32

563 39 3
                                    

32

Di mata kuliah terakhir, sang dosen ternyata absen dan membuat daniel harus menunggu sang kekasih keluar dari kelasnya selama hampir 2 jam.
biasanya jooheon yang akan menghampirinya ke kelas setelah jam kuliah terakhir. Dan sekarang gilirian dia yang menunggu.

Membosankan..

Hanya duduk seorang diri di bangku, menunggu jooheon didepan kelasnya  dan tak melakukan apapun adalah hal yang sangat sangat sangat membosankan.

"hey" seseorang menepuk pundak daniel.

"GD?" daniel melihat GD teman sekelasnya.

"kamu gak pulang?" tanya GD,  lalu dia duduk disebelah daniel.

"menunggu joo.  Aarrgghh kenapa dia lama sekali keluar" daniel cemberut.

"daripada kamu disini lebih baik ikut aku"

"kemana?"

"kantin. Berkumpul sama teman-temanku"

"argghh,  gak mau.  Aku gak kenal mereka. Nanti aku diasingkan" tolak daniel.

"aiish gak akan. Disana juga ada TOP"

Daniel sedang menimbang,  dia pikir lebih baik ikut GD saja daripada berdiam diri disini seperti orang tolol.

"okay" daniel menggedikkan bahu.
.
.
.
.
Tak daniel sangka ternyata teman-teman GD menyenangkan juga. Mereka sangat konyol dan selalu sukses membuat daniel tertawa.

Daniel juga tidak menyadari bahwa dia sudah ada disana selama lebih dari 3 jam.
Tentu saja saat dia menyadari itu dia langsung melihat ponselnya,  dan ya tuhan...
Benar saja..
Jooheon telah menelpon dia sebanyak 70 kali dan puluhan pesan lainnya.

Mati kau daniel.

"oh shit! Ahh sudah berapa lama kita disini?" tanya daniel pada GD.

"gak tau..  3 jam mungkin" GD menggedikkan bahu.

Beberapa detik kemudian jooheon menelpon dia lagi.

"hal--"

"dimana??" suara jooheon terdengar sedikit kesal.

"ah aku dikantin. Maafkan aku joo ak--"

"dikantin?"

"iya tadi aku bosan menunggu kamu didepan kelas, jadi aku kesini"

"sudah 1 jam aku menunggu,  aku telpon kenapa gak diangkat? Kamu bersama siapa sampai sampai melupakan aku?"

"maafkan aku sayang.  aku bersama GD, TOP dan teman-temannya"

"kamu dikantin mana?"

"kantin gedung kesenian"

Bip.

Telepon dimatikan sepihak oleh jooheon.

Daniel menghembuskan nafas panjang, jooheon pasti akan marah padanya.

"apa itu pacarmu?" tanya Top

Daniel mengangguk.

"siapa pacarmu?" tanya salah satu teman GD

"aiish.  Itu loh ka jooheon,  lee jooheon.  Anak yang paling disegani satu kampus" jawab GD

"woah jinjja??"

Daniel mengangguk dan tersenyum.  Jarang jarang kan daniel bersikap ramah seperti itu

"senyummu manis sekali.  Aku suka" ucap salah satu teman GD lagi.

lee and son familyWhere stories live. Discover now