27. Nekat!

7.9K 270 9
                                    

Aku masih berkutat dengan laptop yang sudah ada di depanku. You know lah yaa... Kalian pasti tahu apa yang aku kerjakan ini. Yap! Aku saat ini sedang mengerjakan laporan. Laporan-laporan dari kegiatan yang akan kami lakukan, sampai akhir KKN usai. Untuk laporan usulan program KKN, sudah aku kerjakan sebelum berangkat KKN. Dan itupun, hanya usulan program. Biasanya, usulan program nantinya, harus sesuai dengan laporan kegiatan KKN yang sesungguhnya.

Teman yang lain, masih membahas apa kegiatan selanjutnya. Oh ya, aku belum ngasih tahu ya kegiatan hari pertama saat ini. Nah, tadi pagi kita ke sekolah-sekolah untuk meminta ijin terlebih dahulu. Jika ijin dari pihak kepala sekolah membantu dan mengijinkan kami untuk kegiatan mengajar, maka besoknya kami sudah siap mengajar. Dan saat ini juga, aku sudah mengetik dari bab per bab. Dan laporan yang ku ketik, dicicil.

Masih saja aku mengerjakan laporan KKN,suara notifikasi pesan masuk di ponselku. Segera ku lihat siapa yang mengirim pesan padaku. Aku segera melihat dengan jelas siapa yang mengirim pesan padaku. Yaa... Siapa lagi kalau bukan pak Rizal, dosen kutub.

Pak Rizal laknat

Selamat malam! Maaf jika saya menganggu istirahat kamu malam-malam seperti ini. Saya hanya memberitahu bahwa saya besok akan ke lokasimu.

Seketika itu juga aku kaget dan membulatkan mataku.

"What! Apaan-apaan nih orang?!" Ucapku yang sedikit meninggi. Sehingga temanku semuanya menoleh padaku.

"Kamu kenapa sih teriak-teriak! Udah malem juga kali enggak usah teriak. Noh kalau mau teriak, di hutan sono." Ucap Lida padaku. Dan itu sukses membuatku nyengir tanpa dosa.

"Hehehe, maaf deh yaa... Peace." Seketika itu juga, aku sukses membuat mereka menggelengkan kepala.

"Siapa sih yang bikin kamu teriak-teriak malam gini, Kucing garong?" Dilanjut dari Iin yang membuat teman-teman tertawa.

"Bukan elah! Bukan kucing garong, tapi kucing manusia! eh bukan, Manusia kucing." Ucapku pada temanku, Iin.

"Emang ada kucing manusia?" Ucap Iin begitu polosnya.

"Enggak ada oneng! Aku cuma bohong. Yaelah In, gitu aja kamu percaya sama aku. Heran deh aku sama kamu. Kok bisa betah sih cowok kamu itu punya pacar kayak kamu," ucapku. Rasanya aku ingin menerkam Iin dengan tingkah polosnya yang bikin aku naik darah.

"Hehehe... namanya juga cinta Yu. Jadi, kayaknya dia udah menerima kekurangan aku kok." Ucapnya sembari senyum. Itu sukses membuatku menepuk jidatku.

"Udah ah, aku mau ngerjain laporan. Bukannya bantuin, malah santai enak-enakan kalian pada!" ucapku yang sedikit kesal dan mengerucutkan bibirku pada semua temanku. Hingga aku lanjut mengerjakan laporannya. Karena itu sudah nasibku mungkin yaa... Di suruh jadi sekretaris. 😑 Namun, aku masih bingung untuk membalas pesan dari pak Rizal. Akhirnya, aku segera membalas pesan pak Rizal segera.

Me :

Bapak serius ke lokasi saya? Bukannya besok ada kuliah pak? Maksud saya, bapak kan ngajar. Jadi tidak usah pak. Lagipula, perjalanan jauh. Saya kasihan bapak. Maaf loh pak, jangan baper atau gimana ya? Saya itu hanya kasihan dengan bapak. Jadi, bapak tetap mengajar saja. Dan lagipula,jika bapak ke lokasi KKN saya, bisa-bisa teman saya curiga pak. Please... Tolong pak,ngertiin perasaan saya?

Pesan sudah terkirim kembali. Aku kembali menatap laporan yang sekiranya membuatku serius. Hingga tak lama kemudian, terdengar ponselku. Pasti pesan masuk! Dan dugaanku benar. Pak Rizal mengirim pesan padaku.

Pak Rizal laknat

Tidak boleh ada yang mencegah saya. Saya ingin tahu kamu saja. Kirim lokasinya malam ini. Saya tunggu! Selamat malam.

"Isshhh... Kok malah maksa nih orang!" Ucapku membatin. Mau tidak mau, aku segera mengirim alamat posko KKN ku padanya. Sungguh, jika itu sampai terjadi, maka itu akan jadi Boomerang bagiku. Bahkan, temanku pasti akan tahu jika pak Rizal ke lokasi posko hanya untuk menemuiku saja. Astaga! Bisa di intimidasi akunya sama mereka?! Akhirnya, aku segera mematikan laptopku dan langsung masuk ke dalam kamar. Karena tadi aku ngerjakan di luar, segera aku bangkit dan menuju ke kamar dan ku banting sedikit keras pintunya. Pasti, saat ini temanku melihatku sedikit aneh. Toh aku enggak peduli. Yang membuat aku kesal yaitu pak Rizal. Kok bisa nekat banget sih tuh orang ke posko-ku. Lelah juga mikir dosen kutub kayak dia. Lebih baik, diriku tidur saja. Dari pada kepalaku pusing karena mikirin dosen enggak pernah ngerti perasaan mahasiswinya.

Hihihi... Uluk-uluk...

Udah update ciiiiiinnnn... Gimana-gimana? Pasti nunggu yaa buat kelanjutan ceritanya??? Yup, pastinya dong ya??

Author nya mah juga ciiin.. 😅😅

Eh.. ngomong-ngomong, makasih loh para readers yang setia dengan cerita ini. Kalau author analisa, kayaknya peminatnya banyak yang cerita ini deh dari pada yang pertama. Alhamdulillah deh author seneng banget. Pokoknya jangan lupa buat vote dan komentar cerita ini. Author nya pengen tahu komentar kalian guys. Ok!

Ya udah ya guys... Author nya masih ada kerjaan nih! Sampai jumpa di cerita selanjutnya Yaaa..

See you 😘

Published;
20 Maret 2019

Penulis;

Sriwahyuolivm

SENKU (DOSEN KUTUB) Part Lengkap Edisi RevisiWhere stories live. Discover now