[20]

3.1K 404 31
                                    

"Apa lagi ini?" Sasuke tertawa seakan ucapan Itachi barusan adalah lelucon, tetapi Sasuke memang menganggapnya begitu. Jelas menggelikan sekali bila ini adalah cara yang Itachi gunakan untuk menjauhkannya dengan Sakura. "Aku tahu kau tak menyukainya, tapi aku takkan pernah meninggalkannya. Jadi jangan pernah kau berani mengusik-usik dia."

Sasuke menekankan kalimat terakhirnya. Bukan hanya gertakan, tetapi Sasuke juga mengisyaratkan ancaman yang jelas bahwa ia tidak akan tinggal diam. Sakura memang bersamanya, tetapi bukan berarti Itachi bisa mencampuri urusannya dengan Sakura. Lelaki itu tidak berhak, sekalipun Itachi mengatakan bahwa mereka adalah saudara. Persetan dengan itu semua!

Segera Sasuke berbalik, meneruskan langkahnya kembali. Sesungguhnya ia masih malas berhubungan dengan Itachi. Lagi pula bagaimana mungkin Sasuke bisa secepat itu mengenyahkan kebenciannya yang telah tertanam hanya dalam semalam. Namun suara dari belakang berhasil menahan Sasuke. Kata-kata yang Itachi keluarkan ibarat rantai besi yang mengalung di kakinya.

"Wanita itu ... Haruno. Benar, kan?"

"Lantas?" balas Sasuke, menghadapkan lagi tubuhnya pada Itachi. Mulai geram dengan sikap pria itu. "Apa hubungannya dengan urusan kita?"

"Tentu saja ada," sahut Itachi kalem seolah sudah memegang kendali. "Wanita itu bukanlah keturunan Haruno biasa. Dia adalah putri dari Kaisar Haruno."

Sasuke mendenguskan tawa. "Aku memang mendatangimu, tapi bukan berarti aku mempercayai ucapanmu begitu saja. Dan sekarang ucapanmu semakin mengada-ada, membuatku jadi bertanya-tanya benarkah keputusan yang kuambil ini. Punya bukti apa kau, hah?"

"Kalung kelopak bunga sakura yang mengalung di lehernya. Itu adalah simbol dari Kekaisaran Haruno."

"Lantas apa masalahnya?" sela Sasuke, mulai merasa tak sabar. Ketenangan yang Itachi perlihatkan membuatnya gusar. "Anggaplah ucapanmu benar, Sakura adalah anak dari Kaisar Haruno. Lalu apa hubungannya dengan pembalasan dendam kematian tou-san yang kau gembar-gemborkan? Apa hubungannya Haruno dengan ini semua?"

Itachi tidak segera menjawab. Pria itu justru kelihatan bimbang. Sasuke berharap itu salah. Saat ini Itachi pasti sedang memikirkan jawaban yang pas untuk menipu Sasuke.

"Fugaku Uchiha ... Tou-san kita," Itachi menjeda. Menatap Sasuke tepat di mata. "... membunuh Kaisar Haruno."

Serangkaian kalimat yang terlantun tenang dari bibir Itachi berhasil memporak-porandakan Sasuke. Mencipta dengung yang membuat kepalanya pening. Sasuke memejamkan mata, merasa dunia sedang menjungkir balikkan tubuhnya.

Bungkusan hitam yang berada digenggaman dengan sengaja Sasuke jatuhkan. Tangan yang telah bebas itu pun segera mencengkeram pakaian Itachi. Menariknya. Sasuke menunjukkan kegeramannya lewat tatapan mata. "Bercandamu kali ini sudah sangat kelewatan!"

"Kau pikir aku sedang bergurau?" Lagi-lagi karena sikap tenang Itachi kemarahan Sasuke goyah. Seakan meyakinkan Sasuke bahwa Itachi tidak sedang mengada-ada. "Tidakkah kau bertanya-tanya bagaimana aku bisa mengetahui tentang kalung itu?"

Itachi diam sebentar seolah menunggu, meski tahu bahwa Sasuke pasti tidak akan mengatakan apa pun. Perlahan Itachi menemukan sorot di mata Sasuke yang tidak lagi sepenuhnya memancarkan kemarahan, ada ragu terselip jelas di sana. Terbukti dari cengkeraman Sasuke tidaklah sekuat tadi.

Itachi meneruskan. "Kalung itu ... akulah yang meletakkannya."

Seketika kenangan datang menyerbu Itachi. Kala itu ia menemukan bahwa rumah yang mereka tinggali dibakar habis oleh api. Itachi berteriak memanggil-manggil ibunya. Namun tidak ada sahutan ataupun tanda-tanda keberadaan ibu dan adiknya. Ia terlambat. Orang-orang yang berkerumun di sana hanya menggeleng sedih begitu Itachi bertanya mengenai keberadaan mereka.

Samurai HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang