Part 7. Failure.

2.8K 446 131
                                    

🐯

Hari pun berganti setelah aku sudah bersiap dengan penampilan yang sedikit mengerikan. Namun toh memang itu salah satu keahlianku dalam menyamar.

Rambut panjangku sangat mencolok dengan warna merah terang. Juga bibirku berlindung pada warna orange yang dipadu dengan riasan smoky eyes. Belum lagi aku juga mengenakan super mini-skirt yang memamerkan kaki. Sungguh, saat ini aku sudah menjadi orang lain. Aku, Eunha dan Mingyu beserta Namjoon menjalankan misi di bawah Ketua Tim Omega, Joongki. Kami berdua sedang menuju ke sebuah Internet Cafe ternama di distrik Gangnam.

Internet Cafe tersebut sedang disewa satu hari penuh oleh kelompok Idol secara diam-diam, tanpa diketahui publik. Mingyu, yang juga merupakan salah satu rookie idol ikut serta dalam perkumpulan tersebut. Selain para idol, di sana juga akan ada produser, musisi, dancer dan masih banyak pihak yang akan ikut bergabung untuk bermain game online itu. Mereka memang komunitas gamers dari kalangan dunia entertain, khususnya di Kota Seoul. I-Cafe yang aku tuju adalah satu-satunya yang paling mewah di sini. Dilengkapi dengan perangkat komputer paling canggih kelas dunia. Belum lagi fasilitas pemain yang memikat para gamers kelas atas seperti mereka yang sedang berkumpul sekarang.

Aku menarik napas panjang setelah melihat pintu kaca besar di depannya. Satu-satunya jalan masuk yang dimiliki I-Cafe. Setelah menyapa resepsionis, kami berdua terus melangkahkan kaki menuju ke lantai atas, ruangan yang akan menjadi ajang pertarungan game online mereka.

Netraku memindai kondisi ruangan dalam sekelebatan. Mencari sosok Mingyu yang ternyata sudah bergabung dan mengobrol dengan target sasaran.

"Wish me luck," erangku rendah yang ditujukan pada interkom anggota timnya. Eunha menepuk bahuku untuk memberi semangat. Kakiku terus berjalan untuk menuju komputernya. Aku berencana melewati sekelompok orang yang mengobrol di tengah lorong.

.

Bruukkk...

.

Aku sengaja menabrak lengan seseorang yang tengah membelakangiku. Lelaki itu berbalik dan nampak terkejut melihatku

"Oh, halo sesama Halfer. Kita bertemu lagi Kim Sasha-ssi," sapa lelaki berparas mirip dengan Leonardo DiCaprio itu. Tubuh yang menjulang tinggi itu membuatnya harus setengah menunduk untuk menyapaku dari jarak sedekat itu. (Halfer: keturunan campuran Korea)

Aku cukup terkejut saat lelaki itu---targetku---menyapa diriku. Tepat seperti yang aku harapkan.

"Ah, annyeong haseyo Vernon-ssi. Apa kau juga ikut ke turnamen game malam ini?" responku berpura-pura terkejut setelah sebelumnya memang pernah bertemu dengannya di satu acara tanpa ia sadari bahwa aku menjalankan misi.

Lelaki berdarah Rusia itu terkekeh, menyentuh daguku sambil merespon, "Sha, ne nuzhno pritvoryat'sya koreyskim." (jangan berpura-pura menjadi orang Korea)

Aku tertawa kecil padanya. "Hahaha, baiklah kalau itu maumu. Chto delat', yesli ya prisoyedinyus' k vashey gruppe pozzhe?" (Bagaimana jika aku bergabung dengan tim-mu di game nanti malam?)

Vernon terbahak mendengar permintaanku barusan. Lelaki itu merangkul bahuku. Lalu membawaku untuk menjauh dari gerombolannya. Aku merekam beberapa wajah tampan yang sering lewat di layar kaca.

Bliss For Violet (✔)Where stories live. Discover now