Bab 13

929 84 2
                                    

The Guardian Angel
.
.
.
.
.

"Kau mau memasak apa untuk makan malam?" tanya sesosok gadis yang memiliki paras dan wajah sama seperti Athala pada sosok pemuda mirip Linus yang tengah menatapi tumbuhan krisan yang tertanam dalam pot.

"Bagaimana kalau sup kentang?" tawar pemuda itu tanpa menoleh. Sebelah tangannya mengusap lembut kelopak putih dari bunga yang melambangkan keabadian dari sebuah hubungan.

Decakan terdengar dari gadis bergaun terusan berwarna krem tersebut. "Kau ini, selalu sup kentang. Apa tidak bosan?"

Linus menoleh. Senyum miring tergambar di wajahnya. "Kau sendiri, apa tidak bosan?" balasnya.

"I-itu hal lain!" sahut gadis bersurai cokelat tersebut gugup. "Lagipula, mana mungkin aku bosan dengan makanan kesukaanku," lanjutnya mengalihkan pandangan dengan wajah memerah. Kedua tangannya bersedekap di depan dada seolah tidak menganggap topik pembicaraan tersebut.

Tawa ringan disusul mendekatnya tubuh Linus pada gadis itu. Sebelah tangan pemuda tersebut terangkat untuk meraih dagu dari gadis yang tengah mencoba menjauhkan wajahnya.

"Itulah hal yang khas darimu. Aku menyukainya karena kau juga menyukainya." Linus membawa wajahnya ke samping kepala gadis manusia tersebut. "Karena itulah kau sangat menarik, Attila."

Netra jade di balik kelopak mata itu terbuka. Menampakkan tatapan linglung dari pemiliknya.

"Attila ...?" bisiknya heran.

***

Sinar matahari pagi menyelusup lewat sela-sela pohon willow yang terdapat di pinggiran bangunan tua tersebut. Beberapa lovebird juga menari indah di dahan-dahan pohonnya.

Di sebuah ruangan di lantai dua, seorang gadis tengah terduduk di ujung ranjangnya sembari menatap nanar jendela.

Akhir-akhir ini aku sering sekali bermimpi 'Attila' .... Gadis berambut cokelat terurai tersebut menundukkan pandangannya dan menatapi kakinya yang tanpa alas menginjak lantai kayu kamarnya. 

Athala menegakkan kepalanya dan menatap dinding di samping kanannya. Enam buah garis kasar terlukis di dinding, menunjukkan sudah berapa hari dia 'terkurung' di sini.

Semenjak ia terbangun tiga hari lalu, juga saat pemuda misterius yang tiba-tiba memeluknya sembari mengatakan sesuatu yang aneh, setelah itu Linus tidak kembali lagi untuk menemuinya. Bukan berarti perempuan itu mengharapkan seseorang yang baginya asing namun familiar itu, tapi selama beberapa hari ini juga ia tidak bisa keluar dari ruangan ini.

Gadis berpakaian kemeja biru---pakaian terakhir yang dipakainya saat peristiwa sebelumnya--- tersebut menatap meja nakas di samping kasurnya yang terdapat nampan besi berisi makanan. Makanan tersebut selalu berganti setiap ia tertidur, dan hari ini pun sudah berganti.

Ketukan pintu tiba-tiba membuat tubuh gadis 17 tahun itu terlonjak pelan. Menatap pintu kayu setinggi kira-kira tiga meter tersebut, Athala bangkit dan mendekat perlahan.

"Kau sudah bangun?" sebuah suara menyusul. Athala terdiam, tak ada niat sedikitpun untuk menyahut. Namun, gadis itu menempelkan telinganya pada daun pintu. "Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu," lanjut suara pemuda yang masih ia ingat dengan jelas rupanya.

The Guardian Angel #ODOCThewwg [✓]Where stories live. Discover now