Payung Biru

8.5K 1.4K 100
                                    

Hari itu hujan turun dengan deras. Rachel memeluk erat map coklat berisi dokumen lapor dirinya sambil berusaha bernapas diantara desakan puluhan penumpang bus.

Hari pertama Rachel menetap di Jakarta, dan dia sudah harus kena sial sebelum sempat menginjakkan kaki di rumah baru.

"Mas, ayo masuk atuh, jangan bengong!"

Rachel melirik penjaga pintu bus yang menegur seorang pemuda.

"Maaf pak."

Pemuda itu masuk ke dalam bus. Tampak memegangi map berisi kertas lapor diri yang sama.

Calon murid di  Epik High School juga?

Rachel kembali memperhatikan setiap pemberhentian, tidak ingin terlewat satupun.

Bodohnya, Rachel baru ingat kalau dia tidak membawa payung saat sudah turun di pemberhentian selanjutnya.

Gadis itu hanya menghela napas. Dia tidak mungkin menunggu di sini.

Baru saja Rachel melangkah untuk hujan-hujanan, seseorang berlari dari belakang, mengejarnya.

Dug!






Sebuah payung biru terbuka di hadapannya. Rachel melirik, mencoba mengamati siapa pemilik payung biru itu.

"Nama gue, Junario Bagaskara."

Pemuda itu tersenyum, menyandarkan payungnya pada bahu Rachel, kemudian menaikkan tudung hoodie hitamnya dan berlari meninggalkan Rachel yang terpekur di tempat.

Pemuda itu tersenyum, menyandarkan payungnya pada bahu Rachel, kemudian menaikkan tudung hoodie hitamnya dan berlari meninggalkan Rachel yang terpekur di tempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rachel terbangun dengan posisi yang masih mencengkram erat penghapusnya.

"Udah tidurnya?"

Rachel menoleh. Itu Gemilang Raja.

Eraser #YOURKIDUCE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang