemas ibu mengusap punggung Haechan.

"Kegiatan tidak penting. Ibu yang paling terpenting."

"Begitu ya? Apa kau percaya takdir tuhan?"

"Ya." Jawab Haechan singkat.

"Bagaimana jika tuhan memanggil ibu?"

Kata 'memanggil' membuat air mata Haechan benar benar pecah.

"Aku akan membenci tuhan."















"Haechan," Jaemin berlari kecil menuju tempat Haechan berdiri di lorong rumah sakit.

"Ibu bagaimana?"

"Baik baik saja." Mereka melanjutkan jalan nya.

"Mata mu bengkak, ngantuk?" Jaemin menunjuk mata nya.

Haechan mengangguk.

"Mau ke tempat makan depan?"

.

Markhyuck - Sebangku [END]Where stories live. Discover now