[04]

3.5K 505 33
                                    


Seperti yang Sasuke perkirakan, ia tidak membutuhkan waktu lama untuk bisa sampai ke desa berikutnya. Selain sudah tidak ada lagi yang menghambat langkah kakinya, desa ini juga berjarak cukup dekat.

Matahari sudah berada tepat di atas kepalanya begitu Sasuke tiba di depan gerbang, dan lapar juga mulai terasa. Tak jauh dari tempatnya berdiri terdapat sebuah rumah makan yang terlihat ramai. Sasuke menuju ke sana tanpa ragu. Sebenarnya terkadang ia biasa membawa sedikit makanan sebagai bekal sepeninggalnya dari sebuah desa. Tetapi berhubung Sasuke pergi pagi-pagi sekali, bahkan matahari belum sepenuhnya terbangun, maka tidak ada yang bisa ia bawa bersamanya.

Ketika Sasuke melangkah masuk, seorang gadis bertubuh kecil menyambutnya. Gadis itu berbicara padanya, menawarkan tempat untuknya duduk. Sasuke mengangguk, setelah sebelumnya memperhatikan sekitar. Sasuke menunjuk kursi yang berada di pojok kanan. Pesanannya datang tak lama kemudian.

Sumpit diraihnya dan Sasuke mulai menyantap dengan tenang. Meski begitu, kedua telinganya tetap bersiaga mendengarkan pembicaraan orang-orang di sekitarnya. Hal ini selalu ia lakukan demi mendapat informasi mengenai kakaknya, Itachi. Salah satu buronan yang paling dicari-cari saat ini.

"Kudengar imbalan untuk kepala Itachi bertambah menjadi tujuh puluh lima ribu keping emas."

Gerakan sumpit Sasuke seketika terhenti. Ia melirik. Di depannya terdapat sekelompok pria berbincang-bincang. Berjumlah enam orang. Melihat dari pakaiannya, sepertinya orang-orang itu merupakan salah satu bagian dari Shogun kekaisaran.

"Dia berhasil membunuh salah satu pejabat kaisar kemarin malam. Benar-benar mengerikan," ucap pria yang duduk memunggungi Sasuke.

Pria yang duduk di sampingnya menyahut, "Berarti sudah enam pejabat kaisar terbunuh olehnya. Mengapa dia begitu membenci kekaisaran Hyuuga? Setelah lima tahun kaisar Hyuuga berkuasa, dia mulai membantai para pejabat kaisar. Tidak waras!"

"Anehnya ada desas-desus lain yang kudengar." Semua kepala menoleh pada satu orang yang memiliki luka di wajahnya, yang duduk menghadap Sasuke. Diam-diam Sasuke menajamkan pendengarannya. Pria itu melanjutkan. "Ada yang mengatakan kalau dia membunuh para pejabat yang mengkhianati kaisar, jadi sebenarnya yang dia lakukan itu sebenarnya demi kebaikan kaisar."

"Mana mungkin!" salah satunya menyahut sambil memukul meja. "Jelas-jelas dia membunuh karena ingin menggulingkan kaisar Hyuuga. Dia ingin berkuasa!'

"Benar. Bahkan aku juga mendengar kabar kalau sekarang dia mulai mengincar Putri Hyuuga. Karena itu harga kepalanya bertambah mahal. Kabarnya juga, jendral dari divisi 1 mendapat perintah untuk mengawal Putri Hyuuga, berjaga-jaga jika kabar itu benar. "

"Kalau soal itu aku juga sudah dengar." Pria yang bercoreng luka kini bicara, lalu meneguk minumannya. "Semoga dia tidak benar-benar mengincar Putri Hyuuga. Kalaupun iya, kuharap Jendral Namikaze bisa membunuh Itachi."

Sasuke masih mendengarkan beberapa saat, tapi sekelompok pria itu sudah mengubah topik pembicaraan. Tidak ada lagi pembahasan mengenai Itachi. Sasuke kemudian memilih meneruskan makannya dengan lahap. Menaruh beberapa keping uang sebelum pergi meninggalkan rumah makan dengan tenang. Namun tidak dengan hatinya.

Sejak pencariannya lambat laun Sasuke akhirnya mengerti, bahwa kejadian yang dulu menimpa dirinya sampai menyebabkan kematian kaa-san, baa-san, dan juga ji-san-nya semua karena ulah kakaknya. Itachi-lah penyebabnya. Sasuke yakin pemberontakkan yang dilakukan Itachi membuat Kaisar geram hingga membalaskan perbuatan Itachi kepada sanak keluarganya. Namun kematian ibunya ternyata tidak dipedulikan oleh Itachi. Dia tetap saja memburu dan terus berusaha menggulingkan Kaisar.

Samurai HeartWhere stories live. Discover now