PROLOG

16.7K 1.9K 146
                                    

Rachel tidak percaya dia berlari setengah mati menyusuri lorong Epik High School hanya demi mencari sepotong penghapus.

Iya, sepotong penghapus dengan nama pria itu di dalamnya. Terbungkus rapih tanpa ada seorang pun yang tahu.

Setidaknya, untuk sekarang ini.

"Mampus gue, tadi kan penghapusnya digilir sekelas," lirihnya dengan napas yang tersenggal-senggal.

Iya, namanya saja kelas X-1–terkenal beken dan calon anak-anak pintar–padahal isinya fakir alat tulis. Mulai dari correction tape hingga pulpen, digilir dan dipakai bersama.

Rachel membuka pintu kelas dengan terburu-buru dan hampir mengobrak-abrik setiap isi laci di kelas, kalau-kalau ada yang meminjam penghapusnya dan lupa mengembalikan. Tapi hasilnya adalah nihil.

Tepat ketika Rachel berlutut putus asa di lantai kelas, suara dari seorang pemuda yang paling tidak ingin ia temui terdengar.



"Lo nyari ini?"



Rachel menoleh pada asal suara. Diam-diam, ia merutuki dirinya sendiri. Dari sekiran ratus populasi sekolah, kenapa harus pemuda itu yang menemukan penghapusnya?

Itu Gemilang Raja, cowo bermulut tajam yang ajaibnya tinggal cuma lima langkah dari rumahnya.

Tapi tunggu dulu.

Rachel melotot. Penghapusnya tidak lagi dibungkus. Menampakkan dengan jelas nama itu.

"HEH PENGHAPUS GUE BALIKIN, KASIAN TELANJANG DIA."

"Jadi ini beneran penghapus lo?"

Rachel langsung mengulum bibirnya dengan cepat. Keinginan untuk mengubur dirinya sendiri semakin besar.

Gemilang masih setia menghadapi gadis bermulut mercon di hadapannya dengan wajah datar. Ia membaca sekali lagi nama sahabatnya yang tertera pada penghapus itu–Junario Bagaskara–sebelum akhirnya melemparkannya pada Rachel. Penghapus itu melakukan pendaratan mulus dijidat Rachel.

Tanpa sadar Gemilang mendengus, tentu saja dia tahu apa makna dibalik menulis nama seseorang dipenghapus yang akan dipakai sendiri.

"Kalau lo suka sama Junario, lebih baik mikir-mikir ulang dari sekarang sebelum lo sakit hati."

Gemilang nyaris saja terdengar seperti pacar posesif. Sampai-sampai, Rachel tertenggun tidak percaya.

"... lo sama Juna gay?"

Gemilang nyaris nyaris tersedak. Ia hendak meneriaki gadis itu kalau saja tidak ingat bahwa otak Rachel Putri Darius Pratama memang tinggal seperempat.

"Enggak, kalau dipikir-pikir mungkin aja, Juna sering nginep di rumah lo, Juna suka skinship, kalian sekelas dari SMP, tapi–"

"Enggak, Rachel," potong Gemilang dengan gemas. "Gue bukan jeruk makan jeruk."

Rachel menghela napas lega.

Tapi hal itu tak bertahan lama ketika Gemilang berjalan mendekat, memotong jarak mereka hingga hanya dipisahkan oleh penghapus Rachel yang jatuh di lantai. Pemuda itu ikut berlutut sambil berpegangan pada tepi meja kelas–menyamakan tingginya dengan Rachel.

Rachel meringsut mundur saat wajah Gemilang hanya berjarak sejengkal di depan mata.



"Pacil kaya lo gak cocok sama Juna."



Kata-kata itu jelas menohok Rachel tepat.

Pacil. Kepala kecil.

Rachel bisa saja meninju wajah Gemilang sekarang, tapi gadis itu menahan diri. Alih-alih, dia meringsut maju, membuat Gemilang mundur seketika.

"Gue bisa bantu lo sama Misa," ucapnya.

Gemilang mematung, kemudian mempertanyakan dirinya sendiri yang malah tidak membalas.

Misa Amanda sudah sejak lama menjadi pujaan hati Gemilang, dan semua murid X-1 nyaris sudah tahu perkara itu, setidaknya itulah yang Rachel pikir.

Poin tambahannya, Rachel sudah bersahabat dengan Misa sejak bangku sekolah dasar. Kalau Rachel yang petakilan, sikap cakar harimau, dan otak seperempat, Misa Amanda adalah kebalikannya. Ia gadis yang manis, pintar, dan humoris.

Bukankah ini kesempatan yang bagus? Rachel akan membantu Gemilang, dan Gemilang akan membantu Rachel.



"Katanya, kalau kita nulis nama orang yang kita suka diatas penghapus, terus pake penghapusnya sampai habis, cinta kita akan berhasil."



Tapi jawaban Gemilang meruntuhkan angan-angan Rachel, bahkan sebelum ia sempat mengutarakan maksudnya.

"Gue gak percaya sama gituan."

Dan Gemilang sudah tahu perihal mitos penghapus itu, gadis itu tak perlu repot-repot memberi tahunya.

Rachel tidak membalas untuk beberapa saat, memandangi potongan penghapusnya dengan bibir yang mencuat maju. Sementara itu, Gemilang melirik langit sore yang mulai mendung, kemudian sekali lagi, kembali melirik Rachel.

"Ayo pulang."

Gemilang berdiri, mengulurkan tangannya untuk membantu Rachel.

Rachel mendengus. "Gue gak mau pulang sama lo."

"Jadi lo lebih milih basah kuyup ujan-ujanan dari pada naik motor gue yang jelas-jelas lebih cepet? Sekolah juga sebentar lagi bakal ditutup–"

"Iya! Oke!" Rachel menerima uluran tangan Gemilang sambil memungut penghapusnya. "Gue pulang sama lo."

Kali ini, Gemilang tersenyum. Ia menatap Rachel sepersekian detik hingga gadis itu membalas tatapannya dengan penuh tanda tanya.

Pandangan mereka saling bertemu. Bersama dengan lapisan rahasia yang perlahan terbuka.

-

Starring :


Jisung (NCT) as Gemilang Raja, Lami as Rachel Putri Darius Pratama, Bang Chan (Stray Kids) as Junario Bagaskara, Koeun as Misa Amanda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jisung (NCT) as Gemilang Raja, Lami as Rachel Putri Darius Pratama, Bang Chan (Stray Kids) as Junario Bagaskara, Koeun as Misa Amanda

Eraser #YOURKIDUCE ✔Where stories live. Discover now