15. Netralkan Hati

9.8K 343 7
                                    

Ya Allah... Jantung mau copot kayaknya! Disuruh keruangan lagi?!
Duuuhh... Ada yang mau enggak gantiin posisi aku gitu!? Padahal, aku enggak mau kenal cinta lagi.... Yang ada malah lebih gila aku nanti kalau nerima cinta, ujung-ujungnya seperti dulu lagi, ya Tuhan....

#Kamu serius enggak mau Yu? Ya udah, authornya mah siap buat gantiin kamu. Wkwk...

Sengaja ku lambatkan langkahku. Karena, jika sudah sampai di ruangan pak Rizal, jantungku begitu cepat memompa. Hanya saja, mengetuk pintu pun harus berfikir 100 kali.

"Duh.. Ketuk enggak ya pintuny?!" ucapku dalam hati.

Aku hampir sepuluh menit di depan ruangan pak Rizal, tapi untuk mengetuk pintu saja aku mati rasa. Aku berusaha mencoba untuk tidak grogi di hadapannya.

"Ok Ayu, kamu harus bisa menetralkan detak jantungmu itu. Harus bisa! Bukankah kamu muak dengan cinta!? Ok, aku harus bisa!" ucapku penuh keyakinan. Akhirnya, ku tekadkan mengetuk pintu.

Tok... Tok... Tok...

"Masuk!"ucap seorang dari dalam ruangan. Akhirnya, aku segera membuka pintu tersebut, menutupnya kembali. Langkahku segera ke dosen utamaku.

"Maaf pak, tadi saya masih ke toilet sebentar," ucapku bohong.

"Iya. Duduk!" jawaban singkat sekali. Aku langsung duduk di depannya. Dan jantungku, kembali berdetak cepat. Dan untuk saat ini, tampilan pak Rizal, jauh lebih tampan dari sebelumnya. Dia memakai kacamata. Kalau aku lihat, jika dia memakai kacamata, tampannya melebihi. Segera aku tepiskan pada pikiranku.

"Aku kenapa sih ini!? Gara-gara dosen di depanku, malah jantungku kayak gini kan!?" ucapku membatin lagi. Hingga pak Rizal mengajakku berbicara. Dan Anda tahu pemirsa, kenapa dia menyuruhku untuk keruangannya!? Karena masalah PERJODOHAN.

"saya tidak menyangka, bahwa calon istri saya itu adalah kamu, Asisten saya."ucapnya yang menatapku lekat.

Nih orang bisa enggak, enggak usah lihatin aku kayak gitu! Yang ada aku malah salting, Ke PD-an entar!? Duh... Pengen pindah kampus deh. Enggak kuat aku lihat tampannya. Eh... Kok kamu mikir itu sih yu... Kamu kan sudah janji enggak mau mengenal cinta.

Akhirnya, aku juga berbicara padanya.

"Saya tidak menyangka, calon suami saya itu, bapak."ucapku yang masih menunduk. Karena aku harus menghilangkan detak jantungku yang begitu hebat. Dan diapun kembali berbicara.

" Kamu kenapa menunduk!?" ucapnya.

" enggak kenapa-kenapa pak." ucapku padanya yang sudah menatapnya.

"Kamu serius, mau nikah setelah lulus!? Kuat nih nahan iman!?" ucapnya yang sudah memicingkan satu alis. Dan seketika, membuatku kaku. Dia menghampiriku, duduk di depanku.

"I-iya pak. Saya serius mau nikah setelah saya lulus."ucapku terbata-bata.

" Ok. Tapi saya orangnya enggak tahan iman loh, gimana?" ucapnya padaku. Dan itu membuatku terkejut dan sontak ku melongo. Sungguh, dosen satu ini menguji imanku saat ini.

Harus kuat iman, kuat iman, kuat iman. Mana berdua lagi di ruangan!? Bapak ibu..... Anak perawanmu dalam bahaya.....

"ya kuat-kuatinlah pak imannya. Mempertebal ilmu agama gitu!? Saya juga atuh," ucapku. Hingga suara cekikikan dari pak Rizal, membuatku bingung.

Nih orang kerasukan jin apa gimana ya!?

"Hahaha. Saya hanya bercanda. Gitu saja pikiranmu sudah mesum. Tapi ingat, setelah nikah, kalau saya minta jatah, apa kamu siap!?" ucapnya padaku. Dan itu membuatku tidak mengerti.

"Maksudnya pak?" ucapku.

"saat ini kamu tidak paham. Nanti setelah menikah saja, saya beritahu."ucapnya. Aku hanya diam dan mengedikkan bahuku.

" Ya sudah. Silakan kamu balik kelas. Nanti pulangnya bareng."ucapnya. Segera ku anggukkan kepalaku. Segera aku berdiri dan pamit padanya.

" Ya sudah kalau begitu pak, saya permisi."ucapku.

" Iya."ucapnya dengan seulas senyumnya. Segera ku keluar dari ruangannya. Dan aku menabahkan hatiku.

" Untung aja, aku kuat iman. Kalau enggak, udah enggak perawan aku." ucapku. Dan aku segera ke kelas. Rasanya, jika pak Rizal membutuhkanku, dan aku ke ruangannya, kudu belajar agama dalam-dalam. Dan kalau perlu, dingin juga sama seperti pak Rizal. Niru enggak apa-apa kali ya!? Biar ketemu sama dia, enggak deg-degkan. Padahal masalah cinta, udah basi, muak. Pokoknya, harus bisa secuek-cueknya di depan pak Rizal.

Yoyoyoyo...

Halo guys! Waw, lumayan ya bagian ceritanya!? Udah 16 bagian loh! Gimana, bagus enggak ceritanya!? Minta tolong di vote, komentar sama kritik dan sarannya. Authornya mah, bebas mau gimana gitu pendapat si pembaca disini atau yang sudah menjadi bagian Wattpad. Di tunggu yaaa...

Sampai jumpa di bagian cerita selanjutnya!

See you.
Publisher ; 4 Pebruari 2019

Penulis ;

Sriwahyuolivm

SENKU (DOSEN KUTUB) Part Lengkap Edisi RevisiМесто, где живут истории. Откройте их для себя