DIET (D 14)

6.7K 588 14
                                    

2 minggu berlalu semenjak hari pertama Ian menjalankan diet dan sejauh ini semua berjalan sesuai keinginan. Bobot tubuh Ian juga mengalami penuruan yang signifikan dan tentu hal tersebut membuat Ian senang bukan main tapi Ian tidak mau besar kepala, perjalanannya masih jauh sekali. Masih banyak lagi beban yang harus ia pangkas demi mendapatkan tubuh yang proporsional.

2 minggu Ian menjalankan diet berarti sudah dua minggu pula Ian tidak ikut serta ketiga temannya maksi. Dimas selalu saja mengeluh dan memaksa Ian untuk ikut serta, Sasa yang membela Ian dan mendukung penuh diet Ian selalu memarahi Dimas kalau Dimas sudah mulai rese.

"Kan lo udah kurusan Yan masa gak mau lagi sih main-main sama kita." rengek Dimas siang itu yang masih memaksa Ian untuk ikut turun maksi dengan mereka.

"Belom mencapai target tahu Dim, lagian aku kan bawa catering nanti sayang kalau gak dimakan." sanggah Ian halus dan itu adalah jawaban yang sama dari hari ke hari. Dimas hanya bisa manyun dan merelakan Ian yang tidak ikut bersama dengan mereka.

"Kalau mau nitip buah, call me ya." kata Dimas seraya mengedipkan sebelah matanya yang disambut gelak tawa Ian. Sasa dan Mas Kukuh hanya bisa geleng-geleng kepala saja.

"Mejanya Abriana yang mana ya?" seseorang bertanya pada Mayang yang hari itu tengah bertugas di lantai enam. Tidak hanya Mayang namun Mas Kukuh, Sasa dan Dimas sontak langsung menoleh ke arah sumber suara. Dimas memiringkan kepalanya rasa-rasanya pernah melihat lelaki ini.

"Ada perlu apa ya mas dan maaf mas siapa ya ?" tanya Mayang sopan seraya menampilkan senyuman terbaiknya.

"Saya Angkasa, saya mau memberikan sesuatu untuk Ian." Angkasa adalah orang tersebut, ia datang ke Paras Ayu untuk membawakan Ian Strawberry Short Cake yang pastinya cocok untuk orang diet kalau dilihat dari kotaknya sih dari salah satu restaurant ternama.

"Itu cowok yang kemarin di Kopi Tiam kan?" tanya Mas Kukuh bisik-bisik yang dijawab anggukan dari Sasa.

"Gue baru sadar ternyata ganteng banget, bok!" kali ini Sasa angkat suara.

"Silakan mas." Mayang menyilakan Angkasa untuk menghampiri Ian di kubikelnya. Dimas yang melihatnya langsung tak melepaskan pandangannya dari punggung laki-laki itu.

"Apa sih masssss!!!!" Dimas mengomel ketika Mas Kukuh menutup matanya tiba-tiba.

"Mata lo kaya mau lobangin punggung tuh cowok tau gak???"

Sasa terbahak-bahak melihat tingkah laku kedua cowok di hadapannya ini yang justru sangat konstras dengan suasana hatinya yang semakin kacau.

"Udah ah! Gue mau maksi, bye!" Dimas langsung ngeloyor pergi meninggalkan Mas Kukuh dan Sasa.

"Kok dia baperan sih sekarang?" tanya Sasa kepada Mas Kukuh yang hanya dijawab kekehan dari lelaki bewokan itu.

***

"Angkasa?!" Ian terkejut dan nyaris terjungkal dari kursinya ketika melihat Angkasa sudah berada di depan kubikelnya.

"Kaget ya? Aku bawain ini buat kamu." Angksa menyodorkan sekotak kue tadi ke atas meja kerja Ian.

"Sa.."

"Aku tahu kamu lagi diet, sugar free, gluten free, extra fiber. Pokoknya mau makan berloyang-loyang juga aman!" ujar Angkasa sambil terkekeh.

Ian hanya terdiam memandangi kotak kue tersebut dengan pandangan yang sukit diartikan.

"Boleh kan duduk di situ sebentar?" tanya Angkasa menunjukkan ke arah kursi kerja milik Dimas.

Fat Love (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang