Extra Chapter : Mr. Secret Admirer

6K 753 57
                                    

"Ah, Gem!"

"Sakit gak?"

"Eungg..."

"Aw!"


"LEMAH BANGET SI LO KENA PISO SEGORES DOANG!"

Gemilang lama-lama naik pitam gara-gara Rachel yang terus-terusan mengeluh. Gadis itu mencoba mengupas buah apel di rumahnya dan berakhir menggores jarinya. Tapi Gemilang bersumpah itu cuma luka goresan kecil.

"Ih beneran sakit! Tuh-tuh darahnya keluar lagi, Gem!"

"Ya makannya jangan di pencet-pencet!"

Pemuda itu kembali membasahi kapas dengan betadine dan mengusapkannya perlahan pada jari Rachel. Gemilang kemudian mengambil plester luka yang disimpannya dan membalut luka Rachel.

"Kayaknya gue pernah liat plester luka kaya gini deh."

Rachel mengerutkan kening pada plester luka dengan warna putih itu sementara Gemilang sudah mematung di tempat.

"Oh gue pernah liat di tangan Misa–" Rachel berhenti. Raut wajahnya kemudian ditekuk dengan bibir bawah yang sudah maju.


Satu tetes keringat dingin sudah meluncur dari dahi Gemilang.


"Inget waktu maag lo kambuh? Waktu itu Misa luka karna nolongin lo." Gemilang menjelaskan dengan cepat.

"Terus lo ngasih dia plester luka?"

"Iya... tapi–"

"Lo masangin plester lukanya?"

Gemilang diam sambil mengalihkan pandangannya dari Rachel, kebiasaannya ketika ia tidak tahu harus menjawab apa.

"Gemi."

"Iya, gue yang masangin. Soalnya–"

Gemilang melirik Rachel yang sudah melipat kedua tangannya. Kedua alis gadis itu saling bertaut membentuk huruf V, seperti kebiasaannya ketika marah, yang malah membuat Gemilang tersenyum.

"Gue cuma ngasih dia plester luka karna dia luka, gue masangin plesternya karna dia gak ngambil plester luka gue, padahal dia butuh."

Gemilang menarik tangan Rachel yang terlipat kemudian mengusap lembut jari Rachel yang terluka.


"Gue ngasih lo plester karna gue peduli, gue masangin plesternya karna lo pacar gue."


Rachel mencibir meski ia tak bisa menyembunyikan kedua telinganya yang sudah memerah, buat Gemilang jadi tertawa gemas. Pemuda itu mengigit bibir bawahnya seolah sedang mempertimbangkan sesuatu.

Ia mengecup pelan jari Rachel, wajah gadis itu sudah semerah tomat rebus sekarang.

"Gue denger luka cepet sembuh kalau dicium."

"Gaada teori kaya gitu, ya, Gemilang Raja, emang lonya aja." Rachel menarik tangannya dari genggaman Gemilang. Pemuda itu kembali tertawa dan bangkit sambil mengusap kepala Rachel.

"Gue naro kotak P3K dulu."

Gemilang berlalu menuju kamarnya, meninggalkan Rachel sendirian di ruang tamu rumahnya.

Rachel iseng melirik kearah laptop Gemilang yang menyala di atas meja. Sebuah akun blog dengan username chewinggum terpampang. Rachel tau itu adalah nama samaran Gemilang–akun itu miliknya.

Rachel tergerak itu menggulir layar laptop Gemilang untuk melihat blognya, update terakhir pemuda itu adalah seminggu yang lalu, tapi sepertinya Gemilang akan menulis sesuatu lagi hari ini.

Eraser #YOURKIDUCE ✔Where stories live. Discover now