18. Bang(Sat)

2.9K 37 1
                                    

.
.
.
.
.

Satria pov.

Hari ini adalah hari dimana gue paling takut kehilangan sesosok wanita dalam hidup gue. Dulu emang gue suka pacari cewek, tapi nggak satupun cewek itu gue cinta dan gue sayang. Satu yang oasti dihati gue, disitu cuma ada Viola dan satu satunya wanita yang gue cintai selain Mama gue.

Banyak yang suka dan baper sama sifat cool gue. Ada juga yang cinta sama harta dan fisik gue. Tapi kayanya. Cuna Viola seorang yang suka dan cinta sama hati gue. Hal sang buat hati gue luluh, karena sifat dia mewarisi sifat mama gue

.

"Eh dasar kutil kuda. Kalo ngomong jangan sembarangan. Kasihan Satrianya kalo lo gibahin kek gitu" Bentak Viola kepda orang di sebrang sana yang sedang bertelpon sama dia. Gue langsung ke ranjang dan menaruh kepala gue tepat di pahanya. Dan mnghadap ke perut Viola. 'kapan dia hamil?' Tanya gue dalam batin, berharap dia cepetan hamil. 

"Wat de pak?" Teriak Viola tanpa memperdulikan Satria ketika mendengar jawab dari Cika. Yups, sejak tadi dia sedang bertelepon dengan Cika.

'Pokoknya kalo ada cewek Satria dateng ke rumah kalian, mending cepet cepet.lo usir. Entar bawa bakteri' - Cika

"Emang pikiran lo kayak upil onta tau gak. Ya nggak mungkin gue usir namanya juga tamu," -- Viola

'Lo nih gimana yak Vi? Jelas jelas semua mantan pengen yang paling mengesankan buat mantannya sendiri. Entar kalo yang ada dia PHO lo sama Bang Sat gimana?' -- Cika

"Ya nggak boleh lah! Lo pikir gue oge kek lo apa yak? kan lo tau sendiri kalo kita udah kawin. Masa iya dia PHO? Gak banget dah!!" -- Viola

'Sekarang terserah lo deh. Lo mau apa. Tapi gue saranin ya, mendingan kalo lo itu hodup jangan terlaku polos dan ogeb. Entar kesambet demit tau rasa lo!' -- Cika

Lalu mereka memutuskan telepon sepihak. "Ceritain apa?" Tanya Satria ketus, padahal Satria sendiri tau bahwa Viola dan.Cika sedang membicarakan Satria dan Lisa. "Bicarain pendatang cafe yang kemaren dateng. Emang kenapa?" Jawab Viola bohong. Lalu karena Satria sangat muak. Dia langsung menarik Viola dan akhirmya menubruk tubuh Satria.

"Aw! Mau apa sih Sat?" Tanya Viola dengan nada meninggi. "Kamu pikir aku nggak tau aoa yang kamu obrolin sama Cika?" Tanya Satria juga meninggi. Lalu Viola berusaha berdiri dan pergi. Tapi dengan cekatan Satria kembali menarik dan mengunci Viola dibawah tubuhnya.

"Kalo emang kamu tau, kenapa masih nanya Hmm?" Ujar Viola tak kalah garang. Lalu Satria senyum devil dan mrlakukan permainan untuk Viola. Dan berakhir di ranjang.

.
.
.

3 hari kemudian
"Hooek!!" Sudah kesekian kali Viola terus memuntahkan makanannya karena ada gejolak di perutnya. Dan Satria juga masih setia memijit leher Viola supaya muntahannya keluar sempurna. Setelah merasa baikan Viola membilas mukanya.

"Kamu nggak papa kan sayang?" Tanya Satria khawatir. Viola hanya menggeleng tanda jawaban tak papa. Lalu Satria langsung memeluk istri mungilnya dan menggendongnya ke kamar. Setelah menurunkan Viola di ranjang, Satria turun ke bawah untuk mengambil makanan dan menyuapkannya ke Viola.

"Kenapa kita nggak cek ke dokter aja sih?  Aku khawatir sama kamu loh!" Ujar Satria. Lalu Viola mengambil minumnya dan menarihnya kembali ke nakas samping ranjangnya. "Cek sekarang?" Tanya Viola dan di angguki Satria.

.
.
.

Setelah percakapan di kamar mereka memutuskan ke rumah sakit dan mengecekan penyakit Viola.

"What? Nggak mungkin dokter !!" Teriak Viola. Seketika Satria membekap mulut istrinya itu.

 Seketika Satria membekap mulut istrinya itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

"Cepet banget tauk ! Aku belum siap, nanti kalau salit gimana coba. Kamu nih ! Enak situ cowok !! Sini cewek !!" Rengek Viola sambil menangis ketika mengetahui bahwa dirinya sedang hamil. Hamil diusia 20 tahun menurutnya sangat cepat. Apa lagi Satria sudah 30 tahun.

"Sayang. Kan ada aku! Aku bakal terus ada sama kamu. Gimanapun keadaan kamu. Meski dimasa kehamilan kamu, kamu gendut. Aku bakal tetep ada buat kamu. Aku janji!!" Ujar Satria menguatkan Viola. Sedangkan Viola menangis di pelukan Satria sambil sesekali memukul dada bidang Satria.

.

"Makan dulu sayang. Kasihan anak kita. Kalau kamu nggak makan. Ntar yang ada anak kita juga sakit loh!" Pinta Satria. Sementara Viola sedari tadi hanya melihat MV BTS IDOL. Yang sudah 3 jam melihatnya. Padahal videonya sama.

Lalu Satria menarik hp Viola dan menelototi Viola. "Iya sayang. Entar aja makannya. Masih kangen sama Jin BTS tauk!! Di rumah lihat kamu aja aku udah kenyang." Ujar Viola. Sedangkan Satria hanya memutar bola matanya malas. Melihat istrinya sangat imut Satria langsung menubruk badan Viola dan menciuminya sampai puas.

"Udah Satria. Aku capek, mau makan!" Ujar Viola. Setelah itu mereka bangkit. Satria mengambil makanan Viola dan menyuapkan pada Viola. Dan Viola makan dengan lahapnya

.
.
.
.
.

13September2018
Vote ya.

Bangsat VSWhere stories live. Discover now