24. Bahagia

1.5K 29 0
                                    

.
.
.
.
.

Bahkan dengan kehadiran seorang yang dengan terpaksa menikah dengannya dia sekarang menjadi pribadi yang sangat baik. Tidak lagi merokok dan tidak lagi balapan liar.

"Mama ! Papa cahat. Maca tadi cacan Tapin ti ambil cama Papa!!" Rengek anak kecil berusia 2 tahun itu. Dua sudah bisa berbicara dengan layaknya anak anak. Jika di dengarkan membuat siapapun merasa terhipnotis dengan kemanisan Davin. "Papa nggak ngapa ngapain kok! Davin aja yang pelit!" Jawab Papanya daru belakang.

"Udah deh ! Mama pusing tauk. Yaudah ntar Davin beli lagi jajannya. Ntar di anter sama papa" Jelas Viola karena merasa pusing dengan kedua lelaki yang ada di hidupnya itu. Malas. Ya jelas Satria dan Davin sama sama membuatnya pusing. Mulai daru tidur malam dan bangun kesiangan sudah menjadi kebiasaan ayah dan anak itu. Makanan favorit sama, warna sama, sukanya juga main game.

"Ntar belinya cama mama juga. Dapin nggak mau Cama papa dtoang ma ! Nggak acik!" Ujar Davin, dan Viola hanya mengiyakan permintaan dari anaknya itu.

.
.
.

"Kamu mau yang mana sayang?" Tanya Satria sambil menggengong anaknya. Sementara Davin hanya menunjukan tangannya ke benda yang ingin dia beli. "Mama pengen apa? Kan papa yang beliin!" Ujar Davin senang, karena mendapat mobil mobilan yang dia inginkan. "Mama ntar aja, Davin duluan aja sama papa. Mama ngikut aja" Jawab Viola.

Di dalam mall banyak mata memandang ke arah keluar bahagia yang tak lain adalah Satria, Viola dan anak mereka yaitu Davin. Mereka adanyang memandang iru, ada juga yang memandang benci. Kebanyakan di sini ada teman teman kerja Satria. Tapi Satria bersikap acuh kepada mereka.

"Mama pengen apa?" Tanya Satria nenirukan suara Davin seperti ajak kecil. "Ih! Nggoda tauk! Liat banyak yang lihat!" Ujar Viola sambil mencubit perut six pack Satria. "Dasar cewek! Sukanya cubit mulu. Au ah ya sayang ! Mama kamu tuh sukanya cubitin papa terus. Yuk jalan duluan aja sayang. Biar mama jalan sendiri" Ujar Satria menarik Davin. "Dasar papa sama anaknya sama aja !" Gerutu Viola ketika Sateia dan Davin sudah berjalan dahulu.

.
.
.
.
.

"Mama !! Susu Davin mana ma ?" Teriak Davin dari dalam kamar Satria. Mereka berdua sedang menonton film The Doll 2. Viola yang diteriaki anaknya langsung mengambil susu seteko dan mengantarkannya ke kamar.

Sesampainya di kamar Viola mendapati Satria berada di bawah dan Davin ada di punggung Satria dengan keadaan tidur. Mereka sedang melihat kartun sekarang.

"Mama takut !" Rengek Davin sambil lari mendekati Viola. Viola langsung menggensong anaknya dan di dudukan di ranjang samping Satria. "Davin tadi kamu ajak ngapain aja ?" Tanya Viola ketus, sedangkan Davin masih setia memeluk Viola takut dari depan. Sehingga Viola sekarang sedang duduk memangku Davin.

"Liat The Doll 2" Jawab Satria jujur. Lalu Viola langsung menjewer telinga Satria. Sehingga Satria tidur telentang berbantal paha Viola. Sehingga Satria dan Davin sama sama tidur di paha Viola.

.
.
.
.
.

"Welcome to my house dear!!" Teriak mama Satria yang sudah menjadi nenek nenek. Sekaran Satria dan keluarga kecilnya sedang berkunjung ke rumah mama Satria dan beruntung papanya waktu ada di rumah karena tugasnya cuti 2 bulan.

"Eyang !! Dapin kangent !" Teria anak berusia 2 tahun lebih 2 bulan itu. Lalu Eyangnya yang diteriaki hanya senyum dan mendekat menggendong cucunya.
"Aelah ma ! Bener udah punya cucu anak ya dilupain. Pala juga huh !" Gerutu Satria ketika Davin sudah dibawa mamanya ke ruang tv untuk menonton film baru.

"Gimana hubungan kalian ?" Tanya papa Satria memulai. Mereka bertiga sedang duduk di ruang tamu rumah papa Satria. "Hubungan kita baik baik aja kok pa. Emang kenapa?" Jawab Satria berlalu tanya. Lalu papanya menggeser kursi ke arah depan merapat dengan meja.

"Dulu papa juga sama seperti kalian. Tapi keadaan papa justru leboh buruk dari lalian. Bahkan sebelum Satria lahir papa hampir cerai dengan mama Satria hanya karena Pria yang dekat dengan mama. Tapi sekarang papa sadar, yang mendekat ke mama adalah pria itu, bukan mama yang mendekat. Jadi papa harap, kamu jangan sampai seperti papa" Jelas papanya.

"Ya pa kita Satria ngerti kok!" Jawab Satria. Tiba tiba dari arah kolah Davin teriak memanggil.

"Mamaaaaaaa papaaaaaaaaa" Teriaknya. Sontak Satria dan Viola pun terlonjak kaget dan langsung mendekat ke kolam takut terjadi apa apa dengan Davin.

"Ya ampun Davin ?!" Teriak Satria dengan nada tinggi karena kaget

.
.
.
.
.

20September2018
Vote share.

Bangsat VSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang