33

335 38 1
                                    

8 bulan berlalu...

Daniel merasa amat sangat tersiksa dengan keposesifan jooheon.
Benar,  dia sangat stress karena jooheon.

Selama ini dia masih bisa bertahan karena dia sangat mencintai jooheon dan daniel juga tau jooheonpun sama.

Selama ini daniel selalu jujur kepada jooheon,  apapun itu,  semuanya.

Tetapi bukannya kepercayaan dari jooheon malah kecurigaan yang ia dapatkan dari kekasihnya setiap hari.

Demi tuhan daniel tersiksa.
Daniel sangat lelah,  dia sedih dan dia kecewa terhadap jooheon yang seperti ini.
Dia rindu jooheon yang dulu.

Semua ini berawal memang gara gara menghilangnya changkyun dulu.
Masa lalunya yang pahit.

Dia duduk termenung dibalkon kamarnya  sambil memegangi secangkir kopi hangat.

Besok adalah hari jadi nya bersama jooheon, mereka sudah setahun bersama rupanya.

"babe!  Kamu gak kuliah??? Ayo cepat siap siap nanti terlambat" seru jooheon sambil menyisir rambutnya didepan cermin dikamarnya.

"aku mau bolos.  Malas" sahut daniel.

Jooheon cemberut, "aku saja yang lebih pemalas gak malas tuh pergi kuliah"

"memangnya kamu dikelas belajar?"

"seenggaknya hadir! Ayo cepat sayaaaaang!" rengek jooheon, dia menghampiri kekasihnya di balkon dan mencium tepat dibibir sang kekasih.
Jooheon memeluk daniel sangat erat sambil merajuk.

"iya iya aku berangkat" daniel mengecup dahi jooheon, jooheon tersenyum senang.
.
.

Saat di mobil..

"aku mau ke rumah mama kihyun nanti sepulang kuliah,  aku rindu sama dia" ucap daniel.

"emm..  Kita pergi kesana nanti,  sekalian kita pulang ke rumah orang tuaku ya" jooheon mengusak rambut daniel.

Ini dia,  perlakuan seperti ini yang membuat daniel selalu kembali luluh dengan jooheon.  Seberapa besarpun sakitnya saat jooheon menuduhnya yang tidak-tidak,  akan hilang rasa sakit itu jika jooheon bersikap seperti ini padanya.

"kamu mau aku belikan apa?" tanya jooheon tiba tiba.

"maksudnya?"

"besok kita anniversary,  kamu mau minta apa dariku?  Aku pasti belikan" ucap jooheon lembut.

"aku..." daniel terdiam sejenak,  jooheon yang sedang menyetir itupun menoleh kepadanya.

"aku gak mau apa-apa"

"ayolah,  bilang saja"

"cuma satu yang aku mau dari kamu dari dulu." ucap daniel

"apa?"

"aku mau kamu memberi kepercayaan sepenuhnya joo. Percaya sama aku mulai saat ini,  percaya kalau aku akan tetap setia." dari nadanya terdengar kesedihan.
"apa setahun ini semua kesetiaanku belum cukup membuktikan kalau aku gak akan selingkuh dari kamu? Aku bahkan gak pernah satu kalipun meninggalkan kamu,  aku gak pernah menggoda orang lain,  kamu bahkan tau sendiri kalau orang orang itu yang suka sama aku,  bukan aku. Kamu tau semuanya joo,  kamu memegang semua akun sosial mediaku. Apa belum cukup buat kamu? "

Jooheon membuang nafas panjang,
Dia tak memberi sahutan apapun sampai mereka tiba di parkiran kampus.

Saat hendak ingin turun dari mobil jooheon memberhentikan daniel

lee and son familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang