1. Dosen Baru

49.8K 996 5
                                    

"Woi, Yuk...." yap! Dia adalah temanku yang selalu teriak teriak dan enggak tahu tempat umum dimana ini adalah lingkungan kampus. Memang sih, dia rada cerewet. Sama dengan ayu, sebelas duabelas malah. Hehehehe.. Oh ya, sampai lupa aku kenalin temanku kepada kalian. Temanku yang cerewet ini adalah Alanis Shelida. Biasa ku panggil Lida atau Sheli. Yaa... Dia memiliki wajah yang cantik pula. Tapi kalau menurutku... Lebih cantik dia dari pada aku. Hehehe..

muji teman nih Yuk Ceritanya.... Hhmm enggak apa-apa deh yuk, kamu mah gadis baik. Ckckck..

Ku balik badanku, langkahku berhenti sebelum masuk ke kelas. Sheli segera menghampiriku.

"Enggak usah teriak teriak. Nanti urat tenggorokanmu putus, tau rasa kamu," Tatapan datar yang ku pancar ke arahnya membuat dia seolah tak memiliki dosa, hanya dengan cengiran kuda yang keluar.

"hehehe.. Maaf deh yuk. Habis, kamu sih, ninggalin aku. Aku udah WhatsApp kamu loh tadi pagi, cuma enggak dibales sama kamu," dengan raut wajah melasnya, ku buka tas dan kulihat ponselku. Dan yap, ternyata benar. Dia mengirim pesan kepadaku. Ku Tatap dia dengan cengiran kuda.

" maaf juga yah. Habis, aku masih bantu ibukulah. Kasihan dia,"

" ya enggak apa-apa. Yaudah yuk masuk. Entar lagi ada dosen baru katanya yang nggantiin pak Alvin."ucapnya. Hingga aku mengkerut kedua alisku.

" hah.... Dosen baru!? Kok bisa! Terus pak Alvin kemana, kok bisa digantiin dosen baru!?" ucapku pada Lida.

" katanya beliau ingin pindah tugas ke kampus lain gitu?  Enggak tahu dah alasannya kenapa dianya mau pindah. Cuma nih yaaa.. Denger denger nih yuk, dosennya katanya muda loh. Kalau enggak salah denger, umurnya 28 tahun. Dan itupun tahu enggak kamu, dia udah S3 loh yuk, hebatkan!? Umur 28 udah S3! Lah kita, boro boro S3, S1 aja belum kelar."dengan panjang lebar yang membuatku malas mendengar ocehan temanku ini.
Tapi... Apakah benar ada dosen baru sebentar lagi!? Ah.. Ayu tidak mau mengambil pusing. Sebab, yang harus ia pikirkan adalah kuliah, menjadi orang sukses, dan terus menulis hingga menjadi seorang penulis terkenal.

" udah ah, jangan bahas itu! Enggak penting bahas dosen yang kamu hayalin yang bakal jadi milik kamu. Toh juga dia juga enggak bakal mau sama kamu." ucapku dengan penuh percaya diri.

"eh... Kok kamu gitu sih yuk... Awas ya kamu yuk, entar malah kamu yang suka lagi," dengan cepat, Lida mendahului dan langsung duduk di tempat dimana ia duduk dibagian tengah nomor tiga sebelah kanan. Hingga Ayu pun menggeleng-gelengkan kepala dan menyusul Lida dan duduk di sebelahnya.

Beberapa menit kemudian...

Terlihat siapa yang sudah masuk di dalam dengan wajah dingin, cool, tampan, tinggi pula. Ia meletakkan buku dan tasnya di atas meja. Setelahnya, ia menyapa pada mahasiswa lainnya yang akan di ajarkan.

"Selamat siang semuanya," ucap Dosen ganteng itu dengan wajah dinginnya.

"ya ampuun....dosennyaa....ganteng bingitzzz... Mau dong jadi istrinya."

"ya, gua juga. Mau dong..."

Bla bla bla dengan suara dari temanku yang membuatku malas untuk membahas yang tak penting. Yang dipikirkan ayu saat ini materi, bukan gombalan dari temannya.

Hingga dosen itu pun langsung memperkenalkan dirinya.

"perkenalkan, nama saya Dwikatmoko Abrima Rizal. Pengganti pak Alvin Dwi Harsono. Kalian bisa panggil saya Rizal. Ada yang ditanyakan," ucapnya.

Salah mahasiswi mengangkat tangannya dan pasti, akan tanya hal yang aneh.

"pak, boleh minta nomornya tidak pak,"

SENKU (DOSEN KUTUB) Part Lengkap Edisi RevisiWhere stories live. Discover now