Part 16. Confused.

2.4K 379 73
                                    

🐯

Hari Sabtu malam kemarin, aku mengikuti rapat gabungan tertutup bersama petinggi-petinggi intelijen. Bahkan baru kali itu aku bertemu dengan para deputi instansi paling rahasia di negara Korea Selatan. Aku tidak pernah menyangka, banyak dari mereka yang memiliki pekerjaan hebat dan sangat terkenal di dunia nyata. Siapa sangka, Lee Soo Man, pemilik salah satu agensi K-Pop terbesar di Korea Selatan itu adalah salah satu petinggiku.

Aku masih sibuk memikirkan tentang kesimpulan rapat semalam. Bagaimana mungkin Korea Utara terlibat dalam dunia K-Pop di Selatan? Padahal mereka saja menutup diri dari dunia hiburan Korea Selatan?

.

Braaaakk....

.

Jantungku serasa mau copot mendengar seseorang menggebrak tepian mejaku. Aku pun segera menoleh ke samping memelotot pada Taehyung yang berdiri di sebelah meja dengan wajah masam.

"Minggir. Pagi-pagi sudah melamun," ucap lelaki itu melangkah ke kursi di sebelah kananku.

"Sekarang kau percaya kan aku bisa datang lebih pagi darimu?" sombongku tersenyum bangga pada diri sendiri.

Tentu saja Taehyung mencemoohku, tapi kali ini dia tertawa seolah ada yang lucu, "Ya ya, terserah kau saja. Lagi pula ini baru pertama kalinya kau datang lebih pagi."

Yah, aku mengamini ucapan Taehyung barusan. Tadi malam aku memang tidak memiliki operasi apapun. Lebih tepatnya Tim Omega belum melancarkan aksi mata-mata jadi aku bisa tidur tepat waktu tanpa ada gangguan. Belum lagi, kepalanya masih dipenuhi dengan memori bagaimana seorang Namjoon mencuri pandang padanya, di tengah ruang rapat  kala itu.

"Yaa... Apa kau sedang gila? Tersenyum seperti itu? Mengerikan sekali," sindir Taehyung yang memergoki aku.

Perlahan aku memalingkan wajahku. Memang ada yang aneh. Semalam, Eunha pun berkomentar dan menebak jika suasana hatiku sedang sangat baik. Anehnya lagi, dia dan juga Mingyu berasumsi itu semua karena Namjoon. Astaga, mereka berdua memang kompak dalam hal-hal aneh yang tak masuk di akal. Meskipun Eunha sebenarnya juga tahu jika aku sedang menjalin hubungan palsu dengan Taehyung.

"Anna-ya, malam Minggu kemarin. Apa kau pergi bersama seseorang?" tanya Taehyung tiba-tiba sangat penasaran.

Sontak saja aku terlihat bingung, "Huh? Siapa yang kau maksud?"

"Kau bilang ada urusan, kan? Apa urusanmu itu bertemu dengan lelaki lain?"

"Tapi aku bertemu dengan banyak orang, bukan hanya seorang saja. Memangnya ada apa?" tanyaku ikut penasaran.

Taehyung terdiam sesaat. Kemudian bertanya lagi, "Kau yakin dengan 'banyak orang'? Hmmm, maksudku, bukan hanya dengan seseorang? Seorang lelaki mungkin?"

Aku semakin mengernyit dibuatnya, "Ada apa dengan dirimu, Kim Taehyung-ssi? Kau tidak sedang-----"

"Cemburu?! Tentu saja tidak! Untuk apa aku seperti itu. Terlebih kepadamu. Cih," ucap Taehyung terdengar marah. Namun tiba-tiba ia berdiri dari kursi. "Minggir!"

Aku terkekeh melihat sikap lelaki itu. "Kau sendiri yang mengatakannya," ucapku yang tak direspon oleh Taehyung. Lelaki itu benar-benar sudah akan meninggalkan kelas.

"Yaa Kim Taehyung! Apa kau tidak mengikuti pelajaran seni musik?" tanyaku sedikit berteriak.

"Aish, aku malas!" pekik Taehyung tak peduli. Astaga, kenapa dia marah betulan padahal menurutku aku tidak keterlaluan? Dia kan ketua kelas, tidak mungkin kabur begitu saja.

***

Kakiku sedikit berjinjit untuk mengintip ke dalam kelas Jimin. Lelaki itu sedang sibuk mencatat tugasnya, belum juga keluar dari kelas. Padahal saat ini sudah jam istirahat. Karena gemas, aku pun masuk ke dalam untuk menghampirinya.

Bliss For Violet (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang