Bab 10

1K 90 6
                                    

The Guardian Angel
.
.
.
.


Tsukishima Athala. Siswi berumur 17 tahun yang masih dalam masa ujian tahun akhir kini tengah berlibur akhir pekan.

Gadis berpakaian blus biru yang dibalut jaket tebal juga penutup telinga untuk melindunginya dari suhu dingin. Salju tadi malam turun dan baru berhenti dini hari tadi. Pagi ini, tumpukan salju memang tidak terlalu banyak, namun suhu dinginnya sama saja dengan badai salju. Sepertinya dalam waktu dekat akan ada hujan salju yang lebih besar.

"Tsukki-chaaaaan," panggil seseorang dari kejauhan pada seorang gadis yang tengah kesusahan membawa beberapa tumpuk buku pelajaran yang baru dibelinya dari toko buku.

Athala berbalik dan mendapati sosok gadis kecil seumurannya yang bekerja bersamanya di Kafe Latte. "Shimizu, kenapa kau ada di sini?" tanya Athala bingung saat mendapati gadis berjaket hijau tebal juga penutup telinga yang sama tebalnya. Rambut hitam Shimizu dikepang dua di sisi kanannya.

Mendengar jawaban Athala membuat Shimizu berekspresi masam. "Hee~ harusnya kau berkata 'wah senangnya ada Shimizu' atau 'aku senang sekali Shimizu di sini' atau 'Shimizu~ bagaimana kabarmu' atau---"

"Ya ya ya, Shimizu yang cerewet," potong Athala cepat sebelum gadis di depannya itu mengoceh lebih panjang. Sementara itu Shimizu menggembungkan pipinaya kesal. "Bagaimana kabarmu, hm? Ada apa gerangan kau berkeliaran di sini?" tanya perempuan berambut cokelat itu.

"Hei, bahasamu itu ..! 'Berkeliaran', memangnya aku apa?" sindir Shimizu kesal, disambut kekehan oleh gadis seumuran di depannya. "Aku mencari hadiah untuk ulang tahun Ibuku. Kau sendiri sedang apa di sini?" tanya balik Shimizu.

Athala mengangkat tangannya yang memegang buku. "Untuk membantu ujian nanti," jawabnya pendek.

"Ne, Tsukki-chan." Shimizu maju beberapa langkah. Tangannya meraih tangan Athala yang bebas. "Mau ya, membantuku mencari hadiah untuk Ibuku," ucap gadis itu memohon

Athala menaikkan sebelah alisnya. Gadis setinggi 165 cm itu berdehem sebentar sebelum menatap langsung iris hitam temannya. "Baiklah, tapi ada satu syarat," ucap Athala terjeda. "mencari hadiahnya hanya di sekitaran sini saja, oke?"

Embusan napas kecewa keluar dari mulut gadis berkepang dua itu, namun anggukan tetap sebagai jawabannya. "Baiklah.., aku setuju."

Senyuman hangat terukir di wajah Athala.

***

Linus menatap dari kejauhan dua sosok gadis manusia yang tengah membicarakan tentang kumpulan barang antik yang terjejer rapi di atas lemari kaca.

Beberapa kali ia menangkap tatapan tidak setuju dan gelengan keras dari gadis yang beberapa hari ini selalu mengganggu pikirannya. Tsukishima Athala, nama yang baru ia ketahui beberapa hari lalu semenjak ia mengikuti gadis itu kemanapun dia pergi.

Jujur saja, gangguan juga ia rasakan dalam diri Linus sendiri. Dorongan untuk berlari memeluk gadis itu sangat besar, melebihi gangguan dari getaran Glasdtone yang bahkan kadang melukai tangan Linus karena memaksa mendekat pada tubuh Athala.

Linus mengetahui apa-apa tentang diri Athala. Berat untuk pemuda itu akui kalau selain wajah mereka, Athala juga memiliki beberapa sifat yang menjawab ciri khas dari Attila.

The Guardian Angel #ODOCThewwg [✓]Where stories live. Discover now