7. Mantan

3.1K 75 0
                                    

Itu punya mama. Kamu pakek ya. Itu adalah gelang kesayangan mama. Sama kaya kamu sayang. Mama juga sayang sama kamu
🔥

.
.
.
.
.

Kok gue kangen sama Cika, Tasya sana Juna ya! Mereka apa kabar? Gue masih sayang sama Juna, tapi kenapa gue nggak bisa cinta sama dia?

"Sayang! Kamu kenapa ditanya gak jawab? Ada masalah hmm?" Tanya Tante Dina ke gue. Dan gue terlonjak kaget. Pasalnya barusan gue ngelamun aja gue nggak ngerti apa yang ditanyain sama Tante. "Hmm maaf tante, aku ke toilet dulu" Satria yang merasa gue aneh langsung ngekori gue. Sampai di toilet kamar gue, hmm tepatnya kita, dia langsung nyelonong masuk dan deketin gue.

Satria Pov.

"Ada masalah sayang?" Tanya gue ketika gue lihat Vio di depan wastafel kamar mandi. Dan dia kayanya sedih gue lihat matanya hampir keluarin air mata. "Nggak papa" Jawab dia lirih. Gue balikin tubuhnya sehingga menghadap gue. Dan tanpa dia sadari air matanya udah jatuh. Lalu karena gue merasa ada salah, gue langsung peluk dia.

Hangat
Itu satu kata yang gue rasain ketia gue deket sama Vio. Beda sama cewek gue yang lainnya.

Tanpa sadar Vio terlelap di dekapan gue, itu seperti kebiasaan dia ketika selesai nangis. Setelah itu gue bawa dia ke ranjang terus tidur. Sebenernya ada rasa bersalah di diri gue. Apa tadi gue nyinggung dia?

.

"Kok lo kesini? Mau apa lo!" Tanya gue dengan penuh amarah. Gimana bisa orang yang udah jrlekin nama baik keluarga gue, yang udah khianatin gue, sekarang dia dateng ke acara pernikahan gue. "Kamu kenapa teriak te-ri-ak" Ucap Mama gue dengan semangat namun di akhir katan ya dia seperti terkejut melihat Bella yang datang ke sini.

"Hallo tante apa kabar? Maaf sebelumnya ya. Kenapa Bella gak dikasih tau kalo Bella sama Satria bakal di nikahin secepet ini sih tante? Bella kan masih butuh banyak persiapan, dari make up, tamu undangan, baj(u)   mpppfffh ..." Belum selesai dia ngomong gue langsung sekap mulutnya pakek tangan gue. Dan seketika itu juga keenam sahabat gue dateng.

"Heh cabe bangsat plus racun sianida. Lo kok kagak peka sih ya? Ini bukan pernikahan Satria sama lo. Tapi pernikahan Satria sama Viona cewek baik hati dan nggak mata duitan kaya lo" Jelas Steven.
"Dan lo hama wereng, atas dasar apa lo nginjakin kaki ke rumah sahabat gue lagi? Setelah lo dan keluarga lo menjatuhkan nama baik keluarga sahabat gue? Hemm? Mau cari mati lo?" Tindas Reno menambahi. Sedangkan Satria langsung membawa mamanya ke kemar bersama Viona.

"Mama jangan bilang ini ke Vio ya ma. Satria takut Vio marah lagi" Pinta gue. Mama langsung mengangguk mengerti.

.

"Kalian nih kenapa sih? Yang punya urusan gue sama keluarga Riots kok yang sewot lo pada!" Elak Bella membela dirinya. Lalu gue langsung aja panggil bodyguard gue biar Bella di usir dari rumah gue. Lalu Devan dan Jacky mencekal kedua tangan Bella dan menyeretnya keluar.

"Gue gak mau pergi sebelun kita berhasil nikah!! Lo harus mau atau istri lo yang jadi sasaran gue" Teriak Bella di tengah jalan pengusirannya. Sedangkan sahabat gue hanya tersenyum puas dengan kekalah Bella.

Papa Mama Bella sebenernya udah meninggal karena kecelakaan saat akan pulang ke Indonesia. Sedangkan Bella sekarang tidak punya apa apa dan menjadi terpuruk. Itu semua adalah karma yang dia dapat karena pernah merusak nama baik keluarga gue Keluarga Riots.

.

"Sayang. Bangun yuk kamu waktunya dandan loh" Panggil Tante Dina, sedangkan gue masih bergeliat manja di dalan kamar Satria. Lalu gue bangun dan memberi senyuman manis kepada Tante Dina. "Iya tante Vio dah bangun kok." Sambut gue. Tanpa gue sadari sebelumnya, mata Tante Dina sembab entah apa yang terjadi. Lalu gue mandi dan setelah itu Tante ngajak gue dandan.

"Tante kenapa rada sembab matanya?" Tanya gue kepo. Sebab Tante Dina orangnya baik banget sama gue. Dia bisa sembunyiin semua yang dia rasakan. "Kamu kalo panggil jangan Tante. Panggil mama aja. Mama gak papa sayang" Jelas Mama Satria. Terus mama ngambil gelang dari dalam kotak perhiasannya. "Ini kamu pajek ya" Ucapnya dengan memasangkan gelang itu ke tangan gue.

"Ini punya Tan- eh Mama?" Tanya gue sedikit terbata. Karena sekian lama ketemu seseorang gue baru manggil nama orang pakek panggilan MAMA. "Itu punya mama. Kamu pakek ya. Itu adalah gelang kesayangan mama. Sama kaya kamu sayang. Mama juga sayang sama kamu" Jelas mama. Dan semua berakhir dengan pelukan hangat dari Mama.

.

Pyar !!

Tiba tiba kaca ruangan gue make up pecah entah siapa yang cari gara gara gue juga gak tau. Untung aja sekarang gue masih pakai pakaian biasa dan masih di bedaki. Akhirnya gue dengan santai berjalan keluar kamar dan ke lantai bawah untuk melihat siapa gerangan yang menjdi dalang pecahnya kaca tadi.

,,,

"Lo udak gak ada hubungan apa apa sama kaluarga gue. Bahkan keluarga lo sendiri ysng putusin semua ini. Keluarga lo yang udah hancurin keluarga gue  keluarga lo yang udah jatuhin nama baik keluarga gue. Terus lo sekarang kenapa gak trima kalo gue mau nikah sama Vio? Cemburu ? Hmm? Apa karena lo pengen uang? Berapa yang lo mau sebutin! Bahkan gue bisa ngasih apa yang lo mau. Tanpa mengurangi kebutuhan gue sama Vio!!" Bentak Satria ke Bella. Entah apa yang terjadi gue nggak tau.

"Siapa yang pecahin kaca di kamar gue? Dan salah satu pembantunya kena pecahannya. Dan kalo dia nggak ngaku dan nggak tanggung jawab bakal berurusan sama gue." Tanya gue santai ke semua orang yang ada di ruang tamu sekarang. Entah siapa yang berdiri di depan Satria. Tapi dia sepertinya anak orang kaya. Karena terlihat dari tampilannya yang sangat kekurangan bahan itu. "Kalo gue kenapa?" Barusan aja gue mikir siapa dia. Ternyata dia yang pecahin kaca di kamar gue.

"Sayang udah lanjutin aja dandan kamu. Biar dia Devan sama Jacky yang ngurus." Jelas Satria. Lalu Satria nganterin gue ke kemar sambil melihat keadaan kamar gue.

.
.
.
.
.

2September2018
Vote.

Bangsat VSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang