Bab 5

1.7K 117 5
                                    

The Guardian Angel
.
.
.
.
.

Dunia Bawah

Kastel Grimonia

Suara desau angin bergemerisik mengisi keheningan di dalam bangunan megah dengan tujuh menara yang mengapitnya.

Setiap menara terdapat lonceng dan bendera bergambar senjata, melambangkan masing-masing Fallen Angel yang dijunjung oleh rakyat Gardania. Bangunan dengan dinding yang terbuat dari batu yang berisi ukiran-ukiran rumit.

Suasana kastel sepi tanpa penjagaan satu prajuritpun. Gerbang besar berbentuk bujur sangkar dengan dua patung kambing bersayap yang mengapit gerbang tersebut pun tidak terlihat pergerakan hidup dari pemiliknya.

Langit Grimonia memiliki cuaca yang mendung hampir setiap harinya, walaupun tidak akan turun hujan. Hal itu disebabkan karena wilayah kekuasaan Azazel adalah dunia bawah, dunia perbatasan antara dunia manusia dengan neraka. Sama dengan dunia atas, perbatasan dunia manusia dengan surga yang menjadi tempat tinggal para Archangel.

Pohon beringin besar banyak tumbuh di sekitaran kastel. Ada beberapa juga pohon willow yang tumbuh di bagian Utara dan Timur kastel.

Biasanya di sana ada Owliath, monster mirip burung hantu yang hanya memiliki satu mata besar yang terletak di tengah wajahnya. Makhluk tersebut bisa melihat dengan sangat jelas dan tajam, alasan yang membuat makhluk sejenisnya dijadikan salah satu prajurit penjaga kastel.

***

Suara ketukan jari seseorang yang duduk di singgasana dibalik kegelapan tersebut menjadi satu-satunya suara di ruangan aula kastel yang cukup luas.

"Jadi, archangel berhasil menemukan cara untuk turun ke dunia manusia?" tanya seseorang itu memastikan. Disambut anggukan samar oleh seorang laki-laki yang berlutut dengan satu kaki tak jauh di depan singgasana tersebut.

Embusan napas panjang keluar dari mulut Azazel, sang pemimpin dunia bawah. "Beritahukan hal ini pada yang lainnya. Kita harus menyusun ulang rencana kita kedepannya. Bagaimanapun, kedatangan archangel mengubah sebagian besar rencana yang sudah kususun," ucap Azazel menatap Linus yang terdiam mendengarkan penjelasannya.

Setelah anggukan Linus kembali menjadi jawaban, Azazel terdiam.

Diam yang mendominasi ruangan itu, laki-laki berambut hitam dengan gaya mangkuk itu belum memberikan perintah pada Linus untuk pergi.

"Linus," panggil laki-laki dengan tinggi 199 cm tersebut. Netra hitam beningnya menatap Linus dengan tajam. "Masalah denoir yang bisa memutus takdirnya, rahasiakan dari saudara-saudaramu sampai aku menurunkan perintah untuk itu."

Linus menunduk. "Baik, Tuan," jawabnya singkat.

Senyum ramah mengembang di wajah sang pemimpin dunia para deman tersebut. "Bagus. Kau adalah anak kesayanganku," ujar Azazel pada Linus. "Kembalilah. Aku akan memberitahumu jika ada tugas lagi," lanjut laki-laki itu pada pemuda Fallen Angel yang menjadi abdi paling setianya selama ini.

Tanpa banyak bicara, Linus segera mengangguk paham dan pamit meninggalkan aula kastel. Belum genap sepuluh langkah Linus berjalan, perkataan Azazel membuatnya terhenti.

The Guardian Angel #ODOCThewwg [✓]Where stories live. Discover now