[25]

4.3K 441 126
                                    

"Jadi inikah yang kaulakukan untuk Tou-san-mu?" Itachi mengeluarkan katana-nya. Mengacungkan ujung pedang yang tajam pada Sasuke. "Dengan memilih berada di pihak orang yang telah menghancurkan keluarga kita?"

Sasuke menarik Sakura untuk berdiri di balik punggungnya. Ia tidak akan membiarkan Sakura melihat sorot mata Itachi. Pria itu benar-benar menunjukkan niatnya untuk menghabisi nyawa Sakura, atau bahkan mungkin juga nyawanya.

Ia lalu menyiagakan pedangnya. "Apa aku pernah mengatakan untuk berada di pihaknya?"

Itachi memasang seringai meremehkan. Dengan tiba-tiba pria itu memelesat maju. Katana-nya menebas cepat, yang berhasil Sasuke tahan. Sisi tajam besi mereka saling beradu.

"Kau tidak mengatakannya lewat mulutmu. Kau mengatakannya dari perbuatanmu, Berengsek!" teriak Itachi sembari menekan kuat-kuat.

Sasuke menahan serangan itu dengan kedua tangan. Untungnya anak buah Hashirama hanya menggelilingi mereka sehingga pikiran Sasuke tidak akan terbelah. Sakura akan aman asal berada di dekatnya, dan ia akan berfokus untuk mengalahkan Itachi.

"Aku sadar kau membocorkan informasi kepada pihak istana, karena itulah aku menggantinya tanpa sepengetahuanmu. Aku terlalu bodoh karena telah memberikan kepercayaan padamu. Kupikir setelah kau mengetahui semuanya, kita memiliki kebencian yang sama. Tujuan yang sama. Namun rupanya kau lebih memilih dia."

Pandangan Itachi mengarah lurus ke belakang punggung Sasuke, menatap Sakura penuh benci. Itachi lalu mengubah serangan. Pedangnya menyabet berulang-ulang tanpa jeda, mendesak Sasuke hingga melangkah mundur. Keadaan itu membuat Sakura mau tak mau mengikuti. Namun karena gerakan yang terlalu cepat itulah sehingga tanpa sadar jarak Sakura semakin melebar. Itachi tidak mau menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia berlari ke samping, pada Sakura yang terpaku melihat kedatangan Itachi.

Sasuke mengejar sekuat tenaga. Begitu pedang Itachi mengayun, Sasuke langsung melompat, mendekap Sakura hingga mereka terlempar kemudian terbanting di tanah. Sesaat tubuh mereka berguling. Sasuke meringis merasakan lengannya terkoyak. Namun seketika itu juga ia bangkit menyiagakan diri. Melirik pada Sakura, memastikan pedang Itachi tidak mengenainya. Itu satu-satunya yang membuat Sasuke bisa menarik napas lega.

"Kau salah," ucap Sasuke, berdiri dan mengangkat lagi pedangnya, tetapi luka di tangannya menjadikan pedangnya terasa jauh lebih berat. "Aku tidak melakukan ini untuk siapa pun. Aku melakukannya untuk diriku sendiri."

.....

Naruto dan Yamato bergegas memimpin pasukan. Serentak barisan prajurit menyiagakan senjata mereka. Pemegang senjata yumi yang tersebar di atap gerbang istana mulai bersiaga. Senjata ini berupa busur panah panjang yang dipercayai berfungsi dengan baik pada serangan jarak jauh sehingga dipilih sebagai senjata untuk mengimbangi serangan gulting gun. Sedangkan pemegang panah dan senapan juga mulai membidik lewat lubang-lubang kecil yang terdapat di tembok-tembok istana.

Setelah memperhitungkan jarak serangan Naruto pun berteriak lantang. Suara itu menjadi penanda bagi para pasukan yang berada di atas untuk melepas anak panah mereka. Naruto memberi perintah lagi. Kali ini untuk membakar tameng kayu dan jemari yang mengitari gerbang utama. Dengan cepat api menjalar, tetapi rupanya tak membuat gentar pasukan musuh terutama prajurit yang menunggang kuda. Mereka terus melaju. menerobos benteng api itu.

"Serang!" Jiraiya memberi komando pada pasukannya yang berbaris di balik tameng api untuk menghadang musuh yang datang.

Naruto juga ikut memberi perintah pada pasukan pemanah untuk terus melepas anak panah mereka. Strategi itu cukup efektif. Jumlah pasukan musuh yang tumbang akibat serangan mereka tidaklah sedikit.

Samurai HeartWhere stories live. Discover now